Sajak-sajak Saniadatus Maulida, MA 1 Annuqayah, Guluk-guluk

Saniadatus Maulida, adalah siswi Madrasah Aliyah (MA) 1 Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, dan kini aktif sebagai anggota Sanggar  Sareang

______


Sakit

Hirupan udara telah sesak di dada
Mata tak ingin lagi terbuka
Asap kabut dunia mengelilingi putaran kepala
Kain itu tak lepas dari tubuhku di gubuk sunyi ini
Aku menggigil
Merintih sakit
Sendiri, tak ada seorangpun
Tubuh serasa ditindih batu berapi
Berat dan panas
Tak bisa ku pungkiri kisah malam itu
Benar-benar menyakitkan




Harga Sepatah Kata

Ingin ku pulang sejenak
Melupakan segala isi hati yang menyesakkan dada
Hanya karena sepatah kata
Yang tak kau hargai
Menjadikanku ambigu
Haruskah aku memafkan atau meninggalkan?
Sepatah kata yang kau anggap biasa
Nyatanya itu adalah harta




Kehidupan Selanjutnya

Di sepertiga malamku
Aku bersujud dalam sunahMu
Ku tengadahkan dua tanganku
Tuhan...
Aku meminta, memohon hingga cucuran air mata telah membasahi termpat sujudku
Di mana universitasku?
Haruskan aku keluar atau menetap?
jawabanMu
Ku tunggu di istikharahku selanjutnya




Kamu

Rasa yang telah sirna
Karena janji yang telah dikhianati
Kini semuanya basi
Kata dari mulutmu kini bagai busa
Kemarin, aku dan kamu adalah kita
Entah sekarang menjadi apa?
Musuh ataukah teman biasa




Harapan Yang Sirna

Rasa kini telah berakhir luka
Tawa berakhir duka
Tabuhan itu berakhir kekesalan
Gorengan itu berhenti ku kunyah
Setelah ku lihat jam tangan sampai pada waktunya
Perempuan berhitam itu hanya tiga
Perempuan bermerah itu telah berenam
Aku menyesal
Karena kelelahanku tak terbayar
Keletihanku mereka bayar luka

POSTING PILIHAN