Novel ‘’Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam’’ Karya Dian Purnomo; Sebuah Perjuangan Yang Berat

 


Fadila Famelia Nur Affi

Sebuah karya sastra merupakan sebuah imajinasi ataupun ide penulis yang dituangkan untuk menghibur pembaca, dan dari tulisan tersebut pembaca bisa mengambil dari hikmah apa yang telah dituangkan terhadap karya sastra tersebut. Meskipun terkadang pembaca hanya terfokus kepada tulisan, tetapi setidaknya tulisan tersebut sudah bisa memberikan suasana kepada pembaca entah itu haru,sedih ataupun senang. Untuk bisa memberikan feel kepada pembaca maka jalan cerita juga harus dibuat semenarik mungkin dan sekreatif mungkin agar pembaca bisa menikmati karya tersebut dan juga tidak bosan.

Novel  ‘’Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam’’ karya Dian Purnomo ini Mungkin bagi sebagian orang novel ini sangat biasa karena didalam novel tersebut mengisahkan suatu daerah yang masih menganut kebudayaan yang kental. Karena pada zaman sekarang generasi muda lebih suka membaca webtoon atau novel genre remaja. Tetapi saya memutuskan untuk membaca novel ini karena menurut saya novel ini menarik untuk dibaca karena novel ini mengisahkan sebuah perjuangan seorang perempuan untuk memperjuangkan haknya yang direnggut dan juga didalam novel ini yang membuat lebih menarik adalah menceritakan suatu daerah yang masih menjunjung kebudayaan yang mana dizaman sekarang sudah terkesan biasa dengan suatu kebudayaan.

Novel ini mengisahkan sebuah tokoh yang bernama Magi Diela yang memperjuangkan haknya sebagai wanita. Sebuah realitas sosial yang cukup marak diperbincangkan oleh masyarakat adalah perubahan fungsi dari budaya atau tradisi yang dinilai sudah tidak etis lagi dilaksanakan pada zaman sekarang. Setiap daerah memiliki tradisi masing-masing dan setiap daerahpun memiliki sebuah keharusan dan ketidakharusan yang mana nanti akan kita ikuti. Budaya patriarki yang menempatkan posisi perempuan sebagai sosok yang lemah daripada laki-laki dan itu menyebabkan perempuan merasa tertindas baik secara fisik maupun verbal. Hal tersebut tentunya sangat merugikan kaum perempuan terutama bagi perempuan yang didaerahnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dari leluhur dan menempatkan perempuan tersebut tergolong lebih lemah daripada laki-laki.

Terlihat dari judul novel yang saya baca ini yang berjudul ‘’Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam’’ dari segi judulnya pun sudah muram dan menegangkan.   Dari segi judulnya, menurut saya sudah memberitahu kepada pembaca bahwa judul tersebut mengisahkan perjuangan kehidupan yang pahit,muram,dan berat. Novel ini mengangkat isu persoalan tentang tradisi Yappa Mawine atau Kawin tangkap dipulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tradisi Yappa Mawine atau Kawin tangkap ini yang masih di junjung tinggi di daerah Sumba untuk menyingkat urusan adat agar tidak memakan biaya dan waktu yang terlalu lama. Hal tersebut terlihat dikutipan novel ‘’Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam’’ :

‘’di dalam kepercayaan adat Sumba memang dikenal dengan adanya kawin culik, yang sudah terjadi sejak zaman nenek moyang mereka. Kawin culik dulu menjadi salah satu upaya untuk menyingkat urusan adat agar tidak memakan biaya serta waktu yang terlalu lama. Pada umumnya keluarga kedua calon mempelai telah memiliki perjanjian jika akan menempuh cara ini. Ada yang mengatakan bahwa kawin culik juga bisa dijadikan sebagai salah satu solusi jika keluarga laki-laki gagal mencapai kesepakatan adat dengan keluarga perempuan. Jika ini penyebabnya, maka keluarga perempuan mungkin memang tidak mengetahui rencana tersebut sebelumnya. Setelah calon pengantin perempuan diculik, barulah keluarga perempuan tersebut menyerah dan akhirnya terjadi kesepakatan adat.’’

Novel ini mengisahkan kehidupan tokoh perempuan Magi Diela sebagai korban kawin tangkap di tradisi daerahnya. Tokoh perempuan Magi Diela ini diculik dan dijinakkan layaknya seperti binatang untuk melaksanakan tradisi didaerahnya. Magi Diela ini harus melakukan perlawanan dari banyak pihak entah itu orangtua,seisi kampung dan juga adat yang merenggut haknya sebagai perempuan. Karena Magi Diela ini sangat dirugikan dengan adanya semacam adat tradisi seperti itu. Tokoh perempuan yang diceritakan didalam novel ini berusaha untuk mendapatkan suatu keadilan sebagai perempuan karena dirinya merasa tidak layak untuk diperlakukan seperti itu dan juga tokoh tersebut ingin melepas adat atau tradisi yang mengikatnya sehingga membuat hati tokoh perempuan tersebut menjadi tersiksa. Tokoh perempuan Magi Diela ini seakan menjadi umpan yang diatas namakan adat dan tradisinya tersebut, Magi Diela ini pun sangat kesulitan untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya sehingga Magi Diela ini merasa tersesat.

Dari novel yang sudah saya baca, menurut saya novel ini cukup menguggah pembaca dan pembacapun ikut merasakan emosi dan perjuangan tokoh perempuan yang bernama Magi Diela tersebut. Dari novel yang sudah saya baca sebelum sebelumnya, penulis Dian Purnomo berhasil untuk membuat hati saya bergetar saat membaca novel tersebut. Karena novel ini mengisahkan sebuah perjuangan serta perlawanan yang berat dari berbagai pihak. Novel ini juga memberi pelajaran bahwa serumit apapun masalah yang ditanggung kita, kita tidak boleh lemah karena adanya suatu perbedaan. Masih banyak di kehidupan nyata kasus seperti penindasan perempuan yang mana selalu perempuan hanya menurut dan laki-laki lah yang lebih kuat. Sebenarnya, stigma seperti ini sangatlah kejam karena kita semua sama hanya saja masih banyak yang menganut stigma seperti itu, apalagi dizaman yang sudah maju seperti sekarang ini.

Penulis Dian Purnomo tersebut sangat mewakili suara suara hati perempuan yang merasakan ketidakadilan dan penindasan, oleh karena itu penulis Dian Purnomo menuangkan karyanya dengan menerbitkan karya novel seperti ini untuk membukakan stigma yang buruk tentang perbedaan perempuan dan laki-laki. Supaya pembaca mengerti bahwa stigma tersebut sudah tidak lagi dijunjung tinggi karena hanya akan membuat perempuan merasa rendah diri dan tidak layak karena kita semua sama dan kita pantas untuk mendapatkan perlakuan yang sama.
 

POSTING PILIHAN

Related

Utama 7999860187141006409

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item