Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Pendidikan

 

 Nadhea Aurelie Salsabila

Generasi yang berilmu, berakhlak, serta berkepribadian guna bagi bangsa dan negara dapat dicapai dengan langkah pendidikan karakter. Tanda seberapa besar keberhasilan pendidikan dapat dilihat ketika menyelaraskan tingkah laku dan pikiran untuk menjadi orang dengan versi terbaik. Pemerintah membuat aturan metode pembelajaran jarak jauh atau di rumah yang semula dilaksanakan di sekolah. Perubahan ini disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020.

Perubahan dalam bidang teknologi yang sangat berkembang merupakan era revolusi industri 4.0. Dunia pendidikan mendapat imbas atau dampak dari perubahan teknologi tersebut. Penggunaan secara maksimal informasi dan teknologi dapat menciptakan ide penerapan pendidikan yang inovatif. Adanya keselarasan antara kebutuhan industri dengan pendidikan formal, diperlukan untuk mendukung persaingan dunia.

Khususnya pada bidang pendidikan, inovasi perlu terus ditingkatkan yang sampai saat ini upaya Indonesia masih berjalan. Ciri sukses atau tidaknya suatu sistem pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan guru membuat rancangan serta praktik proses pembelajaran. Pentingnya suatu aspek lingkungan sekitar yang kondusif untuk menciptakan kenyamanan ketika belajar mandiri. Lingkungan belajar di era pendidikan 4.0 mengarah pada pengembangan fasilitas yang memberikan kebebasan bagi siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan menyediakan dukungan yang fleksibel, dan kemudahan akses, salah satunya pembelajaran melalui internet (Drouin et al., 2020).

Adanya penyebaran virus baru atau yang dikenal dengan nama COVID-19 yang belakangan ini menggemparkan dunia. Khususnya bagi Indonesia yang kelabakan menangani pandemi COVID-19. COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena telah menyebar lebih dari 100 negara di dunia. Menurut KBBI, pandemi adalah suatu wabah yang menjangkit banyak orang dan menyebar sangat luas. WHO mengartikan pandemi sebagai situasi dimana seluruh penduduk dunia kemungkinan besar akan terinfeksi dan berpotensi jatuh sakit. Semuanya kacau seperti di bidang ekonomi, kesehatan, sosial, dan terutama pendidikan. Itu adalah sektor kehidupan yang terkena dampaknya.

Banyak siswa yang tentunya mengharuskan diri mempunyai layanan aplikasi pendidikan merupakan salah satu cara mewujudkan kebijakan pemerintah. Contohnya seperti ruang guru, zenius, quipper, dan titik pintar yang turut mendukung kebijakan pemerintah dengan memberikan layanan secara gratis seiring mewabahnya COVID-19 (Burhan, 2020).

Hidayah dkk (2020) menyatakan bahwa dalam pemilihan media pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa aspek yaitu tujuan yang akan dicapai, karakteriktik siswa, kondisi lingkungan, konsep yang jelas dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik. menyebutkan media pembelajaran online yang mudah diakses dapat mendukung pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil dari proses belajar mengajar (Laili dan Nashir, 2021).  Untuk akses pembelajaran siswa yang maksimal selama pandemi COVID-19 dapat diberikan dengan memilih dan mengarahkan pada media yang tepat. Dalam hal ini peneliti ingin mencari tahu dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi media yang paling mendukung siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

Dampak terhadap Pendidikan

Pada awalnya penyebaran virus covid-19 sangat berdampak pada memburuknya ekonomi di dunia. Ternyata dunia pendidikan juga merasakan dampak ini. Pemerintah berbagai negara mengambil kebijakan termasuk Indonesia yang awalnya dengan keputusan meliburkan seluruh aktivitas sektor kehidupan selama dua minggu. Dirasa pandemi ini tidak kunjung berhenti, pemerintah dan lembaga harus mengambil jalan lain. Terkait hal ini dihadirkan alternatif pelaksanaan pendidikan di Indonesia.

