Agama dan Usaha Menguatkan Kesehatan Mental dan Fisik


Neysa Amelia Clarinta

Agama pada dasarnya bertujuan untuk membina dan mengembangkan kehidupan yang sejahtera di dunia dan di akhirat. Secara universal agama memberi tuntutan kepada manusia melakukan yang baik dan menghindari hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh agama. Dalam  agama  setiap  aspek  kehidupan  selalu  di  atur,  baik  itu  hal-hal  besar  seperti beribadah, pola makanan yang sehat, berpuasa, pekerjaan  sampai pada hal-hal yang kecil dalam kehidupan sehari-hari seperti berpakaian, memakai sandal, keluar rumah dan lain-lain.

Sehat badannya sebagai cerminan dari sehat jasmani, damai di hatinya sebagai cerminan dari sehat rohani dan punya makanan untuk sehari-harinya sebagai cerminan dari sehat sosial. Menurut WHO (World Health Organization), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna dari badan (fisik), jiwa (mental) dan sosial, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan.

Agama dan spiritualitas merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Selain sebagai sarana untuk mengingat Sang Pencipta dan mendekatkan diri kepada-Nya, agama juga ternyata punya manfaat untuk kesehatan kita. Orang yang sehat akan senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga akan melakukan introspeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri.

Dari suatu riset, diketahui bahwa melakukan kegiatan keagamaan secara teratur dapat menambah usia harapan hidup seseorang hingga 2­–3 tahun. Solusi terbaik untuk dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan adalah dengan mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Peran agama dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Terdapat beberapa pengaruh agama dalam kesehatan fisik. Menurut penelitian, diketahui bahwa orang yang lebih berjiwa religius atau spiritual memiliki penurunan risiko penyakit jantung koroner (PJK), tekanan darah (BP), fungsi kekebalan yang lebih baik, dan rentang hidup yang lebih lama jika dibandingkan dengan orang yang tidak religius atau spiritual.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang religius atau spiritual cenderung makan lebih banyak makanan bergizi, melakukan lebih banyak latihan fisik, dan memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dibandingkan yang sebaliknya. Dikarenakan dalam agama banyak mengajarkan pola hidup  sehat mulai dari berolahraga, mengkonsumsi makanan dan berpuasa. Beribadah kepada Allah merupakan salah satu olahraga yang baik  untuk  manusia  tanpa  kita  sadari,  gerakan-gerakan  shalat  mengandung  manfaat untuk  kesehatan  pada  tubuh  seseorang.

Selain itu, dalam agama juga mengajarkan untuk berpuasa. Berpuasa bagus  untuk  kesehatan  pada  tubuh  manusia dan bermacam  manfaat  yang diperoleh  dari  berpuasa. Berpuasa dapat menurunkan  resiko, menurunkan  tekanan  darah, menjaga  kesehatan  kardiovaskular,  meningkatkan  masa  otot, dan puasa dapat mengubah pola  makan  karena  dengan  berpuasa  tubuh  dibiasakan  untuk  tidak  lapar  sepanjang waktu puasa.

Dalam studi ini, peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang religius juga lebih kecil kemungkinannya untuk merokok, yang nantinya akan menempatkan mereka pada risiko penyakit yang berhubungan dengan merokok seperti semua jenis kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit paru-paru.

Disamping kesehatan fisik, agama juga dapat berperan dalam kesehatan mental. Agama mempengaruhi kesehatan mental baik secara positif maupun negatif. Agama dapat menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan ketika orang berada di bawah tekanan. Di sisi lain, hubungan ini mungkin kurang membantu atau bahkan berbahaya jika menimbulkan stres atau menghambat pengobatan.

Studi menunjukkan bahwa agama memiliki potensi untuk membantu dan membahayakan kesehatan mental dan kesejahteraan. Hubungan antara jiwa dan agama dalam hubungannya dengan hubungan antar agama sebagai iman dan kesehatan jiwa, hal ini terletak pada penyerahan diri seseorang terhadap kekuasaan Tuhan. Sikap rendah hati yang serupa dengan apa yang diharapkan memberi sikap optimis kepada seseorang yang kemudian muncul perasaan positif, seperti rasa bahagia, senang, puas, sukses, merasakan kasih sayang dan dicintai, atau keamanan.  Agama juga memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Berikut manfaat agama bagi kesehatan :

  • Menurunkan Tekanan Darah

Sebuah studi yang dilakukan oleh Medical Center Universitas Duke pada tahun 1998, menyatakan bahwa orang tua yang lebih aktif beribadah memungkinkan memiliki tekanan darah yang lebih rendah 40 persen daripada orang tua yang kurang aktif. Sampai saat ini para peneliti belum bisa menjawab alasannya.

