Melihat Motivasi dari Perspektif Lain

Nasihat dan motivasi adalah hal yang dibutuhkan manusia, motivasi berfungsi sebagai pengarah dan pengatur tingkah laku individu. Tingkah laku individu dikatakan mempunyai motif jika bergerak menuju ke arah tertentu. Suatu tingkah laku dapat dikatakan sebagai motif jika mempunyai tujuan, mengandung ketekunan, dan kegigihan dalam bertindak. Kita pasti sudah sering mendengar kalimat motivasi dari orang lain, seperti guru, motivator ketika seminar, atau bahkan teman sering memberikan kalimat motivasi kepada kita.

Bahkan kita sendiri sering memberikan kalimat motivasi kepada orang lain, atau menulisnya di media sosial kita sebagai motivasi untuk diri sendiri dan orang lain. Motivasi bisa membuat kita berintrospeksi diri, Tetapi pernah atau tidak kita berfikir jika kalimat motivasi itu tidak membuat kita menjadi lebih baik, tapi justru membuang waktu kita dan membuat kita kurang kebebasan. Hal itu yang berusaha di tulis Dr Venus Necolino dalam bukunya yang berjudul #NasihatBuruk. Dia berpendapat jika ada banyak kalimat motivasi yang salah, karena tidak membuat orang yang mendengarnya menjadi lebih baik. Dia mengubah kalimat motivasi itu dengan sebutan nasihat buruk. Dia berpendapat bahwa banyak kalimat motivasi yang seharusnya di ubah artinya. Dr. Venus Necolino menyebutkan jika bukunya berbeda dengan buku pengembangan diri lainnya.

Yang menjadi pembeda adalah persepsi yang dia sajikan. Jika buku pengembangan diri lainnya menggunakan kalimat-kalimat motivasi, Dr. Venus Nicolino justru menyalahkan kalimat-kalimat itu. Dia berpendapat bahwa motivasi atau nasihat buruk ini diciptakan ketika kita salah mengartikan lelucon ringan yang sulit dipahami sebagai sesuatu yang bijak dan menginspirasi. Nasihat buruk tidak meredakan kepedihan kita, nasihat itu hanya mencoba menyangkal jika kepedihan itu ada.

Dr. Venus Nicolino membahas beberapa kalimat motivasi di bukunya, seperti contohnya  adalah “Jadi diri sendiri saja”. Tentu kita sering mendengar kalimat tersebut, kalimat itu mengajarkan kita untuk menjadi diri sendiri. Dr. Venus Nicolino berpendapat lain, dia menganggap jika kalimat ini salah. Karena kalimat tersebut membuat seakan kita tidak pernah menjadi diri sendiri, membuat seakan kita selalu menjadi orang lain. Padahal kita sudah menjadi diri sendiri sejak lahir. Kalimat itu biasanya digunakan ketika kita tidak tau harus melakukan apa. Seperti contohnya ketika kita menjadi mahasiswa baru dan takut saat hari pertama kuliah.

Kalimat itu bisa kita jadikan motivasi, yang perlu kita lakukan adalah menjadi diri sendiri. Tapi menurut Dr. Venus Nicolino kalimat tersebut tidak ada gunanya. Dia perpendapat jika kalimat itu bisa saja berguna apabila orang lain siap menerima kamu apa adanya. Akan tetapi, faktanya tidak seperti itu. Lingkungan kita punya kebiasaan mendefinisikan orang dengan satu karakteristik, dan mengondisikan kamu untuk mendefinisikan diri sebagai satu karakteristik itu.

Itu artinya ketika  berusaha menjadi diri sendiri dengan kata lain kita berusaha menjadi yang orang lain inginkan. Dr. Venus Nicolino mempunyai solusi untuk hal ini, yaitu “berusaha untuk mengenali diri sendiri”. Dia berfikir jika berusaha untuk mengenali diri sendiri lebih baik daripada menjadi diri sendiri. Karna kita akan tau apa yang harus di lakukan ketika kita benar-benar mengenali diri sendiri.

Dr. Venus Nicolino juga membantah kalimat motivasi lain, yaitu “Kamu tidak bisa mencintai siapapun sebelum kamu mencintai diri sendiri”. Kalimat ini sering didengar oleh orang yang patah hati. Kalimat ini membuat orang yang patah hati berfikir jika dia harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain. Di bukunya, Dr. Venus Nicolino berpendapat jika cinta itu tidak bisa direncanakan. Kita bisa mencintai siapapun tanpa harus mencintai diri sendiri. Seperti contohnya, kita sudah mencintai orang tua dan keluarga kita dari kecil, dan pada saat itu kita belum paham cara mencintai diri sendiri.

Buku #NasihatBuruk ini mengajak kita untuk melihat sebuah kalimat motivasi dari perspektif yang lain. Membaca buku ini memperlihatkan kita bagaimana keseriusan penulis untuk merubah pembacanya menjadi lebih baik. Buku ini menyajikan kualitas bahasan yang berkualitas, dengan tema yang sering kita temui setiap hari yaitu motivasi. Tapi, buku ini mungkin kurang cocok dibaca di Indonesia karena penulis menggunakan budaya barat sebagai contoh dan solusi dari setiap masalah. Terdapat unsur LGBT dan sejenisnya di dalam buku ini. Jadi akan kurang relate dengan masyarakat Indonesia.

Bahasa yang digunakan sebenarnya cukup baik. Akan tetapi ada beberapa kalimat yang harus saya baca dua kali untuk mengerti maksudnya. Hal ini dikarenakan buku ini adalah hasil dari terjemahan dari bahasa Inggris. Banyak istilah yang umum digunakan di luar negeri, tetapi terdengar asing oleh orang Indonesia

Secara penampilan buku ini memiliki kesan yang mahal, dengan harga yang relatif murah. Sampulnya terlihat elegan dengan tulisannya yang timbul. Kertas yang digunakan juga termasuk bagus untuk harganya. Font yang dipakai juga cocok, baik dari judul maupun isi buku. Selain itu ukuran font nya juga pas, nyaman saat dibaca

Kesimpulannya, buku ini cocok dibaca untuk orang yang ingin jadi lebih baik tetapi sudah lelah dengan kalimat-kalimat motivasi. Buku ini cocok untuk orang yang ingin melihat perspektif lain dari sebuah motivasi. Akan tetapi ada hal yang harus diperhatikan, yaitu kita harus tau budaya mana yang cocok diterapkan di lingkungan kita. Semua kalimat motivasi tidak ada yang salah. Hanya kita yang bisa merubah diri kita sendiri. Sebanyak apapun motivasi yang kita terima, jika kita tidak belajar dan tidak konsisten maka akan sulit berubah. Kita harus menjadikan kalimat motivasi atau Dr. Venus Nicolino menyebutnya dengan nasihat buruk sebagai pendorong kita untuk bisa jadi lebih baik.

*****

Gandung Rian Saputo, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Alamat: Ds Gedongarum Kec. Kanor Kab. Bojonegoro, Email: gandungrian321@gmail.com, No Hp: 085331336718

POSTING PILIHAN

Related

Utama 6365327004377428308

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item