Optimalisasi Bonus Demografi Dengan Mewujudkan Regenerasi Petani Menuju Indonesia Emas 2034

 


Aventus Purnama Dep *)

Indonesia adalah negara agraris, dimana sebagai besar penduduknya bergerak di setiap sub sektor pertanian, yaitu subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan. Peran dari semua subsektor ini adalah dapat mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sektor pertanian yang maju dapat mendorong perekonomian yang lebih cepat dan mengetaskan kemiskinan.

Indonesia merupakan daerah yang sangat kaya dengan sumber daya alam. Akan tetapi, tidak diimbangi dengan sumber daya manusianya khususnya dalam bidang pertanian, keterbatasan modal yang dimilikinya, kurang sarana dan infrastruktur pertanian dalam menunjang usaha pertanian.

Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang dapat menghambat perkembangan sektor pertanian di Indonesia. Selain ketersediaan lahan, tingkat produksi pertanian belum optimal (Dahiri dan Fitri, 2020). Hal itu terkait dengan kemampuan sektoral yang berdampak pada tingkat inovasi dan pengusaha teknologi yang relatif rendah. Rendahnya kemampuan tersebut akan berdampak pada  produktivitas hasil pertanian semakin menurun.

Dan masalah yang akan kita hadapi kedepannya adalah masalah bonus demografi, dimana penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan usia non produktif, hal ini bermasalah dengan angka pengangguran semakin meningkat karena kehilangan pekerjaan.

Menurut BKKBN (2013) pengeratian bonus demografi adalah keuntungan yang dinikmati suatu negara yang ada di dunia ini sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialami oleh negaranya tersebut.

Bonus demografi pada dasarnya merupakan sebuah teori yang menghubungkan antara dinamika kependudukan dengan ekonomi. Semakin sedikit jumlah usia nonproduktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Idealnya pertumbuhan ekonomi secara maksimal akan terjadi pada saat Rasio. Ketergantungan berada di bawah angka 50. Kondisi ini juga disebut sebagai the window of opportunity (jendela kesempatan) (Kominfo,2015). Sedangkan menurut Sutikno (2020), bonus demografi adalah jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya pada 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Jumlah penduduk Indonesia saat ini pada usia produktif antara 15-64 tahun lebih banyak dari usia tidak produktif anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas.

Berdasarkan pendapat dari parah ahli diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertama, bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Artinya jumlah usia produktif akan lebih tinggi dibanding usia non prduktif; Kedua, dalam mengartikan bonus demografi sebagai keadaan ekonomis yang dapat dinilai sebagai peluang dalam membawa keuntungan atau bisa pula menjadi beban demografi.

Saat ini Indonesia memiliki 67 juta anak muda berumur 10-24 tahun. Mereka yang akan menjadi pemimpin dan penggerak pembangunan Indonesia pada fase bonus Demografi 2020-2035. Jumlah anak muda yang melimpah menjadi incaran tenaga produktif negara-negara maju yang kekurangan anak muda. Sehingga bisa menjadi keuntungan yang besar jika Indonesia mampu merespons permintaan pasar tenaga kerja global (Kompas 29 November 2014, hlm 13).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang pada Februari 2021. Jumlah tersebut meningkat 26,26% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu sebesar 6,93 juta orang. Sedangkan jumlah petani di tahun 2021 di Indonesia berjumlah sekitar 38,77 juta orang, padahal 10 tahun yang lalu berjumlah sekitar 42,46 juta jiwa. Terdapat penurunan yang cukup signifikan. Dari 38,77 juta jiwa tersebut, petani milenial berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang (total 8 persen dari jumlah petani). Artinya 90 persen (35 juta) petani Indonesia adalah petani tua.

Dengan adanya masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah bagaimana peran dari generasi muda khususnya petani masa depan Indonesia dalam menghadapi Bonus Demografi ini, sebab apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan kerugian besar bagi Indonesia. Dengan demikian, Bonus Demografi harus mendapat penanganan yang baik dan komprehensif agar tidak menimbulkan bencana di kemudian hari dari ledakan jumlah penduduk akan berimbas pada segala aspek lain dalam berbagai bidang yaitu sektor pertanian, kependudukan, perekonomian,dll.

Peran Regenerasi Pertanian Dalam Optimalisasi Bonus Demografi adalah sebagai berikut :

1. Penumbuhan minat dan kesadaran bagi generasi muda khususnya mahasiswa pertanian di Indonesia. Dengan keterlibatan generasi mudah ini, diharapkan akan menjadi salah satu langkah awal untuk dapat merubah tantangan bonus demografi menjadi sebuah peluang yang berpotensi dapat menjadi penggerak dalam pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan.

