Penulisa Antara DR, Dr, dan dr



 Meirisa Isnaeni
Staf Bahasa Media Indonesia


ADA pemandangan yang menarik ketika kita memperhatikan plang (papan) nama dokter yang terpasang di depan tempat praktik mereka. Sebagian di antaranya menuliskan singkatan dokter dengan Dr (huruf D kapital), tetapi ada juga yang menuliskannya dengan dr (huruf d kecil). Hal ini membuat Sebagian orang bingung dengan singkatan DR, Dr, dr untuk doktor dan dokter yang dipakai rumah sakit.

Tulisan di plang tersebut membuat orang bertanya, apakah itu singkatan dari doktor atau dokter atau seseorang yang menyandang gelar ganda, dokter yang juga menyelesaikan pendidikan S-3 (doktor).

Selain masalah singkatan itu, ada juga sebagian orang yang tidak paham perbedaan arti antara dokter dan doktor. Bahkan ada pula yang menganggap dokter dan doktor itu memiliki arti yang sama. Demikian pula dengan singkatan DR, Dr, dan dr dianggap sama pula kepanjangannya. Padahal ada perbedaan sangat mendasar pada ketiganya.

Akibatnya, banyak penulisan singkatan gelar yang ditulis tidak seperti yang seharusnya dan membuat orang ragu.

Dalam buku Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD), penulisan gelar secara intens disinggung, bahkan disertai beberapa contoh penulisan yang benar. Gelar DR menyatakan gelar kehormatan doktor honoris causa. Gelar tersebut diberikan perguruan tinggi kepada tokoh yang mumpuni di bidang tertentu.

Sementara itu, gelar Dr ialah singkatan dari doktor. Gelar ini adalah gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan perguruan tinggi kepada seorang sarjana yang telah menulis dan mempertahankan disertasinya. Ini merujuk pada gelar kesarjanaan yang sudah ditempuh seseorang, yakni strata tiga (S-3).

Kemudian, untuk dr ialah singkatan bagi gelar dokter atau orang yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran. Seseorang yang telah lulus dari pendidikan kedokteran yang ahli dalam penyakit dan pengobatan.

Lalu, bagaimana jika seseorang memiliki gelar doktor dan sebagai dokter sekaligus? Bagaimana penulisannya jika ada sesorang yang memiliki gelar ganda? Apakah ditulis salah satunya saja? Jawabannya ialah tidak. Semua gelar dapat ditampilkan dalam penulisan. Contoh penulisan yang benar, misalnya Dr. dr. Indra Agusrahman.

Berikut ini saya menemukan beberapa penulisan yang berbeda dalam plang di bangunan rumah sakit yang cukup membingungkan banyak orang bagaimana penyebutannya. Misalnya, RS dr. Sismadi, RS Dr. Suyoto, RS Dr. Reksodiwiryo, RSU Dr. Soetomo, RSUP Dr. Sardjito, Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, RSUD dr. Soedono, RSUP Dr. Kariadi Semarang, RS Dr. J. H. Awaloei, Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, RSK dr. Tadjuddin Chalid Makassar, RSUD dr. Murjani Sampit, RSUD dr. Slamet Garut, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin.

Penulisan Dr dan dr di plang bangunan rumah sakit di atas berbeda- beda. Praktik penulisan itu yang bisa bikin orang bingung. Seharusnya untuk penulisan Dr di plang bangunan rumah sakit, jika dokter tersebut juga menyandang S-3, hendaknya ditulis dengan RS. Dr. dr. (nama dokter).

Namun, jika dokter tersebut hanya bergelar dokter S-1 atau tidak menyandang gelar S-3, sebaiknya ditulis dengan RS. dr. (nama dokter). Dengan demikian, alangkah baiknya jika para pemakai bahasa menggunakan singkatan itu secara konsisten sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.  

Sumber: https://mediaindonesia.com/weekend/371870/antara-dr-dr-dan-dr





POSTING PILIHAN

Related

Utama 591502893250513028

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item