Pengembangan Kerja Guru Dan Iklim Organisasi


Muhammad Qolbi Habibi

Kurangnya mutu pendidikan merupakan salah satu  masalah nasional dalam pendidikan saat ini. Permasalahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor kepemimpinan kepala sekolah. Sebagai kepala sekolah, salah satu sumber daya manusia memegang peranan penting di sekolah. efektivitas pengambilan keputusan dan kebijakan sangat menentukan bagaimana perilaku administratif kepala sekolah. Tujuan dari tesis ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan antara perilaku kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja guru di sekolah dasar negeri di Kecamatan Belawang Kabupaten Barito Kuala.

Menurut Ohio University, perilaku kepemimpinan yang penting terdiri dari,  Pendahuluan dan Pertimbangan. Kemudian, berdasarkan penelitian Hoy dan timnya di Rutgers University, iklim organisasi terdiri dari beberapa kesinambungan, yaitu: open, connected, disconnected dan closed dengan subvariabel yaitu: suportif, direktif, restriktif, kolegial, intim dan jauh. Sedangkan menurut As'ad faktor-faktor penyebab kepuasan kerja adalah kesesuaian dengan pekerjaan, kesempatan untuk sukses, kesempatan untuk maju, pengakuan dan penghargaan, dan kondisi kerja.

Tiga hipotesis dapat diuji sebagai berikut: (1) Perilaku kepemimpinan kepala sekolah berhubungan dengan kepuasan kerja guru. (2) Ada hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru. (3) Terdapat hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru.

Populasi terdiri dari 16 sekolah di Kecamatan Belawang, dan 10 sekolah dijadikan sampel dengan menggunakan teknik cluster sampling. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, disimpulkan bahwa (1) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja; (2) tidak ada hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja; (3) Ada hubungan antara perilaku kepemimpinan dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja.

Berdasarkan hasil penelitian, saran diberikan kepada kepala sekolah, agar kemampuannya dalam merencanakan tugas dan metode kerja dapat digunakan untuk membangun hubungan antar pribadi yang baik, hangat dan saling menghargai serta mempercayai anggotanya. Kepala sekolah juga diharapkan dapat menciptakan suasana sekolah yang baik, seperti komunikasi, perencanaan, metode kerja dan pencapaian hasil yang baik.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dalam kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia. Karakter dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sesuai dengan undang-undang tersebut, pemerintah melalui Keputusan No. 19 Tahun 2005 menetapkan standar nasional pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia dalam jumlah dan kualitas yang memadai sebagai penopang utama pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, pembangunan pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter warga negara.

Hal ini sesuai dengan pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa peran pendidikan nasional adalah mengembangkan keterampilan dan menganugerahkan watak dan peradaban bangsa yang berharga dalam rangka pendidikan kehidupan bangsa untuk . membentuk Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan tugas dan tujuan sistem pendidikan negara tersebut, jelas bahwa pendidikan harus diselenggarakan secara sistematis pada semua jenjang untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini mengacu pada pembentukan karakter warga negara Indonesia di lingkungan keluarga dan masyarakat untuk memberdayakan manusia Indonesia agar mampu bersaing, beretika, bermoral dan santun serta berinteraksi dengan masyarakat. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah mensyaratkan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif untuk memaksimalkan potensi sekolah dan mencapai mutu pendidikan yang diharapkan. Acuan pengembangannya diatur dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007, yang menyangkut persyaratan kualifikasi dan kualifikasi kepala sekolah.

Fokus penelitian pada gambar pemetaan adalah masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai Gambaran tentang hubungan antara kepemimpinan sekolah dan kepuasan kerja guru. Gambaran hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan guru. Gambaran tentang hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi guru dan kepuasan kerja.

Berdasarkan uraian tersebut, menurut penulis, permasalahan yang diangkat dari penelitian ini berfokus pada aspek-aspek sebagai berikut:

Pertama sampai pada gambaran empiris tentang profil perilaku manajemen administrasi sekolah, yang menyangkut aspek-aspek sebagai berikut:

(1) individualitas; (2) kualifikasi profesional; (3) gaya kerja; dan (4) tanggung jawab kepala sekolah dalam memenuhi tanggung jawab manajerialnya. Kedua, tentang gambaran empiris iklim organisasi dalam pelaksanaan tugas mengajar. Ketiga, mengenai gambaran empiris kepuasan kerja guru sebagai akibat hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim organisasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari dan menemukan informasi tentang hubungan kepemimpinan sekolah dengan iklim organisasi dan kepuasan kerja guru. Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah ada hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru atau tidak?, Apakah ada korelasi antara suasana organisasi dengan kepuasan kerja guru atau tidak? Apakah ada hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru atau tidak?

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: Manfaat teoritis, pengembangan ilmu administrasi dan manajemen pendidikan, khususnya hubungan mendasar antara perilaku kepemimpinan dan iklim organisasi dan kepuasan kerja guru dalam kaitannya dengan penelitian administrasi pendidikan.

Manfaat Praktis: Setelah studi ini selesai, dan hasil studi menunjukkan hubungan positif antara kepemimpinan manajemen kunci, iklim organisasi dan kepuasan guru, diharapkan dapat digunakan untuk: Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja guru di bawahnya.

Muhammad Qolbi Habibi,  adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

 

 

POSTING PILIHAN

Related

Utama 827480732731793907

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item