Benang Merah Penghubung Agama dengan Kesehatan

Shalat merupakan ibadah juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh

Ira Ericasia

Di dunia tidak ada hukum di suatu negara yang memaksa seseorang untuk mengikuti agama atau kepercayaan tertentu. Semua negara membebaskan warganya untuk memeluk agama dan kepercayaan yang mereka pilih, hanya saja terkadang di suatu negara ada beberapa agama yang diperbolehkan untuk di anut karena alasan tertentu sehingga ada agama yang mayoritas di anut oleh masyarakat di negara tersebut.

Seperti di Indonesia sendiri ada 6 agama yang boleh di anut oleh warganya yaitu islam, kristen, katolik, hindu, budha dan konghucu, dimana islam adalah agama yang mayoritas di negara kita. Semua agama pasti membawa kita ke jalan yang lebih baik yag mengajarkan kita untuk melakukan hal-hal yang baik dan menghindari hal-hal yang buruk. Agama tidak hanya mengajarkan mengenai hubungan kita dengan Tuhan, melainkan juga mengajarkan kita mengenai hubungan dengan orang lain, dengan sesama mahluk hidup bahkan dengan diri kita sendiri.

Selain itu agama juga mengajarkan bagaimana cara kita hidup di dunia, seperti bagaimana kita menjaga kesehatan fisik dan mental kita, bagaimana cara kita memandang semua musibah yang terjadi dalam hidup kita, bagaimana cara kita untuk tetap berusaha dan terus berjuang dari segala penyakit yang datang sebagai ujian hidup ini dan masih banyak lagi.

Hal-hal tersebut membawa kita untuk selalalu berpikir positif, memiliki hati dan jiwa yang besar, tidak mudah menyerah dan terus berusaha karena Tuhan akan selalu memberi jalan bagi umatnya yang terus berusaha. Itulah mengapa agama berperan penting tidak hanya dalam kesehatan saja, melainkan berperan di semua aspek yang ada dalam hidup kita. Banyak penelitian yang telah membuktikan dan membahas mengenai peran agama ini.

Contohnya saja seperti puasa, puasa ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang beragama islam, tapi agama lain juga menjalankannya seperti hindu, budha, konghucu, kristen, dan agama yang lainnya. Mengapa ajaran berpuasa ini entah itu di wajibkan dalam agamanya atau tidak bisa membuat tubuh kita jauh lebih sehat, itu karena menurut DR Razeen Mahroof, ahli anestesi dari Oxford yang membantu National Health Service (NHS) mengemukakan bahwa menjalankan puasa dapat bermanfaat bagi kesehatan jika dilakukan dengan benar. Saat tubuh kekurangan makanan, lemak mulai terbakar untuk menghasilkan energi.

Hal ini bisa menyebabkan penurunan berat badan. Perubahan yang terjadi pada tubuh kita saat menjalankan puasa tergantung pada seberapa lama kita berpuasa. Tubuh akan ada dalam keadaan berpuasa selama 8 jam atau lebih setelah sahur ketika usu telah selesai menyerap semua nutrisi dari makanan.

Dalam keadaan normal, glukosa yang ada di dalam tubuh disimpan di hati dan otot yang merupakan sumber energi utama tubuh. Selama kita berpuasa, simpanan energi glukosa akan digunakan pertama kali untuk menyediakan energi, apabila glukosa telah habis lemak yang akan menjadi sumber energi  berikutnya bagi tubuh. Hal ini menjaga otot dan akhirnya dapat menurunkan tingkat kolesterol. Selain itu, penurunan berat badan juga dapat mengendalikan diabetes yang lebih baik dan dapat menurunkan tekanan darah (kumparan.com, 14 April 2021).

Selain itu ada juga dalam islam yang diajarkan untuk shalat 5 waktu yang hukumnya wajib, ibadah ini juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Dr. Sagiran, M.Kes. Sp.B telah melakukan serangkain penelitian mengenai masalah gerakan shalat. Menurut hasil penelitian beliau gerakan shalat yang akan memberikan manfaat bagi tubuh adalah gerakan ibadah shakat yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunannya.

Adapun manfaat yang ada dalam gerakan shakat yaitu antara lain pada saat kita melakukan takbiratul ihram yang ditandai dengan mengangkat kedua telapat tangan hingga keduanya sejajar dengan telinga kanan dan kiri. Gerakan bermanfaat pada organ paru-paru, sekat rongga dada dan kelenjar getah bening. Saat posisi tangan terangkat, maka tulang rusuk akan ikut terangkat sehingga menimbulkan pelebaran pada rongga dada. Pada saat itu, maka udara akan masuk, tapi bersamaan dengan itu, orang yang akan memulai shalat mengucap Allahu Akbar, sehingga memaksa udara harus mengalir keluar.

Hal ini dapat menyebabkan sekat rongga dada (diafragma) menjadi terlatih. Selain itu, ketika tangan terangkat maka ketiak pun akan terangkat, dimana ketiak merupakan induk peredaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh, dengan melakukan gerakan takbir yang berulang dalam gerakan shalat maka secara tidak langsung melakukan active pumping kelenjar getah bening ke seluruh tubuh.

