Antara Provokator dan Motivator, Apa Bedanya?

Antara provokator dan motivator pada dasarnya hampir punya pengertian yang sama dan bahkan aplikasinya, sama-sama mempunyai maksud tertentu dalam meyampaikan sesuatu kepada pihak lain. Dengan caranya sendiri, provokator maupun motivator berusaha membangkitkan semangat kepada pihak tertentu agar mengikuti apa yang disarankan maupun disampaikannya. Kerja provokor dan motivator kerap “menekan” melalui ketranpilan berdiplomasi dengan bahasa yang menarik agar obyek sasarannya jadi tertarik. Obyek bisa secara pribadi maupun kolektif.

Dalam kamus besar Indonesia, provokator adalah sebagai perbuatan untuk membangkitkan kemarahan, tindakan menghasut dan  pancingan. Itu berarti bahwa provokator adalah pembangkit kemarahan, penghasut, dan pemancing.

Dan tentu dari sikap ini provokator cenderung mengarah pada seseorang atau kelompok agar melakukan tindakan negatif, bahkan menyimpang dari etika dan nilai sosialnya. Dan tidak semua hasutan provokor mengarah pada perbuatan yang sebagaimana kerap terjadi sampai melakukan tindakan anarkis. Namun juga yang tak kalah berbahayanya, yakni tindakan provokasi  atau menghasut secara samar, hal ini biasanya terkait dengan idealisme, keyakinan, atau nilai-nilai yang telah terbangun sebelumnya agar dimentahkan atau digagalkan.

Cara sederhana untuk memprovokasi biasanya dengan ungkapan lembut, misal seperti: “Buat apa kamu bertahan di kelompok itu, toh tidak ada hasilnya. Gabung dong sama aku, kamu akan menjadi yang terbaik di keompok kita”, atau “kenapa kamu tidak of saja seperti aku”. Dan banyak lagi cara-cara memprovokasi pihak lain, sampai-sampai kerap menjadi sesuatu yang besar; anarkis, pembakaran, dan penghancuran etika dan bahkan pembunuhan.

Provokator memang pintar mengubah kesalahan kecil menjadi kesalahan besar, bahkan yang benar pun menjadi salah, provokator selalu punya keinginan memengaruhi emosi orang lain.

Jadi pada dasarnya provokator ini tidak mempunyai kemampuan mengimbangi kekuatan pihak lain, tidak berani mengambil resiko dan akhirnya memanfaat kelengahan orang lain, dan bahkan memanfaatkan orang lain dengan menjanjikan sesuatu agar maksud dirinya tercapai.

Awalnya provokasi hanya bertujuan sekadar 'menyemangati' orang agar terpancing semangatnya dalam melakukan tindakan, semisal dalam pertandingan. Dalam momen seperti ini kerap “provokator” mencela posisi seseorang, agar ia terpancing untuk lebih semangat bertarung atau mengalahkan lawan. Provokator jenis ini tentu bisa diartikan positif, selama tidak mengganggu mental yang di provokasi.

Namun dalam perkembangannya, - apalagi seperti era sekarang dengan memanfaatkan media teknologi – para provokator dengan leluasa menggerakkan maksud jeleknya dengan cara licik, dan pastinya tidak bertanggung jawab, yakni lempar batu sembunyi tangan

Lalu apa bedanya dengan motivator?, dan tentu bila dilihat tujuannya, yakni “memprovokasi” pihak lain agar melakukan tindakan lebih baik. Jadi motivator lebih  identik dengan hal yang bersifat kebaikan atau positive. Dan aplikasinya, bagaimana  setiap tindakan yang dilakukan berawal dari motivasi, akan tetapi bagaimana seseorang (individu) mengelola motivasi (niat) dan mengembangkan serta menerapkan ke hal yang positive.

Jadi intinya, apabila ada orang suka memprovokasi, salah sebab munculnya, biasanya karena iri yang berlebihan, tidak ada kemampuan pada dirinya atau kelompoknya. Mereka khawatir  tersaingi atau terkalahkan. Dan sikap ini tentu tidak memacu untuk jadi lebih baik, tapi justru berusaha untuk menjatuhkan lawan.

Mengapa mereka memprovokasi? Karena lantaran mereka tidak bisa menerima keadaan yang tidak sesuai dengan kemauannya. Ia ingin lebih dari yang dimiliki orang lain, dan biasanya merasa lebih unggul dari pihak lain.

Provokator bisa ada di mana-mana, termasuk di lingkungan sekitar, komunitas terutama komunitas satu profesi. Provokator bisa menghasut siapa saja dengan kata-kata manisnya, bahkan orang berwawasan luas pun kadang terjebak olehnya lantaran ia trampal menembak  sisi lemahnya. (Syaf Anton Wr)


POSTING PILIHAN

Related

Utama 97365039465783338

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item