Peran Besar Agama Bagi Kesehatan Mental


Dhiny Aprilia Maharani

Berbagai keyakinan dan agama yang ada di muka bumi, yang dimana itu juga memiliki efek sendiri-sendiri bagi setiap keyakinan agama yang mereka anut. Banyak juga dari sekian ajaran keyakinan menerapkan hal-hal positif untuk kebaikan penganut ,yang salah satunya yaitu menganjurkan untuk hidup sehat. Untuk menjaga Kesehatan kita harus menjahui pula segala sesuatu yang menimbulkan suatu penyakit, karena tidak semua dapat dengan tenang pula menghadapi penyakit yang mereka derita.

Ada kalanya dimana kita tidak menerima nasihat entah itu dari dokter,keluarga maupun teman yang itu akan berakibat pada kacaunya batin karena kurang baiknya kita menerima nasihat dan saran orang lain. Hal ini dapat memperburuk emosi, pikiran serta suasana hati dan bahkan akan berpengaruh pada kondisi psikologis yang akan ikut terganggu. Namun balik lagi ,kalua kita selalu mempunyai dan berpegang teguh kepada sang pencipta , niscaya ia akan senantiasa membantu kita.

Lantas jika terganggunya kesehatan mental kita bagaimana peranan agama yang kita yakini ini bisa membantu kita keluar dari masa keterpurukan tersebut? Apakah akan membantu kita dengan baik? Serta apakah manfaat jika kita menerapkan hal-hal positif yang telah keyakinan dan agama kita terapkan?.

Para ilmuan kesehatan sepakat bahwa pencegahan timbulnya suatu penyakit lebih utama daripada pengobatan. Hal ini, seiring sejalan dengan ajaran agama yang membawa perintah dalam beribadah, sholat, doa, menjaga kebersihan dan kesucian, mengatur makanan dan minuman yang halal dan baik, ajaran tentang zakat, sedekah, bersyukur bersabar, larangan berputus asa dan sebaginya. Di sinilah letak dan peran agama dalam kesehatan jiwa.

Ulama dan tokoh agama berperan aktif dalam membangun kesehatan jiwa masyarakat Indonesia yang mengalami banyak perubahan baik dari tatanan kehidupan, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Potensi gangguan kejiwaan dapat dialami oleh setiap individu dari semua golongan. Oleh karenanya, edukasi tentang kesehatan jiwa, pencegahan dan penanggulangan gangguan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara luas dan menyeluruh. Peringatan hari kesehatan jiwa sedunia ini diperingati setiap tanggal 10 Oktober tiap tahunnya. Pada peringatan kali ini di hadiri lebih dari 1000 orang peserta, yang terdiri dari kalangan akademisi, ormas-ormas, keagamaan, tokoh pemuka agama dan  para penggiat gangguan jiwa.

Apapun agama Anda, keyakinan Anda bisa membantu menjadi  yang kuat, serta meningkatkan kemampuan Anda untuk mengatasi berbagai macam penyakit . Keimanan Anda dapat membantu mengatasi dampak penyakit, bahkan dapat membantu Anda hidup lebih lama. Berikut beberapa cara tidak langsung bagaimana peran agama untuk kesehatan Anda :

Mengajarkan arti dan tujuan hidup

Dengan memiliki kepercayaan yang Anda yakini, setidaknya Anda diajarkan bagaimana mengatasi permasalahan yang ada dalam hidup. Contohnya, mengajarkan arti hidup dan ke mana tujuan setelah hidup berakhir. Anda juga dibimbing untuk mengatasi pertanyaan-pertanyaan tentang hidup dan segala sesuatu di dunia.

Agama dapat membawa efek tenang

Efek tenang yang ada pada agama sering dilakukan lewat doa, ritual, meditasi dan bentuk lain dari relaksasi tubuh. Sehingga, dengan ajaran keyakinan yang Anda miliki, Anda dapat mengurangi depresi dan stress pada fisik.

Karena agama, Anda dapat menemukan tempat untuk berbagi

Banyak orang berkumpul karena percaya pada ajaran suatu keyakinan tertentu. Hal ini dapat menciptakan rasa kebersamaan dengan cara saling mendukung. Mengetahui Anda bukan satu-satunya yang bermasalah, dengan memiliki tempat dan seseorang untuk berbagi, hal tesebut dapat mengobati depresi Anda secara perlahan.

 Mengurangi stress

Ritual agama, seperti berdoa dan salat, juga dapat menjadi cara untuk menjaga diri dari stres. Mengendalikan stres dengan baik dapat membantu tubuh terhindar dari berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Di samping itu, saat menghadapi tekanan hidup atau terserang penyakit berat, peneliti menemukan bahwa orang yang beragama cenderung lebih kuat secara mental dan lebih mampu bertahan dalam melawan masalah dan penyakitnya.

Agar tetap sehat, hal yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan, ada sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur anggota badan.

Mengatur Pola Makan dan Minum

Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )

Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat

Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, di mana Islam menekankan bagi ibu agar menyusui anaknya, di samping merupakan fitrah juga mengandung nilai kesehatan. Banyak ayat dalam al-Quran menganjurkan hal tersebut.

Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan

Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan berolahraga. Kata olahraga atau sport (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin Disportorea atau deportore, dalam bahasa Itali disebut ‘deporte’ yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Olahraga atau sport dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah.

Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-rungsi alat tubuh, dan daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki kesegaran jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.

Anjuran Menjaga Kebersihan

Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan disebut dengan al-Thaharat. Dari sisi pandang kebersihan dan kesehatan, al-thaharat merupakan salah satu bentuk upaya preventif, berguna untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri.

Imam al-Suyuthi, ‘Abd al-Hamid al-Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta’abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah, Nabi bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi saw, beliau berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi)

Agama juga dapat mempengaruhi kesehatan mental baik secara positif maupun negative .Agama dapat menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan ketika orang berada di bawah tekanan. Di sisi lain, hubungan ini mungkin kurang membantu atau bahkan berbahaya jika menimbulkan stres atau menghambat pengobatan. Studi menunjukkan bahwa agama memiliki potensi untuk membantu dan membahayakan kesehatan mental dan kesejahteraan.

Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti kesehatan. Karenanya, hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang dimiltkinya dan tidak bersikap kufur. Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

_____

Dhiny Aprilia Maharani mahasiswa UMM dari jurusan Farmasi angkatan 2022             

POSTING PILIHAN

Related

Utama 7608355825606963988

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item