Merasakan Kekuatan Zikir

 M.Rizal*


 Pada umumnya, setiap manusia ingin hidupnya bahagia. Kebahagiaan bagi manusia bisa dirasakan sebab memperoleh kenikmatan-kenikmatan yang banyak. Namun setelah mendapatkan kenikmatan, manusia sering kali lupa terhadap sang pemberi nikmat. Begitulah grafik hati manusia yang selalu naik turun. Hati merupakan pendorong bagi anggota lahir untuk beramal. Di dalam hatilah keimanan seseorang tertanam. Iman itu terkadang bertambah dan berkurang (yazidu wa yanqushu). Berbeda dengan iman para nabi yang tidak akan berkurang tapi selalu bertambah.

As-Sulami membagi hati manusia menjadi empat macam. Pertama, hati orang biasa pada umumnya. Merasa tenteram dengan mengingat Allah SWT, lewat bertasbih, bertahmid, dan menyanjung puji lantaran telah melihat nikmat dan afiat (kesehatan) yang dianugerahkan. Kedua, hati para ulama. Merasakan ketenteraman dengan nama-nama dan sifat-sifat ilahiah. Mereka merenungi apa saja yang tampak dari perwujudan nama dan sifat Allah sepanjang waktu. Ketiga, hati orang-orang khusus yang merasakan ketenteraman dengan mengingat Allah dalam ikhlas dan tawakal mereka, serta dalam syukur dan sabar mereka. Keempat, hati orang-orang yang mengesakan Allah.

Demikianlah kondisi hati manusia. Hati bisa hidup dengan cara berzikir kepada Allah begitupun sebaliknya. Ibnu Taimiyah berkata, “pengaruh zikir terhadap hati laksana pengaruh air terhadap ikan. Dapat dibayangkan bagaimana ikan dapat hidup tanpa air?”. Hati juga bisa karat sebab dosa-dosa yang dilakukan dan dengan zikirlah hati bisa bersih kembali, sebagaimana hadis Nabi: “Segala sesuatu itu berkarat, dan karatnya hati disebabkan hawa nafsu dan lupa, maka zikir bermanfaat untuk membersihkannya.”

Zikir (dzikr) secara bahasa memiliki banyak makna, bisa bermakna menyebut, mengingat, memikirkan, menghayati, atau merenungkan. Banyak ayat Al-Quran yang menggunakan kata dzikr dengan berbagai macam makna karena telah mengalami perubahan bentuk. Kita sebagai hamba Allah selalu diperintahkan untuk mengingat Allah baik di waktu petang dan pagi hari agar kita tidak termasuk hamba yang lupa.

Kenapa kita harus ingat kepada Allah?. Hal yang harus kita pahami terlebih dahulu adalah ingat kepada Allah merupakan perintah-Nya yang sudah jelas tertuang dan firman-Nya dan sudah dijelaskan oleh Nabi melalui sabda beliau. Allah berfirman dalam Al-Quran ”Maka ingatlah kamu sekalian kepada-Ku, niscaya Aku (Allah) ingat pula kepada kalian.” (al-Baqarah : 152). Selanjutnya zikir merupakan wasilah (perantara) untuk memperoleh ampunan dan pahala yang besar di sisi Allah. Sesuai dengan firman-Nya dalam surah al-Ahzab ayat 35 : “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” Dan dengan zikirlah hati yang resah, sedih, tidak tenang bisa ditenangkan dengan berzikir. Baik al-Quran maupun hadis sudah menyebutkan keutamaan zikir.

Zikir dalam arti mengingat merupakan ruh pengabdian kepada Allah. Tanpa zikir, pekerjaan yang kita lakukan hanya akan berupa gerakan-gerakan kosong (hlm. 19). Zikir bisa dilakukan dengan beragam cara, bisa dengan duduk, berdiri, ataupun berbaring dan sebagainya. Zikir juga mempunyai kekuatan dan banyak faedah. Bahkan Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitab al-Wabilush Shayyib bahwa zikir mempunyai lebih dari 100 faedah, diantaranya; zikir menjadi penyebab dicintai Allah, zikir menjauhkan kerisauan dan kesedihan hati.

Dengan zikir, lidah seseorang akan terhindar dari hal-hal yang dilarang agama, seperti ghibah, memaki, berbohong, berkata kotor yang tidak ada gunanya. Karena pada kenyataannya orang yang sibuk berzikir akan terselamatkan dari perbuatan rendah tersebut. Sebaliknya, lidah yang tidak dibiasakan berzikir akan mudah terjerumus ke perkataan dan perilaku tercela. (hlm. 31)

Zikir dapat dilakukan oleh lisan, akal dan anggota badan. Zikir dengan lisan dapat berupa membaca bacaan yang bisa menyucikan Allah, mengagungkan-Nya, dan memuji-Nya, seperti membaca tasbih (subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), hawqalah (La hawla wala` quwwata illa billah), istighafar dan bacaan zikir yang lain. Zikir dengan akal bisa dengan memikirkan bukti-bukti keesaan Allah baik dalam dzat, sifat, dan perbuatan Allah yang penuh dengan hikmah. Selain itu kita bisa merenungkan ayat-ayat kauniyah. Karena ayat-ayat Allah itu meliputi ayat qauliyah, yaitu tanda-tanda kebesaran Allah yang tertulis dalam Al-Quran dan hadis shahih. Selanjutnya ayat kauniyah, yaitu tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada alam semesta ini.

Banyak dalam Al-Quran yang membicarakan ayat kauniyah dan kita sebagai hamba Allah hendaklah memikirkan, merenungkan, mentadabburinya agar kita bisa mengetahui Dzat yang Maha mampu untuk menciptakan alam semesta dan isinya, dan hati bisa dipenuhi ilmu dan makrifat sehingga hikmah dan hidayah bisa diperoleh. Namun, hanya orang-orang tertentu yang bisa membaca ayat kauniyah, yaitu orang-orang yang meyakini kebenaran Allah dan orang yang mau menggunakan pikirannya (hlm. 115). Zikir dengan anggota badan bisa dilakukan dengan cara mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Maka anggota badannya tidak disibukkan dengan perbuatan-perbuatan kecuali yang bisa mendatangkan keridhaan Allah.

Nah, untuk mengetahui keutamaan zikir, macam-macam zikir dan keutamaannya kita perlu membaca buku mungil yang ditulis oleh kyai Mahsun Muhammad yang merupakan alumni pondok pesantren Lirboyo dengan judul buku “Kekuatan Zikir”. Beliau berupaya menyeimbangkan kondisi hati di tengah gemerlap dunia atau di atas duri-duri kesedihan. Selain hal tadi, buku yang tidak terlalu tebal yaitu hanya 192 halaman ini juga mengupas keutamaan mejelis zikir, bahaya tidak zikir, macam-macam zikir dan keutamaannya masing-masing, rahasia zikir dengan ayat kauniyah dan masih banyak pembahasan lain yang bisa pembaca baca di buku terbitan Qaf ini.

*M.Rizal, salah satu santri di PP. Annuqayah Lubangsa Selatan sekaligus mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir di INSTIKA.

POSTING PILIHAN

Related

Utama 6066877499536421992

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item