Guru Sebagai Motivator; Akhlak Remaja

Oleh; Eli Safitri

Jika kita melihat keadaan remaja saat ini sangatlah memprihatinkan, tak terkecuali para pelajar, yang mana mereka merupakan generasi penerus kemajuan bangsa. Begitu banyak hal memalukan yang terjadi disebabkan oleh remaja, salah satunya adalah kasus pemerkosaan yang banyak terjadi, dan tak lain penyebabnya adalah karna krisis akhlak mereka. Jika hal tersebut terus terjadi maka bangsa ini benar-benar tidak akan menemukan titik terang masa depan yang baik. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah, namun sedikit sekali remaja yang sadar akan hal tersebut.

Pendidikan terkadang hanya sebatas menjadi penambah wawasan dan memperkaya pengetahuan tetapi miskin perkembangan kepribadian dan krisis akhlak. Maka peran guru disini sangatlah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, faktor utamanya bukan hanya kunci keberhasilan dalam proses belajar siswa tetapi juga berpengaruh pada membaiknya akhlak mereka. Dalam hal ini, motivasi belajar siswa amatlah sangat penting bagi pencapaian prestasi belajar siswa terutama pada cara mereka dalam bersikap. serta menjadi kewajiban guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Dari segi bahasa, guru atau pendidik, sebagaimana dijelaskan oleh WJS. Poerwadarminta adalah orang yang mendidik. Pengertian ini memberi kesan, bahwa guru atau pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara etimologi, dalam konteks pendidikan Islam pendidik disebut dengan murabbi, mu’allim, dan muaddib. Kata murabbi berasal dari kata rabba, yurabbi.

Dari beberapa pengertian diatas dapat kita pahami bahwa seorang pendidik tidak hanya memiliki peran sebagai orang yang mentransfer ilmu terhadap anak didiknya, akan tetapi seorang pendidik juga memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki akhlak anak didik. Karena sebuah pembelajaran dikatakan berhasil bila siswa mempunyai motivasi dalam belajar sehingga terbentuk perilaku atau ahklak belajar yang baik sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

Oleh karena itu, seorang pendidik juga harus menjadi motivator bagi anak didik agar memiliki orientasi dalam belajar. Selain itu, seorang pendidik juga harus mampu menumbuhkan dan merangsang semua potensi yang terdapat pada siswanya serta mengarahkan agar mereka dapat memanfaatkan potensinya tersebut secara tepat, sehingga siswa dapat belajar dengan tekun untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. Kondisi inilah yang menyebabkan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented).

Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator. Dengan demikian, dalam hal ini selain peran guru sebagai pendidik dan pengajar juga peran guru dituntut sebagai motivator bagi siswanya. Karena dengan demikian, siswa tidak akan mengalami titik jenuh dalam belajar dan pada akhirnya minat dan motivasi siswa dalam belajar terus meningkat.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Proses pembelajaran akan berhasil manakala peserta didik mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, tidak dapat mempengaruhi perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi siswa sehingga ia mau melakukan belajar.

Dari fakta dan kenyataan di atas peran guru haruslah bisa selalu membangkitkan minat dan mengugah semangat anak didik untuk membebaskan belenggu yang mengekang keiginan mereka untuk selalu antusias dan bersemangat untuk menuntut ilmu dan belajar, untuk itu guru harus berperan sebagai seorang motivator. Motivasi yang harus selalu diberikan kepada para siswa adalah Menekankan dalam diri mereka sifat kemandirian dan selalu percaya diri. Bersikap tekun untuk mengerjakan tugas-tugas khususnya tugas sekolah, membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk selalu belajar dan mengali ilmu dengan tidak putus asa serta dapat beradaptasi dengan perubahan situasi, sehingga dapat mengambil pelajaran dan pengalaman yang berharga.

Salah satu penyebab pengajaran agama di sekolah berkualitas rendah karena sekolah tidak bisa memberikan efek behavior (perilaku) bagi siswa semata-mata dikarenakan guru selalu merasa puas dengan materi yang telah disampaikan dan sangat bangga jika materi tersebut selesai sesuai dengan standar kurikulum yang berlaku. Lebih parah lagi ketika semua pihak merasa begitu puas dengan obyektivitas agama dalam bentuk angka, tanpa memikirkan bagaimana karakter dan akhlak pesertadidik yang semakin hari tidak sesuai dengan norma agama dengan tujuan membentuk insan beragama.

Apakah kita sebagai pendidik akan membiarkan hal tersebut terus terjadi, mengajar tanpa memperdulikan bagaimana moral peserta didik? Marilah kita berbenah diri dan mengintropeksi diri untuk memberikan pendidikan terbaik untuk generasi masa depan bangsa, menciptakan generasi bermoral, berakhlak dan berkualitas demi kemajuan masa depan bangsa.

Eli Safitri, Mahasiswa PBA/IV IDIA Prenduan Sumenep Madura


POSTING PILIHAN

Related

Utama 2842589736469071670

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item