Menjadi Guru Teladan

Anugerah Sutasoma, Balai Bahasa Jatim, salah satu bentuk penghargaan kepada sastrawan dan guru.        

Oleh: Nur Shofiyah

Pendidikan zaman sekarang di Dunia Pendidikan ini diwarnai dengan pengaruh globalisasi. Pendidikan kehilangan maknanya sebagai sarana pembelajaran. Kemudian muncul sebuah ide Home Schooling, yaitu pendidikan yang tidak mengandalkan institusi formal, tapi tetap bisa dilakukan di rumah sesuai kurikulum.

Home Schooling adalah pola pendidikan yang dilatarbelakangi adanya ketidakpercayaan terhadap fenomena negatif yang umum terdapat pada institusi formal: adanya bullying, serta metode yang didaktis dan seragam. Kini, timbul kesadaran bahwa prestasi bukanlah angka-angka yang didapat di ujian, atau merah-birunya rapor. Melainkan adanya kesadaran akan pentingnya sebuah kurikulum berdasarkan kompetensi. Kompetensi yang harus juga dimiliki oleh peserta didik adalah penguasaan teknologi.

Menurut Muhadjir, problem pendidikan saat ini adalah kurangnya keteladanan, disamping terkait materi ataupun metodologi pembelajaran, hal terpenting adalah kurangnya keteladanan. "Jika guru tidak bisa menjadi teladan, maka hilanglah jati diri keguruannya. Karena itu, keteladanan inilah yang kita dorong. Bagaimana guru tampil sebagai teladan, atau the significant other." tutur Muhadjir seperti dikutip dari laman resmi Kemendikbud. “https://edukasi.kompas.com/read/2018/08/16/20172561/mendikbud-problem-pendidikan-saat-ini-kurangnya-keteladanan

Seperti yang sudah kita ketahui di era globalisasi ini kita harus bersaing terutama dalam pndidikan karena berasal dari pndidikanlah anak bangsa di cerdaskan dan memiliki wawasan yang luas namun seperti yang di sebutkan dalam paparan diatas demi beradaptasi dengan Negara lain penggunaan teknologi tidak di modifikasi dengan budaya lokal yang mana norma-norma kontrol sosial sudah diabaikan demi proses terciptanya modernisasi akibatnya banyak orang tua yang kurang percaya dengan sekolah formal dengan alasan pembulian terhadap siswa sehingga orang tua lebih memilih home shcooling untuk anak-anaknya.

Selain itu kurangnya keteladanan guru juga menjadi problem pndidikan saat ini. Karena sietiap perkataan dan perbuatan guru akan dilihat dan di tirukan oleh siswanya seperti kata pepatah jawa “guru iku digugu lan ditiru”, Semua apa diucapkan yang dilakukan guru adalah contoh dan teladan sikap dan perilaku yang akan ditirukan oleh anak didiknya.

Sebagai seorang guru haruslah memiliki prinsip atau dasar dalam diri sendiri untuk:
  1. Meningkatkan mutu kualitas diri seperti disiplin dalam segala hal.
  2. Membimbing dan mengarahkan kepada siswa tentang bagimana cara menyikapi tantangan di era globalisasi ini.
  3. Menjadi orangtua dan teman bagi siswanya agar bersifat terbuka.
  4. Selalu memberikan motifasi dan tantangan agar siswanya tidak takut untuk selalu mencoba hal-hal yang baru.
  5. Tegas, protektif dan luwes dalam mengawasi perkembangan anak didiknya.
  6. Menekankan nilai-nilai keagamaan dalam proses KBM.
Dengan adanya kesadaran dan tanggung jawab yang penuh akan jalannya pendidikan tersebut siswa akan memiliki kualitas yang unggul dan dapat bersaing di eraglobalisasi moderen ini serta tetap terkontrol oleh norma-norma yang ada dalam masyarakat.
***

Nur Shofiyah, Mahasiswi IDIA (Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien) Prodi PBA semester IV, email: shofiyah0197@gmail.com
POSTING PILIHAN

Related

Utama 3872398670251494237

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

item