Kasus Video Perundungan Sesama Siswa SMP di Bandung

 

 


Mazaya Febinazhira Mirza

Akhir akhir ini banyak sekali terjadinya perudungan. Perudungan dalam bentuk fisik, cacian, maupun melalui social media. Salah satunya adalah perudungan yang terjadi oleh siswa SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung, Jawa Barat. Yang telah beredar di sosial media berupa video yang terlihat pelaku memasangkan helm kepada si korban. Dan setelah itu pelaku menendang kepala si korban hingga terjatuh. Perlakuan pelaku ini diduga melakukannya karena terinspirasi dari game tren pukul helm.

Namun ayah korban, Aming Yudarmi, membenarkan sang anak yang bermain permainan itu. Dan ayah korban mengatakan,

“Kalau yang dipasang helm itu [ujarnya] uji kegantengan katanya. Nah ini [pelaku] yang mukul helm dari belakang coba tebak siapa orangnya gitu. Kalau ketebak, gantian,” kata dia saat dihubungi kumparan, Minggu (20/11). Yudarmi juga mengatakan bahwa anaknya jelas menolak ikut bermain dan kejadian ini dilakukan saat pergantian pembelajaran.

“Tapi kejadian itu hanya permainan saja, tapi di situ posisinya anak saya enggak mau, ia menolak, [karena] iya lagi pasang sepatu juga kan kelihatan tuh. Nah mereka habis olahraga, pergantian jam pelajaran,” ucap Yudarmi. Yudarmi juga memastikan anaknya dan pelaku tak pernah memilki masalah apa pun.

“Jadi si pelaku mungkin enggak tahu kenapa akhirnya dia sampai begitu. Terus itu pun kata anak-anak enggak pingsan kok cuma pusing,” ujarnya.

“Akhirnya dengan melihat kondisi si pelaku, sebenarnya seperti apa pun kondisinya kekerasan mah enggak ada di pikirannya, namun ya tindakan tersebut sudah terjadi,” sambungnya.

Yudarmi bercerita saat si pelaku diminta keterangan di Polsek Ujungberung yang terjadi mereka masih sempat untuk bercanda gurau seakan-akan tidak ada terjadi apa-apa. Yudarmi mengatakan bahwa kejaian ini suda kelewatan batas.

“Tapi walaupun seperti itu [dibecandakan] tapi kenyataan di pikiran itu memang sudah kekerasan,” tuturnya.

“Dari pertama iya [amarah] saya memuncak, karena sudah tahu ini. Karena sudah tahu sudah kenal gini. Tapi kata polisi tadi ya ini masalahnya tidak bisa sampai di sini, masalahnya sudah viral,” tandas Yudarmi.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan kejadian tersebut ada di wilayahnya. Ia merasa sedih mendengar kabar tentang perundungan yang terjadi tempo hari.

"Tentunya saya sangat prihatin atas perundungan yang terjadi di salah satu SMP Kota Bandung. Alhamdulillah, Disdik Kota Bandung sudah merespon dan melakukan beberapa tindakan," kata Yana, Sabtu (19/11).

Pengawas Pembina ditugaskan oleh Disdik ke lokasi untuk memberikan pembinaan terhadap sekolah. Pemkot Bandung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) juga telah melakukan pendampingan kepada pelaku dan korban.

"Sampai saat ini mediasi masih berjalan. Semoga ada hal baik yang bisa dihasilkan dan ada efek jera. Sehingga tidak terjadi lagi perundungan terhadap siapapun terhadap anak-anak kita," ujar Yana.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengaku pihaknya langsung berkomunikasi dengan sekolah.

"Kita sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah. Pengawas pembina juga sudah turun ke lokasi untuk mengetahui dan memberikan pembinaan terhadap sekolah," ujarnya.

