Ubah Mindset dengan PGP

Sugiyanto

 Foto dan video guru penggerak yang berseliweran di linimasa media sosial membuat keingintahuan saya tentang guru penggerak. Mencari tahu tentang program guru penggerak dengan browsing serta  bertanya kepada teman yang sudah mengikuti program guru penggerak. Ternyata program guru penggerak berlangsung minimal 9 bulan. Dari waktu berbulan-bulan tersebut tentunya banyak sekali ilmu yang akan saya dapatkan ketika saya bisa masuk di dalamnya.

Ini adalah sebuah kesempatan emas, yang sangat sayang jika dilewatkan. Akan banyak ilmu yang bisa saya terima lalu sebarkan ke teman sejawat yang tentunya akan bermanfaat bagi peserta didik. Pada menu pendaftaran ternyata kita harus memilih antara Pengajar Praktik dan Guru Penggerak. Setelah mendapatkan info lebih lanjut akhirnya memutuskan untuk mendaftar Guru Penggerak.

Pendaftaran guru penggerak diawali dengan mengisi esai. Esai tersebut dapat dituntaskan dalam kurun waktu sebulan. Saat batas waktu pengiriman pendaftaran, listrik di rumah padam. Jadi saya harus keluar untuk dapat mengirim pendaftaran tersebut. Alhamdulilah listrik pun menyala sehingga tidak perlu untuk keluar. Beberapa bulan kemudian pengumuman pun sudah keluar.

Dapat melanjutkan ke seleksi Tahap 2 yang terdiri dari simulasi mengajar dengan durasi 10 menit lalu wawancara. Semakin bersemangat untuk bisa menjadi bagian dari program tersebut. Tak ada beban sedikitpun pada tahap seleksi tersebut. Mengajar memang sudah pekerjaan guru setiap hari. Wawancara seputar pengalaman pribadi sebagai guru dalam 2 tahun terakhir. Dua hal tersebut mengalir tanpa hambatan. Seiring berjalannya waktu, pengumuman keluar. Alhamdulillah, keinginan saya terkabulkan menjadi bagian dari transformasi pendidikan.

Kesan awal saya mengikuti program guru penggerak sangat senang sekali. saya berada di lingkungan baru dengan aura yang cukup positif. Melalui lokakarya orientasi saya bisa mengubah kekhawatiran menjadi sebuah harapan. Satu kelompok yang terdiri 5 orang calon guru penggerak yang kebetulan berasal dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

Berkolaborasi dengan guru-guru hebat dari berbagai daerah di Kabupaten sendiri yang tentunya terdapat hal-hal berbeda seiring dengan perbedaaan kondisi geografis. Berproses bersama dalam alur MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi, Koneksi antar Materi dan Aksi nyata). Sharing tentang siswa, pembelajaran serta isu-isu pendidikan lainnya menjadi amunisi tambahan dalam mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Saat awal pendidikan guru penggerak, saya belum bisa langsung menyesuaikan dengan lingkungan baru. Alur Merdeka yang menuntut kreativitas masing-masing Calon Guru Penggerak mengharuskan kita secepat mungkin untuk bisa menyesuaikan diri. Yang awalnya membuat PPt hanya melalui Ms Power Point dengan berkolaborasi sesama calon guru penggerak, alur merdeka bisa dituntaskan dengan berbagai bentuk.

Modul yang paling berkesan yaitu Paket Modul 2 (Praktek pembelajaran yang berpihak pada murid). Pada modul tersebut kita bisa melihat kemudian memenuhi kebutuhan belajar siswa. Murid dengan keberaragaman profilnya bisa kita penuhi  kebutuhannya dengan pembelajaran berdiferensiasi. Kita juga mengambil pengalaman dari berbagai kasus pada modul pembelajaran sosial emosional dimana kita bisa melatih siswa untuk selalu berpikir positif dan berjiwa besar dalam menghadapi segala sesuatu.

Setelah dalam perjalanan CGP mengubah mindset saya selama ini. Siswa bukanlah objek dalam pembelajaran, melainkan subjek dalam pembelajaran. Siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran agar dapat mengkonstruksi pengalaman-pengalaman belajarnya dalam bentuk perubahan/perkembangan baik dalam domain kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

PGP sangat penting karena  didalam prosesnya sebagai guru kita kembali pada filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso Tutwuri Handayani artinya di depan menjadi panutan atau contoh, di tengah menjadi penjalar atau penyeimbang sepantara, dan di belakan melakukan dorongan. Memahami makna pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mereka dapat mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Selama ini yang kita ketahui dari penerapan disiplin hanyalah bersumber dari hal eksternal. Pada Pendidikan Guru Penggerak ini kita kan mengetahui penerapan disiplin dari dalam (internal). Hal ini akan membentuk budaya positif. Siswa akan lebih bertanggungjawab terhadap sikap, perbuatan dan tingkah lakunya tanpa merasa dikekang. Siswa menjadi lebih bahagia akan tanggung jawabnya.

Pada Pendidikan Guru Penggerak bapak ibu nantinya akan lebih mencermati kebutuhan belajar setiap murid yang beragam dan tentunya kita bisa memahami berbagai tips dan trik untuk memenuhi kebutuhan belajar mereka melalui pemetaan aset yang kita miliki. Guru penggerak berpikir bebasis aset yaitu memandang segala sesuatu dari sisi positifnya. Sehingga kita bisa memaksimalkan kekuatan yang kita yang miliki.

Pelaksanaan PGP hendaknya dikembalikan ke waktu semula, yaitu 9 bulan. Meskipun guru  bertugas setiap hari akan bisa maksimal dalam mengikuti pendidikan guru penggerak dengan waktu yang maksimal tersebut. Kesigapan admin LMS juga bisa lebih dioptimalkan agar alur Merdeka yang akan di lalui dipastikan tak ada kendala yang bisa menghambat potensi guru. Ketepatan waktu pelaksanaan yang butuh konsistensi, utamanya tentang pelaksanaan Lokakarya sebagai penguat dari alur merdeka yang telah dijalani oleh Calon Guru Penggerak.

Harapannya semua guru dapat mengikuti Pendidikan Guru Penggerak demi mendukung Indonesia Emas, Indoensia Maju

*****

Sugiyanto, S.Pd.SD,  lahir di Sumenep pada tanggal 10 Desember 1983 punya hobby travelling. Alumni Universitas Terbuka mengawali karir sebagai guru tidak tetap di SDN Kertasada selama 4 tahun 5 bulan dan diangkat CPNS di SDN Sonok I hingga Februari 2015 kemudian mutasi ke SDN Kertasada hingga saat ini. Aktiv berorganisasi di bidang profesi yaitu KKG Gugus 03 yang diikuti semenjak berada di Kecamatan Kalianget. Menjabat sebagai ketua mulai tahun 2019 hingga saat ini. Pernah berkolaborasi dalam antologi ASN Our Inspiration.

Alhamdulillah Tahun 2022 bisa menjadi bagian dari program Guru penggerak. Program yang sangat luar biasa, banyak ilmu yang didapat yang tentunya bermanfaat bagi diri sendiri, teman sejawat serta peserta didik. Tak pernah berhenti untuk belajar dengan selalu bersifat terbuka terhadap segala perkembangan di dunia pendi dikan. Bisa. Selalu terbuka untuk sharing melalui :akun facebook : ahriathinksugik, akun instagram :@athinkfahri, email : sugiyanto02@guru.sd.belajar.id

 

 

POSTING PILIHAN

Related

Utama 4290905288705391803

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item