Kemudian ada gerakan ruku’, untuk melakukan gerakan ini harus benar yaitu dengan posisi punggung, leher dan kepala membentuk sebuah garis horizontal. Dengan posisi ini, berat badab bergeser ke depan, sehingga terjadi relaksassi atau peregangan pada tulang belakang. Relaksasi ini berfungsi untuk memelihara tulang belakang yang selalu terkompresi. Relaksasi dapat terjadi apabila melakukan gerakan ini dalam waktu yang cukup.

Lalu ada sujud yang memiliki fungsi bagi daya tahan pembuluh darah yang ada di otak. Posisi kepala yang lebih rendah dari pada jantung dapat menyebabkan darah berkumpul di pembuluh darah otak. Hal ini secara tidak langsung dapat melatih pembuluh daraj otak agar tidak mudah terserang penyakit stroke.

Ada gerakan duduk di antara 2 sujud, gerakan ini dapat memperkuat jantung berikut sistem sirkulasi darah di seluruh bagian tubuh. Saat berada dalam posisi gerakan ini ternyata aliran darah tidak akan smapai ke bagian kedua kaki bagian bawah kita. Saat diukur saturasi darah pada jari kakinya adalah 0. Denyut nadi tidak terasa sama sekali, hal ini secara tidak langsung melatih jantung dan urat-uratnya menjadi lebih elastis sehingga ddapat membersihkan kotoran yang ada dalam jalur nya sirkulasi darah yaitu pembuluh darah.

Gerakan terakhir dalam ibadah shalat adalah salam, gerakan ini ditandai dengan menoleh ke kanan, lalu ke kiri hingga pipi terlihat oleh orang yang ada di belakang. Ternyata dalam gerakan ini dapat menimbulkan relaksasi pada otot dan tulang leher. Di leher, terdapat banyak sekali jaringan sistem syaraf dan pembuluh darah yang menghubuhkan bagian kepala dengan bagian badan. Gerakan ini dapat menghindarkan kita untuk mengalami gangguan syaraf (pusatilsam.uma.ac.id, 11/01/2016).

Itulah contoh ajaran ibadah dan penjelasan mengenai manfaat nya bagi tubuh kita secara fisik. Untuk contoh ajaran agama yang bermanfaat bagi kesehatan mental kita yaitu kita harus beriman kepada Tuhan. Ajaran ini menurut William James, seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak ragu lagi bahwa terapi yang terbaik bagi keresahan jiwa seseorang adalah dengan keimanan kepada Tuhannya. Keimanan kepada Tuhan adalah salah satu kekuatan yang tidak boleh tidak dipenuhi untuk membimbing seseorang dalam hidup ini.

Selanjutnya, dia juga berkata bahwa antara manusia dan Tuhan terdapat ikatan yang tidak terputus. Apabila manusia menundukkan diri di bawah pengarahan Tuhan, cita-cita dan keinginan manusia akan tercapai (Jamaludin Ancok, 1998:67).

Terdapat juga beberapa penelitian mengenai peran agama pada kesehatan mental yaitu penilitan yang dilakukan oleh Sastrianegara (2014) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara religiositas dengan tingkat depresi, kecemasan dan stress penderita penyakit kronis di Kota Makassar. Artinya semakin tingkat religiositas seseorang maka semakin rendah tingkat depresi, kecemasan dan stress yang dirasakan. Rusydi (2013) juga menyebutkan bahwa religiositas bukan satu-satunya yang berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang, sehingga untuk mencapai kesehatan mental yang optimal diperlukan faktor lain yang harus dipenuhi.

Lebih lanjut Koening (1997) dalam Rusydi (2013) menjelaskan bahwa agama berpengaruh secara tidak langsung terhadap kesehatan mental, yaitu bisa melalalui pola hiduo sehat, dukungan sosial, cara pandang terhadap stress dan setelah itu barulah faktor-faktor ini berpengaruh terhadap kesehatan mental (ejournal.unp.ac.id, 20 Juli 2020).

Dari semua hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di bindangnya, ter ukti bahwa agama sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang baik secara fisik maupun mental. Baik pengaruh agama terhadap kesehatan ini berpengaruh secara langsung atau tidak langsung.

Kesimpulan yang dapat diambil agama berkaitan sangat erat dengan kesehatan, benang merah yang menjadi penghubung di antara keduanya adalah bagaimana agama dapat me-management akal pikiran seseorang untuk selalu berpikir positif dan menerapkan hidup sehat, mengajarkan cara pandang hidup yang dapat menghindarkan kita dari terganggunya kesehatan mental.

Selain itu agama juga secara tidak langsung ajaran-ajaran ibadahnya me-management­ kita untuk memiliki tubuh yang lebih sehat seperti ibadah shalat dan puasa yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka dari itu sangat penting bagi seseorang untuk memiliki agama karena dapat memberi manfaat dan tujuan hidup bagi seseorang. Namun, hal ini kembali lagi pada masing-masing orang apakah memilih untuk menganut suatu agama atau tidak.

Ira Ericasia adalah mahasiswa Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) jurusan Farmasi angkatan 2022

POSTING PILIHAN

Related

Utama 2515316850319508939

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item