Hikmat mengatakan, pengawas sekolah telah bertemu dengan para siswa yang terlibat didampingi polsek setempat. Namun, terkait tindak lanjut lainnya secara hukum masih menjadi pertimbangan lebih lanjut. "Sekolah sudah diberi teguran. Prioritas kita sekarang memberikan pendampingan secara psikologis ke korban," tuturnya. Ia berharap, kejadian perundungan di lingkungan sekolah tidak akan terjadi lagi, khususnya di Kota Bandung.

"Untuk kepala sekolah, ibu bapak guru mohon untuk terus pantau kegiatan para siswa. Kita bimbing dan beri pemahaman tentang pendidikan karakter hingga sikap saling menghargai satu sama lain," tuturnya.

Kapolsek Ujungberung Komisaris D Karyaman menyatakan, untuk sekarang terduga pelaku satu orang. Tetapi, ada kemungkinan ada pelaku lainnya. Polisi juga memanggil lima orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kejadian perundungan yang gempar ini.

"Baik korban, saksi lain, termasuk yang diduga pelaku sudah kami minta keterangan di Polsek. Saksi sementara empat sampai lima orang," ujar Karyaman. Orang tua korban akan membuat laporan agar kasus ini bisa diselidiki lebih lanjut. Untuk sejauh ini juga telah dilakukannya proses penyelidikan dan penyidikan kepada pihak terkait, dengan cara mendatangi sekolah yang menjadi lokasi perundungan.

Yudarmi, ayah dari  siswa yang menjadi korban perundungan, memilih menempuh jalur hukum. Alasannya menempuh jalur hukum, Yudarmi mengatakan, karena keluarganya yang tidak terima atas tindakan kekerasan dilakukan kepada anaknya.

"Lanjut membuat laporan polisi," kata Yudarmi kepada Tribunjabar.id, Sabtu (18/11/2022). Untuk saat ini pihaknya sedang melengkapi berkas laporan, termasuk surat hasil visum yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung, Kota Bandung, Jabar.

"Ini lagi bikin surat pengantar untuk visum," jelasnya. Terkait upaya mediasi yang diusulkan sejumlah pihak, Yudarmi menegaskan, dia akan tetap menempuh jalur hukum untuk penyelesaian kasus tersebut.

"Tetap jalur hukum," tegasnya. "Orang tua korban hari ini membuat laporan soal kejadian ini," ucapnya. Terlihat dari kondisi korban saat ini, Karyaman mengatakan bahwa si korban tidak mengalami luka serius dari kejadian yang terjadi.

Korban juga sudah menjalani visum di rumah sakit pada Jumat (18/11) kemarin. "Korban tidak luka serius dari pukulan. Pada Jumat kemarin korban sudah dibawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan visum," ucapnya.

Perundungan adalah suatu perilaku tidak baik yang dilakukan secara sengaja dengan cara menakuti, menganggu, mengusik, melecehkan dan lain hal.Kejadian yang terjadi pada kasus di atas adalah perudungan dalam bentuk fisik. Jenis perudungan ada empat yaitu fisik, perkataan, intimidasi, dan dunia maya.

Jenis-jenis bullying tersebut memiliki dampak buruknya masing-masing. Tapi jika disimpulkan untuk semuanya, perudungan sangat mempengaruhi banyak hal yaitu kesehatan mental korban yang buruk, kesehatan fisik nya yang kurang baik, mengalami traumatis, prestasi yang terganggu, memiliki jiwa yang introvert, susah dalam tidur, dan dampak buruk utamanya adalah niatan atau percobaan ingin bunuh diri.

Dari kasus yang terjadi di atas kita dapat ambil pelajarannya dan meningkatkan kepedulian bahwa perundungan dalam bentuk apapun itu tetaplah salah dan menyimpang yang dapat merugikan satu sama lain. Dan kita para netizen yang baik juga tidak harus membully balik si pelaku. Karena jika kita begitu maka tindakan kita sama saja dengan si pelaku.

******

Mazaya Febinazhira Mirza mahasiswa UMM dari jurusan Farmasi angkatan 2022, NIM: 202210410311232, Kelas: Farmasi F

POSTING PILIHAN

Related

Utama 3160492880336631873

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item