Salodor, Permainan Anak Mulai Jarang Dimainkan

Anak-anak  sedang bermain salodor (*)


Di Indonesia banyak permainan tradisional yang berkembang dan kerap dimainkan oleh anak-anak, namun dalam perkembangannya telah terjadi perubahan ketika teknologi melalui perangkat-perangkatnya sehingga anak-anak beralih ke permainan game. Temtu sangat disayangkan bila permainan anak tradisional ini suatu saat akan hilang, karena dengan prmainan ini justru banyak mengandung nilai-nilai kearifan, kebersamaan serta hal-hal yang positif lainnya,

Salah satu permainan anak yang dikenal di Madura, yakni Salodor.  Tentu masing-masing daerah dalam permainan Salodor ini ada macam nama dengan permainan yang sama.

Dii daerah Jawa Tengah dikenal dengan nama Gobak Sodor. Di Kepulauan Natuna dikenal dengan nama Galah, sementara di Riau dikenal dengan nama Galah Panjang, di daerah Riau Daratan dikenal dengan nama Cak Bur atau Main Belon. Sedangkan di Jawa Barat, nama permainan ini adalah Galah Asin, di Makasar disebut Asing dan di daerah Batak Toba disebut Margala, dan lainnya.

Salodor adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 – 5 orang.

Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur.

Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal.

Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.

Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.

Cara Bermain:

; Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap.

; Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.

Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan, caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal.

Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.

Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.

; Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.

Peraturan

Berikut ini peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Gobak Sodor:

; Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3-5 orang (disesuaikan).

; Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).

; Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.

; Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start

; Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).

; Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.

Manfaat

Permainan ini sangat menarik, menyenangkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Nilai spiritual dalam permainan Gobak Sodor selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita.

Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, di sana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup.

Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera. Ingatlah bahwa peluang selalu ada, walaupun terkadang peluangnya sedikit. 

 Namun disayangkan, permainan ini sudah mulai jarang dimainkan oleh anak-anak. Kalaupun ada, hanya dilaksanakan saat-saat tertentu seperti dalam peringatan hari-hari tertentu dalam bentuk lomba dan sekedar mengisi dalam rangka peringatan.

(red. rulis)

POSTING PILIHAN

Related

Utama 7453610023391447755

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item