Menyadari Keberadaan Diri

Penulis buku ini adalah William Atkinson seorang pengacara, pedagang, penerbit, dan penulis. Dikenal dengan nama lain Theron Q. Dumont pernah menjadi editor majalah Suggestion dan Advanced Thought serta kontributor The Nutilis. Telah mengarang lebih dari 100 buku yang sebagian besar menjadi buku fenomenal. Bukunya yang berjudul Thought Vibration or the law of Attraction in the Thought World mengilhami The Secret, buku terlaris Rhonda Byrne.

Buku Mental Alchemy ini menceritakan cara pandang tentang ego dan keseimbangan mental.  Membahas egohood atau keadaan realisasi ego dan bagaimana egohood bisa didapatkan. Setiap manusia memiliki diri pribadi, bahkan banyak yang gagal mencapai egohood. Banyak kepribadian dilahirkan, tetapi hanya sejumlah ego yang berkembang. Rata-rata orang tak percaya saat diberi tahu tentang hal ini, namun sangat sedikit ras manusia yang benar-benar memiliki kepedulian atau kesadaran tentang "Aku" di dalam diri mereka.

Kesadaran ego lebih dari sekadar kesadaran akan dunia luar, atau tubuh seseorang yang berbeda dari orang lain. Bahkan lebih dari sekadar kesadaran atas pikiran sendiri. Penguasaan menanamkan rasa dan fondasi yang kuat dari kesadaran ego adalah identifikasi diri. Langkah realisasi ego adalah mendapatkan kesadaran yang jelas, berbeda, positif dan mutlak bahwa ego bukanlah tubuh atau organisme fisik, melainkan lebih unggul dan menguasainya.

Orang-orang yang mempelajari ego dan telah memasuki alam kesadaran mental membutuhkan latihan tambahan agar dapat meloloskan diri sepenuhnya dan seutuhnya dari ikatan tubuh fisik. Dengan demikian, dapat ditemukan bahwa ego, atau “Aku”, adalah kehendak.  Kehendak terlibat dalam semua tindakan. Tidak ada tindakan tanpa kehendak. Melalui ransangan dan dorongan hasrat, perasaan dan emosi. Tetapi kehendak  tidak harus diidentifikasi dengan itu semua untuk bertindak. Kehendak adalah wahana emosi atau perasaan.

Ketika seseorang belajar kehendak untuk berkehendak, maka mampu meraih lebih jauh lebih banyak hal daripada yang dapat dilakukan dengan sekadar mengandalkan hasrat biasa. Dengan hasrat sadar, dapat mengendalikan ego adalah satu langkah lebih baik. Dengan memupuk kebiasaan terus-menerus demi meraih kemajuan atau pencapaian. Keseimbangan dan ketenangan dapat dicapai dengan masuk ke dalam realisasi ego yang sebenarnya. Bahwa ego didapat dari ranah dan posisi emosi atau perasaan. Di pusat masalah akan ditemukan kedamaian.

Ego diibaratkan pakaian yang bisa dikenakan dan dicopot, sebab pakaian itu sesuai dengan khayalan atau minat. Tak lebih dari sejumlah topeng karakter yang bisa dipakai, kemudian dilepas dan ditukar dengan topeng lain, yang mungkin saja topeng yang tampak paling bagus atau paling diinginkan. Ketika kesadaran ini muncul dalam diri individu, mulai bergerak menuju kebebasan, dan mulai melangkah untuk menguasai lawan. Menuju penguasaan terhadap semua yang tidak sesuai harapan.

Prinsip dasar mentalisme adalah satu pikiran universal, yang mana kehidupan hanyalah bentuk-bentuk pemikiran otak manusia. Dalam hukum mentalisme ada prinsip fundamental bahwa yang positif selalu mendominasi yang negatif. Semuannya memiliki keutamaan positif. Dan garis pokok itu tergantung pada derajat kesadaran kehendak.

Ketika saat tertentu vibrasi mental terwujud, cenderung memberikan getaran yang sama. Seperti garpu tala akan memantik vibrasi serupa pada benda-benda di ruangan itu. Demikian pula pikiran yang memancarkan vibrasi di sekitarnya. Dengan demikian, jika seseorang membawa suatu gagasan yang positif dan gigih, didukung dengan penerapan kehendaknya, akan dapat mengimpresikan gagasan positif itu kepada orang lain, dengan efek yang kurang lebih sama.

Melatih ego ini ibaratkan menanam bunga yang akan mekar pada suatu saat dan bisa dinikmati keindahannya. Memupuk dan menyiram dengan porsi yang cukup tidak akan membuatnya layu. Begitu sebaliknya jika berlebihan akan membuatnya busuk. Ini juga berlaku terhadap diri sendiri, yang akan tersiksa tidak membuahkan hasil jika terlalu memaksakan. Perlu mengenal diri sendiri yang lebih dalam. Melewati proses yang tidak mudah. Rintangan demi rintangan perlu dihadapi untuk membentuk ego dan mental yang lebih baik.

Kelebihan buku ini memiliki cover yang sederhana, menarik, harga yang terjangkau dan tebal buku yang tipis. Serta buku ini sangat bemanfaat bagi pembaca yang ingin belajar mengenai ego dan terapi mental. Buku ini sangat inspiratif. Penjelasan buku ini  terperinci dan tersusun. Sehingga, jika pembaca dapat mempratikkannya, melatih ego sesuai yang apa yang sudah dijelaskan dari buku ini, maka akan dapat membawa perubahan yang lebih baik.

Kelemahan buku ini memiliki penjelasan kalimat yang berbelit. Kata yang diulang-ulang tetapi memiliki makna yang sama tidak langsung inti masalah. Membuat pembaca malas untuk melanjutkan membaca sampai buku ini selesai. Banyak penggunaan kata asing yang tidak sering dijumpai, sehingga sulit untuk dimengerti pembaca. Pembawaan buku yang monoton tidak disertai gambar dan warna sehingga  tidak menarik untuk pembaca visual.

Kesimpulan buku Mental Alchemy adalah buku motivasi yang membahas tentang cara mengendalikan ego dan menjaga kesehatan mental. Dilengkapi trik yang mengajak pembaca sehingga berpengaruh positif dan membawa perubahan pola pikir yang lebih baik jika kita dapat  mempratikkannya. Dengan harga yang terjangkau buku ini sangat direkomendasikan untuk pembaca yang masih belum tau cara mengendalikan ego dan merasa mental health bermasalah.  

      _____

Nadhea Aurelie Salsabila,  Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang

POSTING PILIHAN

Related

Utama 3706348476990310639

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item