Agama dalam Memelihara Kesehatan Jiwa


Sri Wahyuni

Dalam dunia psikologi, setiap manusia pasti memiliki sifat potensial dan eksploratif. Sebagai makhluk yang eksploratif, ada kemampuan dasar dalam jiwa manusia untuk mengembangkan potensi diri baik itu secara psikis ataupun fisik. Sedangkan sebagai makhluk potensial, dikarenakan dalam diri setiap manusia ada kemampuan yang bersifat bawaan yang bisa dikembangkan dalam kehidupannya.

Integrasi antara sifat potensial dan eksploratif dalam menjalani kehidupan beragama nantinya menimbulkan perasaan atau emosi dari dalam diri manusia sebagai sumber utama tingkah laku dalam hidup. Maka dari itu, eksistensi agama bagi manusia merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dan begitu penting dalam upaya mengembangkan kedua unsur yang ada dalam diri tiap manusia.

Selain berperan dalam memelihara jiwa supaya tetap sehat dan terhindar dari berbagai gangguan kejiwaan, peran agama juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Islam diturunkan Allah swt dengan membawa nilai aturan-aturan atau ajaran-ajaran, norma-norma, ilmu sosial, menyempurnakan akhlak, serta adanya perintah dan larangan didalamnya. Sangat penting untuk kita ketahui tentang bagaimana peran agama sebagai kontrol dalam kehidupan masyarakat terutama Islam.

Dengan adanya peraturan, normanorma yang ditetapkan oleh agama, menjadikan kehidupan manusia lebih tertata dan teratur. Dengan begitu, dalam lapisan kehidupan masyarakat akan tentram dan terhindar dari berbagai konflik.

Definisi Agama

Agama berfungsi sebagai media. Agama juga merupakan segala tindakan, perasaan serta pengalaman pribadi saat berhadapan dengan hal apa saja yang dianggap bersifat ilahiah. Definisi dari agama sendiri berakar dari kata ad-diin dalam bahasa Arab yang berarti undangundang. Sedangkan kata agama disebut dengan religi dalam bahasa Inggris yang artinya peraturan. Oleh karenanya, agama jika dilihat dari segi bahasa memiliki banyak derivasi.

Derivasi disini menunjukkan bahwa banyaknya definisi atau pengertian mengenai konsep agama. Dalam Oxford Dictionary, agama adalah pengakuan manusia pada suatu hal atau kekuatan yang bersifat ghaib dan didalamnya terdapat kontrol terhadap nasib tiap manusia/individu, menyembah dan menghormati, serta menekankan kewajiban manusia untuk taat terhadap ajaran atau nilai-nilai agama.

Pemahaman Kesehatan Jiwa

Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan dan juga hak asasi bagi setiap manusia. Sebagaimana cita-cita Indonesia yang tertulis pada UUD 1945 dan Pancasila. Mengenai hal kesehatan, tertuang pada pasal 1 ayat 1 UU No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan yaitu “keadaan sehat”, yang mencakup mental, fisik, sosial ataupun spiritual yang memungkinkan tiap individu hidup produktif baik dari segi ekonomi dan sosial” (Depkes RI. KMK No. 406. 2009: 1).

Berkaitan dengan kesehatan jiwa, yang termaktub dalam Undang-Undang dimaksudkan untuk menjamin bagi setiap masyarakat supaya bisa mencapai tingkat kualitas hidup yang layak dan baik, menikmati kesehatan jiwa dalam hidup, terbebasnya dari gangguan kejiwaan dan tekanan, serta berbagai gangguan lainnya yang menyebabkan gangguan kesehatan jiwa tiap orang (UU No. 18, 2014:43).

Peran Agama dalam Memelihara Kesehatan Jiwa

Menurut Yusuf (2004), ia menjelaskan bahwasanya manusia pada dasarnya merupakan homoreligius atau makhluk beragama. Dikatakan demikian dikarenakan manusia adalah makhluk yang memiliki rasa keberagamaan, dan mampu mengamalkan serta memahami nilai-nilai keagamaan, baik itu berupa ritual personal atau juga ibadah berjamaah (sosial), seperti halnya menjaga hubungan baik dengan sesame, menghidup suburkan keharmonisan hidup dan juga bermanfaat untuk tercapainya kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat. Dari adanya rasa keagamaan tersebut, manusia tentunya memiliki kesadaran dalam beragama ketika menjalankan kehidupan.

Kesehatan juga merupakan hal yang diidamkan oleh tiap individu, apalagi terkait dengan kesehatan mental atau jiwa. Dengan sehatnya jiwa dapat menunjang seluruh aktivitas dalam kehidupan manusia terlaksana dengan baik. Namun, di Indonesia mengenai pelayanan kesehatan terhadap pengidap gangguan jiwa kurang optimal dan Indonesia juga termasuk dalam salah satu negara yang rasio paling rendah psikiater perkapita di dunia.

Dari kurangnya pelayanan tersebut, membuat keluarga pengidap untuk lebih membawa ke pengobatan alternatif seperti halnya tokoh atau ahli agama. Dengan dibawanya pasien pengidap gangguan jiwa ke ahli agama dipercaya dapat mengatasi segala gangguan tersebut. Dikarenakan agama memiliki peran penting terhadap kesehatan jiwa.

Mengenal Kontrol Sosial

Dalam teori Travis Hirschi (1969) mengenai kontrol sosial sebagai berikut sangat menarik untuk dikaji. Dalam bukunya, Hirschi mengungkapkan bahwa perilaku yang terjadi dalam kehidupan masyarakat terjadi dikarenakan terdapat kegagalan sosialisasi pada masyarakatyang terkait dengan kesadaran tentang tata tertib, aturan, norma. Fenomena penyimpangan sosial semisal tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh seseorang dianggap sebagai akibat dari gagalnya lingkungan sekitar dan masyarakat dalam membentuk kontrol sosial, seperti halnya sekolah, keluarga dan hal lainnya.

Selanjutnya, Hirschi mengungkapkan kembali bahwa pada dasarnya manusia merupakan individu yang tidak bisa mentaati hukum dan peraturan, sebab itulah sangat diperlukan sekali adanya kontrol sosial dalam mengatasi hal tersebut.

Dari tulisan di atas menunjukkan bahwa agama disini memiliki peran yang begitu sentral yang memiliki dampak begitu dominan atas kesehatan jiwa seseorang. Dengan cara menaati perintah dan menjauhi larangan agama, nantinya akan berdampak pada segala aspek kehidupan, termasuk juga akan merasakan kehidupan yang harmonis dan jiwa/ruhani yang senantiasa sehat. Tidak hanya sekedar sehat, secara ruhani saja, namun dari sehatnya ruhani juga akan berdampak pada sehatnya jasmani manusia.

Dengan sehatnya jasmani dan ruhani, dapat menjadikan hidup tiap manusia terasa tentram, damai, jauh dari stress dan lain sebagainya. Selain berperan sebagai penyucian jiwa melalui serangkaian tindakan ritual ibadah, dalam tatanan segala macam aturan dan normanorma agama juga berperan penting dalam terlaksananya kehidupan masyarakat yang teratur, jauh dari konflik, damai, dan harmonis, yang dikenal agama sebagai kontrol sosial.

Dengan begitu manfaat yang dapat diperoleh jika mentaati segala aturan-aturan/syariat tersebut juga berpengaruh dalam kehidupan yang lebih nyaman dan aman

-----

Sri Wahyuni Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari jurusan Farmasi angkatan 2022

POSTING PILIHAN

Related

Utama 6502907342222180077

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item