Pengaruh Penggunaan Kata-kata Asing dalam Media Sosial Terhadap Bahasa Indonesia dan Kearifan Lokal

Oleh: Kholidatin Jannah

Pengaruh penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dalam media sosial terhadap bahasa Indonesia dan kearifan lokal menjadi topik yang sedang dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Dalam kata-kata lain, saat ini banyak orang menggunakan media sosial sebagai salah satu platform yang sangat populer dan dipakai oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dalam media sosial, baik oleh pengguna biasa maupun oleh perusahaan besar dalam iklan dan promosi mereka. (Fitri Alfarisy. 22:91 ).

Beberapa pengguna media sosial merasa bahwa penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing membuat konten mereka terlihat lebih up-to-date dan menarik. Namun, penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing tersebut dapat berdampak pada bahasa Indonesia dan kearifan lokal. Namun, penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing di media sosial dapat berdampak pada bahasa Indonesia dan kearifan lokal.   

Beberapa ahli bahasa mengkhawatirkan bahwa penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dapat memperlemah eksistensi bahasa Indonesia dan kearifan lokal. Hal ini terjadi karena penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dapat membuat masyarakat lebih akrab menngunakan bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia, bahkan dapat menimbulkan rasa kurang bangga pada bahasa dan kebudayaan lokal. Selain itu, penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dalam media sosial dapat memengaruhi cara orang berkomunikasi. (Setyawan, Aan. 2011:66).

Bahasa Indonesia memiliki struktur dan aturan ilmu bahasa yang tidak sama dengan bahasa Inggris, akibatnya penggunaan istilah asing yang tidak tepat dengan aturan tata bahasa Indonesia dapat membuat pesan menjadi tidak jelas dan sulit dipahami. Namun, di sisi lain, penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dapat memperkaya kosakata dan membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka terhadap budaya dan kebiasaan dari negara lain.

Maka dari itu ,penting bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta istilah-istilah asing dalam media sosial. Masyarakat harus tetap bangga dengan bahasa dan kebudayaan lokal mereka, sambil tetap terbuka terhadap budaya dan kosakata dari negara lain. Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan penggunaan bahasa Inggris dan istilah-istilah asing yang tepat  dengan tata bahasa Indonesia, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami. (Susetyo, Agus Milu. 2016:12-15).

Berikut adalah beberapa gagasan mengenai pengaruh bahasa Inggris dan penggunaan kata-kata asing dalam media sosial terhadap bahasa Indonesia dan kearifan lokal:

Perkembangan teknologi dan media sosial memudahkan masyarakat  agar terkoneksi dengan invidu dari beragam wilayah di dunia, dan hal ini berdampak pada penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing di media sosial, terutama di kalangan generasi muda. Meskipun penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dapat memperkaya kosakata dan membuka wawasan masyarakat terhadap budaya dan kebiasaan dari negara lain, namun penggunaan bahasa tersebut juga berpotensi mengancam eksistensi bahasa Indonesia dan kearifan lokal.

 Sebagian pengguna media sosial merasa bahwa penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dapat membuat konten mereka terlihat lebih modern dan trendy, namun hal ini juga bisa membuat mereka kurang bangga dengan bahasa dan kebudayaan lokal. Selain itu, penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing yang tidak disesuaikan dengan aturan tata bahasa Indonesia dapat membuat pesan menjadi tidak jelas dan sulit dipahami, mengingat bahwa bahasa Indonesia memiliki struktur dan aturan tata bahasa yang berbeda dengan bahasa Inggris.

Meskipun pemerintah telah melakukan upaya untuk mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia di media sosial melalui kampanye #BahasaIndonesiaUntukKita, penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing masih sangat dominan di media sosial. Karenanya, dibutuhkan  usaha yang lebih baik dan terstruktur untuk mempertahankan bahasa Indonesia dan kearifan lokal, seperti dengan memperkenalkan bahasa Indonesia dan kearifan lokal melalui media sosial, membuat konten yang menarik dan interaktif yang mengangkat kearifan lokal dan bahasa Indonesia.

Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga bahasa dan kebudayaan lokal, serta menghindari penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing yang tidak perlu dan tidak sesuai dengan konteks.

Terakhir, penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dalam media sosial dapat memengaruhi pendidikan.Oleh karenanya, dibutuhkan usaha agar memperkenalkan penggunaan bahasa Indonesia dan memperkaya kosakata dalam bahasa Indonesia di lingkungan pendidikan, agar siswa dan mahasiswa lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dan mengembangkan kosakata dalam bahasa Indonesia.

Dapat di simpulkan, bahwasanya dalam era digital saat ini, perkembangan teknologi dan media sosial berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia dan kearifan lokal. Penggunaan bahasa Inggris dan kata-kata asing dalam media sosial dapat memperkaya kosakata dan meningkatkan keterbukaan terhadap budaya asing, namun jika berlebihan dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia dan kearifan lokal.

Maka dari itu, perlu ada upaya untuk mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan memperkenalkan kearifan lokal melalui media sosial, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga bahasa dan kebudayaan lokal. Dengan keseimbangan yang tepat, masyarakat Indonesia dapat tetap bangga dengan adanya bahasa dan kebudayaan lokal mereka.

Kholidatin Jannah, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang

POSTING PILIHAN