  • Membuat Hidup Menjadi Lebih Positif

Penelitian menemukan bahwa orang yang memiliki keyakinan atau agama tertentu dan menjalaninya dengan baik cenderung memiliki pola pikir yang positif atau optimis, punya lebih banyak teman, dan lebih dekat dengan keluarga. Semua hal tersebut adalah faktor-faktor yang mendukung kesehatan. Optimisme akan membuat tubuh lebih sehat karena dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang dalam jangka panjang juga mampu memperpanjang usia harapan hidup. Lebih lanjut dikatakan juga bahwa orang yang meyakini agama tertentu dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami masalah kejiwaan, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

  • Kepuasan Hidup yang Lebih Tinggi

Orang-orang yang aktif beribadah lebih memiliki kebahagian dalam hidup dan memiliki kepuasaan tersendiri, berbeda dari orang - orang yang kurang aktif. Menurut studi yang dilakukan American Sociologial pada tahun 2010, menyatakan bahwa kemungkinan kehadiran di tempat beribadah secara teratur menghasilkan ikatan sosial yang kuat pada setiap manusia. Dengan kata lain, orang yang lebih rajin beribadah cenderung memiliki banyak teman.

  • Mengajarkan Cara Hidup yang Sehat

Sebagian besar agama mengingatkan umatnya untuk hidup sehat dengan menjauhi berbagai perilaku berisiko, seperti menggunakan narkoba, melakukan seks bebas, dan mabuk-mabukan. Selain itu, agama juga menganjurkan penganutnya untuk melakukan hal-hal yang menyehatkan, seperti berpuasa, melakukan meditasi, dan berdoa.

  • Lebih Mampu Menghadapi Rintangan

Berdasarkan survei yang dilakukan kepada 345 pasien oleh Journal of American Medical Assosiacttio pada tahun 2009 menyatakan bahwa mereka yang menderita penyakit kronis, apabila lebih aktif beribadah dapat memperpanjang hidup mereka. Hal ini dikarenakan setiap agama menanamkan sikap sabar dalam menjalankan hidup dan selalu berfikir untuk tetap positif dalam menjalani rintangan.

  • Memberikan Dukungan Sosial

Dengan menghadiri acara keagamaan atau ibadah, seseorang juga akan merasa menjadi bagian dalam suatu kelompok, karena terbiasa bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang seiman. Kelompok umat beragama di suatu tempat ibadah atau komunitas keagamaan biasanya juga saling memberikan dukungan sosial satu sama lain. Hal ini membuat komunitas keagamaan menjadi suatu wadah positif bagi kehidupan mental dan spiritual seseorang.

  • Mengurangi Stress

Ritual agama, seperti berdoa dan salat, juga dapat menjadi cara untuk menjaga diri dari stres. Mengendalikan stres dengan baik dapat membantu tubuh terhindar dari berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Di samping itu, saat menghadapi tekanan hidup atau terserang penyakit berat, peneliti menemukan bahwa orang yang beragama cenderung lebih kuat secara mental dan lebih mampu bertahan dalam melawan masalah dan penyakitnya.

  • Sebuah Kehidupan yang Lebih Panjang

Manusia yang rajin dalam kegiatan keagamaan, setidaknya sekali dalam seminggu, setidaknya mendapatkan 7 tahun tambahan hidup dibandingkan mereka yang jarang pergi ketempat ibadaah. Studi yang dilakukan pada tahun 1999 menyatakan bahwa mereka yang melewatkan kegiatan ibadah memiliki risiko kematian sekitar 1,87 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang rajin dalam kegiatan agama. Para peneliti menyatakan bahwa manfaat sosial dari komunitas agama yang membantu menjaga kesehatan orang-orang lebih lama.

Berbagai manfaat agama yang disebutkan di atas dapat membuat seseorang lebih sehat, bukan hanya secara mental, melainkan juga secara fisik. Walau begitu, bukan berarti orang yang tidak beragama atau masih meragukan kepercayaan agama tertentu menjadi kurang sehat.

Orang yang tidak memeluk agama apa pun juga dapat sama sehatnya karena berbagai faktor lain, misalnya karena menjalani gaya hidup yang sehat atau menjalin interaksi sosial yang baik dengan orang-orang di sekitarnya. Namun, menurut saya agama sangatlah penting bagi kesehatan fisik maupun mental. Dikarenakan nantinya seseorang yang beragama akan tetap memiliki pegangan didalam kehidupannya.

*****

Neysa Amelia Clarinta mahasiswi UMM dari jurusan farmasi angkatan 2022

POSTING PILIHAN

Related

Utama 5643005353499088282

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item