2. Program petani milenial diharapkan dapat menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan mencapai sewasembada pangan. Melalui pemanfaatan teknologi digital, petani milenial harus keratif dan inovatif dalam megerakan kewirausahaan pertanian untuk bisa berkelanjutan agar tantangan bonus demografi yang akan datang dapat dioptimalisasi, karena anak-anak muda sudah dapat pekerjaan pokok.

3. Pemerintah melalui Kementrian Pertanian diharapkan mendorong generasi mudah Indonesia untuk terjun ke dunia pertanian dengan meningkatkan sumber daya petani indonesia melalui pelatihan-pelatihan di bidang sektor pertanian, baik itu subsektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan maupun perikanan. Hal ini dilakukan agar dapat menumbuhkan minat para petani muda untuk bekerja di sektor pertanian dan mendapatkan kesempatan kerja untuk seluruh para pemuda serta meningkatkan perekonomian. Pengembangan kapasitas petani muda bukan hanya berbicara tentang sumber daya petani, melainkan harus didungkung oleh saran dan prasarana pertanian, seperti alat dan mesin pertanian, benih, pupuk, modal dan pestisida. Disisi lain juga, harus ada dukungan infrastruktur dari pemerintah, seperti bendungan, irigasi dan gedung penyimapan hasil pertanian. Tujuan dari semua ini adalah untuk memudahkan para petani-petani muda dalam melakukan usaha pertanian agar lebih efektif dan efisien.

4. Dalam Mendukung kinerja kementrian pertanian (Kementan) tahun 2021 yang telah menyalurkan sejumlah program pertanian untuk menjawab kebutuhan petani, salah satunya adalah program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Petani-petani milenial diharapkan dapat berpartisipasi dalam program-program yang ditawarkan oleh pemerintah. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif dan lahan yang ada di sekitar rumah. Tujuan kegiatan P2L yaitu untuk meningkatkan ketersedian dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan dan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar serta untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi para petani-petani muda.

Berdasarkan uraian yang sudah dibahas, maka penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan terkait dengan peran regenerasi pertanian dalam optimalisasi bonus demografi adalah sebagai berikut :

(1) Penumbuhan minat dan kesadaran bagi generasi muda khususnya mahasiswa pertanian dan yang sudah selesai pendidikan. Dengan keterlibatan generasi mudah dapat menjadi bonus demografi menjadi sebuah peluang yang berpotensi dapat menjadi penggerak dalam pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan;

(2) Program petani milenial diharapkan dapat menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan mencapai sewasembada pangan melalui pemanfaatan teknologi digital dalam megerakan kewirausahaan pertanian  untuk bisa berkelanjutan;

(3) Pemerintah melalui Kementrian Pertanian diharapkan mendorong generasi mudah Indonesia untuk terjun ke dunia pertanian dengan meningkatkan sumber daya petani indonesia melalui pelatihan-pelatihan di bidang sektor pertanian dan didukung oleh saran dan prasarana pertanian serta infrastruktur pertanian. Tujuan dari semua ini adalah untuk memudahkan para petani-petani muda dalam melakukan usaha pertanian agar lebih efektif dan efisien;

(4) Dalam Mendukung kinerja kementrian pertanian (Kementan) tahun 2021 yang telah menyalurkan sejumlah program pertanian untuk menjawab kebutuhan petani, salah satunya adalah program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Petani-petani milenial diharapkan dapat berpartisipasi dalam program-program yang ditawarkan oleh pemerintah.

Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif dan lahan yang ada di sekitar rumah. Tujuan kegiatan P2L yaitu untuk meningkatkan ketersedian dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan dan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar serta untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi para petani-petani muda.

Refrensi :

Badan Pusat Statistik. (2021). Mencatat jumlah petani Indonesia per 20121 . Jakarta : Badan Pusat Statistik.
BKKBN. 2013. Pemantauan Pasangan Usia Subur Melalui Mini Survei Indonesia. Jakarta: BKKBN
Dahiri & Fitri, A. (2020). Sektor Pertanian : Berperan Besar, Realisasi Investasi Belum Optimal. Buletin APBN V (14), 7.
Kominfo. 2015. Siapa Mau Bonus? Peluang Demografi Indonesia. Jakarta : Kominfo.
Sutikno, N.,A. 2020. Bonus Demografi di Indonesia. Institut Pemerintah Dalam Negri. Vol. 12, No.2 : 421-438

*****

*) Aventus Purnama Dep. mahasiswa Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Manggarai. Nusa Tenggara Timur, Jurusan  Sosial Ekonomi Pertanian



POSTING PILIHAN

Related

Utama 2229906477610559266

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item