Pendidikan yang Ideal dengan Metode Milenial

 


Rizal Afandi

Pendidikan tidak lepas dari kehidupan suatu negara baik negara itu maju ataupun berkembang. Karena pendidikan menjadi peranan penting ketika esensinya sebagai potensi yang hadir untuk memperbaharui, mempengaruhi kehidupan manusia dalam suatu negara kearah yang lebih baik dari sebelumnya.

Setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan karena melalui pendidikan itu akan membentuk suatu individu yang baik secara fisik, akal, dan mental (akhlak).

Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting bagi manusia itu sendiri dan juga kemaslahatan orang banyak. Karena tidak ada seorang manusia dilahirkan dalam keadaan berilmu dan berpendidikan semuanya butuh latihan dan bimbingan yang berkesinambungan untuk mendapatkan kehidupan yang baik.

Selain untuk kepentingan pribadi pendidikan juga urgen untuk bagi suatu individu untuk menjalani kehidupan bermasyarakat. Karena pola kehidupan di tengah-tengah masyarakat sangat mempengaruhi kepribadian dan kehidupan setiap individu.

Pendidikan dapat berlangsung di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Namun pada pembahasan ini lebih fokus pada pendidikan di lingkungan sekolah bagi kehidupan siswa atau siswi, bahkan bagi mahasiswa dan mahasiswi yang sedang mengenyam pendidikan di lingkungan sekolah atau bisa juga di sebut pendidikan formal.

Pendidikan tidak akan berhasil tanpa terpenuhnya faktor atau komponen yang seharusnya ada. Yang terdiri dari 5 komponen yang saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain. Adapun kelima komponen tersebut adalah: faktor tujuan, faktor materi, faktor pendidik, faktor peserta didik, dan faktor alat.

Promlematika pendidikan yang tidak sesuai dengan harapan yang di cita-citakan  menjadi hambatan terwujudnya sistem pendidikan yang ideal.

Pendidikan Yang Ideal

Pendidikan yang ideal menurut pendapat Ibnu Khaldun meliputi: pendidik, peserta didik, materi dan kurikulum pendidikan,  serta metode pengajaran dan  pendidikan. Semua unsur tersebut saling berkesinambungan antara yang  satu dengan yang lain. Pendidikan tidak akan berlangsung ideal jika salah satu unsur tersebut ditiadakan.

Adapun penjelasan secara detail unsur yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendidikan yang ideal sebagai berikut.

Yang pertama pendidik, pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat  kemanusiaan yang tinggi. Kewajiban seorang pendidik tidak hanya sebatas mengajarkan ( transfer ) pada otak siswa berbagai  ilmu pengetahuan, akan tetapi mampu mendidik akhlak siswanya, menjernihkan jiwanya, mengembangkan jasmaninya, melatih berbagai kemampuan anak agar siap menyongsong masa depannya. Dalam hal ini keteladanan seorang pendidik merupakan keniscayaan dalam pendidikan, sebab para peserta didik lebih mudah dipengaruhi dengan cara menirukan dan peneladanan kepada seorang pendidik. Di antara sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik adalah: sifat intelektualisme, sifat akhlak dan perilaku, dan sifat jasmaniyah.  Maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan mendidik  lebih luas dari pada mengajar dan seorang pendidik mempunyai pengaruh besar terhadap peserta didik.

Yang kedua adalah peserta didik yaitu setiap orang yang membutuhkan pendidikan dan pengajaran secara terus menerus dalam hidupnya. Peserta didik menjadi tumpuan dalam semua proses transformasi dunia pendidikan. Kemampuan peserta didik tidak sama antara yang satu dengan yang lain maka dari itu seorang pendidik harus mampu mengetahui dan memahami karakter antara yang satu dan yang lain.

Yang ketiga adalah materi dan kurikulum; materi yaitu segala sesuatu yang diberikan pendidik kepada peserta didik  baik penanaman sifat, mental, kebiasaan, keterampilan, dan ilmu pengetahuan demi tercapainya tujuan pendidikan. Materi menjadi bahan  utama yang ingin di transfer kepada peserta didik. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang menjadi pedoman pembelajaran dalam dunia pendidikan. Salah satu masalah yang dialami di negara kita yaitu perubahan kurikulum yang mengikuti perubahan menteri pendidikan. Peserta didik di tuntut mengikuti perubahan tersebut. Sedangkan belum memahami kurikulum sebelumnya. Seperti kurikulum yang baru di luncurkan oleh menteri pendidikan yaitu kurikulum merdeka belajar.

Yang keempat adalah metode yaitu suatu aturan dan ketentuan yang dipergunakan seorang pendidik dalam menjalankan kegiatan pendidikan dan pengajaran. Metode memerlukan perhatian khusus dalam kegiatan pendidikan karena banyak pendidik yang berilmu dan tinggi disiplin keilmuannya tetapi sulit di dapatkan oleh peserta didik karena salah satu diantara-Nya tidak dapat menggunakan metode pendidikannya dengan baik lebih jelasnya dan rincinya terkait metode pendidikan akan dijelaskan secara detail pada pembahasan berikutnya.