Dampak tidak hanya siswa dan guru, kendala juga terjadi pada orang tua siswa. Contohnya ada penambahan anggaran untuk pembelian kuota internet (Handayani  et  al.,  2020). Ada juga sampai penutupan sekolah yang menyebabkan kerugian pelaksanaan penilaian baik dari siswa maupun guru. Tidak sedikit pelaksanaan ujian sekolah atau negara yang seharusnya dapat dilakukan siswa pada kondisi tatap muka, secara mendadak ujian ditunda bahkan dibatalkan.

Bagi sekolah penilaian jarak jauh mungkin dipandang kurang, akan tetapi masih tetap dianggap penting bagi keluarga siswa. Ada juga yang beranggapan hilangnya informasi penilaian sangat berarti bagi keberlanjutan masa depan siswa. Contohnya olimpiade ataupun keahlian tertentu yang semestinya tahun ini memperoleh penilaian tertunda, akibatnya berpengaruh pada tahun mendatang.

Kendala Pembelajaran Daring

Tidak sampai disitu pasti dalam pengunaan teknologi muncul berbagai kendala. Efektifitas pembelajaran menjadi terganggu. Keterbatasan penugasan teknologi informasi yang terjadi bisa dilihat dari kondisi guru di Indonesia yang tidak sepenuhnya mampu memahami penggunaan teknologi (Andriani, 2015). Contohnya, terjadi pada guru yang lahir tahun 1960-an. Kurangnya pengetahuan atau pemahaman teknologi informasi membuat mereka terbatas dalam penggunaan media aplikasi. Ternyata hal ini juga terjadi dengan siswa yang keadaannya mungkin berada di daerah yang terpencil. Selaras dengan penelitian bahwa sebagian guru senior belum sepenuhnya dapat mengoperasikan perangkat atau fasilitas untuk penunjang kegiatan pembelajaran online dan membutuhkan pendamping dan pelatihan terlebih dahulu (Dewi, 2020).

 

Upaya Proses Pembelajaran

Serupa dengan negara lain di belahan dunia, keadaan Indonesia saat ini patut langsung ditanggulangi secara tepat. Penggunaan media jarak jauh perlu sedikit dipaksakan pada sekolah-sekolah. Supaya pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini dapat berjalan lancar. Memerlukan bimbingan atau sosialisasi kepada guru, siswa bahkan orang tua demi terlaksananya pembelajaraan jarak jauh yang efisien. Demi menunjang keberhasilan pembelajaran membutuhkan kerjasama dan dukungan orang tua. Jalinan komunikasi antara orang tua dengan guru maupun sekolah harus berjalan dengan baik.

Secara mendadak dilakukan perubahan pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi sistem pembelajaran jarak jauh. Munculnya berbagai kendala dan beragam respon terutama dunia pendidikan di Indonesia. Akar pendidikan yang turun tangan berhadapan dengan siswa adalah guru. Kendala yang dialami beberapa guru ketika mengajar sistem jarak jauh seperti handphone, kondisi sinyal internet, aplikasi pembelajaran, sistem pembelajaran, pengawasan saat ujian, dan penilaian.

 Kendala-kendala tersebut juga terjadi pada siswa dan orang tua seperti tidak paham penggunaaan aplikasi pembelajaran, Kurangnya arahan pengunaan aplikasi dan tidak semua orang dapat disama ratakan. Padahal aplikasi tersebut yang mendukung proses pembelajaran. Kendala ini menyebabkan pembelajaran jarak jauh kurang efektif dan efisien. Inovasi sangat diperlukan supaya kondisi ini tidak terjadi terus-menerus yang mengakibatkan siswa merasa jenuh. Arahan serta komunikasi antara siswa, orang tua, dan guru sangat berpengaruh dalam suksesnya sistem pembelajaran jarak jauh.

 _____

Nadhea Aurelie Salsabila, Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang

 

POSTING PILIHAN

Related

Utama 4590177428544729007

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item