Itulah bagian-bagian yang menjadi sebab utama terlaksananya pendidikan yang sesuai dengan harapan yang di cita-citakan. Faktor utama yang akan berhasil menciptakan kegiatan pendidikan yang ideal yaitu terlaksananya semua unsur tersebut dalam dunia pendidikan.

Metode Pendidikan Milenilal

Pada unsur kegiatan pendidikan metode menjadi salah satu faktor terpenting dalam pendidikan.  Karena sangat pentingnya metode hingga dikatakan “METODE LEBIH PENTING DARI MATERI”. Seorang pendidik, di rumah, sekolah bahkan di masyarakat tidak akan berhasil dengan baik tanpa mempergunakan cara yang benar dan efektif. Betapa banyak kegagalan dalam pendidikan yang bertujuan baik dikarenakan cara yang tidak tepat menjadi gagal.

Metode pendidikan yang baik dan efektif apabila kita dapat mempergunakannya untuk mencapai tujuan secara benar dan cepat dalam keterbatasan sarana dan tenaga. Metode yang dipakai tidak harus sama setiap saat. Bisa saja satu cara cocok di suatu tempat dan keadaan tertentu, tapi di tempat dan keadaan lain tidak cocok. Artinya metode yang kita gunakan harus fleksible dan relevan.

Contoh metode atau cara yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan saat ini.

  1. Metode penahapan dan pengulangan. Maksud metode ini yaitu seorang pendidik memberikan penjelasan secara bertahap. Berawal dari penjelasan secara keseluruhan (bersifat total) baru penjelasan secara terperinci. Sehingga peserta didik dapat menerima dan memahami pada tiap bagian ilmu yang diajarkan. Kemudian Pendidik mengulangi lagi dari ilmu yang di ajarkan sehingga peserta didik dapat mengingat kembali dan memahami kembali dari apa yang sudah dijelaskan. Metode pengulangan ini memang benar-benar sangat sejalan dengan teori mengajar yang terbaru yang menyatakan bahwa tingkat kecerdasan dan daya ingat pada  tiap-tiap anak  berbeda. Sehingga metode pengulangan ini sangat baik untuk memantapkan ingatan dan menumbuhkan sistem berpikir yang teratur dalam jiwa masing-masing anak.
  2. Menggunakan sarana tertentu untuk menjabarkan materi. Artinya menggunakan alat peraga yang dapat membantu peserta didik  lebih mudah memahami bahan ajaran yang di sampaikan.
  3. Sangsi terhadap murid merupakan salah satu bentuk motivasi  dan dorongan semangat belajar (bagi murid yang tidak disiplin. Tetapi tetap mengedepankan rasa kasih-sayang dan lemah lembut kepada peserta didik.

Jika anak diperlakukan secara keras dan kasar, menjadi sempit hatinya, dan hilang kecerdasannya, bahkan rasa malas yang selalu menyertainya. Namun semunya tergantung seberapa tingkat pemahaman pada tiap masing-masing.

Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang ideal itu dapat tercapai dengan terpenuhnya unsur-unsur pendidikan, yaitu : pendidik, peserta didik, materi dan kurikulum, dan metode. Semuanya merupakan unsur yang saling berkesinambungan dan saling melengkapi dalam proses kegiatan pendidikan. Terlebih seorang pendidik yang menjadi teladan bagi peserta didik sehingga lebih mudah menirukan segala tindak tutur seorang pendidik.

Selain itu yang menjadi faktor pendukung terlaksanya pendidikan yang ideal yaitu tentang metode atau cara bagaimana pelaksanaan pendidikan itu berlangsung baik. Sehingga dikatakan bahwa “METODE LEBIH PENTING DARI MATERI” berhasil tidaknya suatu pendidikan tergantung bagaimana cara yang digunakannya. Tidak harus sama, melainkan tergantung materi, situasi, dan kondisi.


Daftar Rujukan

  • Musaheri. (2007). Pengantar Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD.
  • Pengantar Pendidikan. (2017) . Jambu, Lenteng: Sumenep.
  • Wajdi, Muh Barid Nizaruddin. 2015. “Pendidikan Ideal Menurut Ibnu Khaldun Dalam Muqaddimah”, https://media.neliti.com/media/publications/177267-ID-pendidikan-ideal-menurut-ibnu-khaldun-da.pdf diterbitkan pada 20 September 2015.
  • Renna, Hendrik Ryan Puan. (2022). “konsep  pendidikan menurut john locke dan relevansinya bagi pendidikan sekolah dasar di wilayah pedalaman papua”, https://unimuda.e-journal.id/jurnalpendidikandasar/article/download/1698/907/
  • Omeri, Nopan. (2015). “Pentingnya pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan”,  
  • https://media.neliti.com/media/publications/270930-pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dun-f6628954.pdf

*****

Rizal Afandi,  lahir di Sumenep, 04 Agustus 2003, tempat tinggal Daramista, Kec. Lenteng. Sekarang sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep. Email: rizalaffandi604@gmail.com






POSTING PILIHAN

Related

Utama 5495484374465244638

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item