Hakikat Menulis (Bagian 3)

 



Author:  Yenny Lesmana

  1. Pengolahan Bahan Tulisan

Teknik Menulis Kutipan

Pengolahan bahan tulisan pada materi ini diperlukan dalam penulisan yang menggunakan referensi lain. Pendapat, tabel, gambar, dan bagan milik orang lain dapat diolah dengan benar sebagai rujukan untuk meningkatkan kualitas tulisan. Hal ini dapat memperdalam kajian tulisan dengan menggunakan referensi dari sumber lain, baik cetak maupun elektronik.

Praktik pengembangan kepribadian yang jujur, terbuka, dan lebih menghargai karya/pikiran orang lain dapat dilihat pada hasil tulisan. Penulis secara adil merujuk pendapat penulis lain dengan menambahkan sumber dan daftar rujukan/pustaka. Sikap terbuka dan objektif dapat tumbuh melalui subjektivitas berbagai pendapat hingga menumbuhkan pemikiran yang objektif. Sikap saling menghargai antarpenulis pun tumbuh dengan baik.

Pengolahan bahan tulisan yang benar dapat menghindarkan penulis dari tindakan plagiat. Tindakan copy-paste teks bukan perbuatan terlarang dalam menulis asal dilakukan melalui teknik penulisan kutipan langsung. Tindakan copy-paste ide juga bukan perbuatan terlarang dalam menulis asal dilakukan melalui penulisan kutipan tidak langsung.  

Pada bagian ini, dijelaskan dua hal dalam pengolahan bahan tulisan. Kedua hal ini adalah (a) teknik menulis kutipan dan (b) teknis menulis daftar rujukan. Berikut penjelasan keduanya.

Teknik menulis kutipan terdiri atas dua model, yaitu kutipan langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung berarti merujuk pada pendapat penulis lain melalui teks aslinya (salin-tempel teks). Kutipan tidak langsung berarti merujuk pendapat penulis lain melalui ide/gagasannya (salin-tempel ide). Berikut ini penjelasan keduanya.

1. Kutipan Langsung

Kegiatan kutipan langsung merupakan kegiatan copy-paste. Kewajiban atas kegiatan copy-paste ini adalah mencatumkan sumber rujukan. Hal ini dilakukan untuk memberi penghargaan kepada penulis aslinya. Kegiatan copy-paste memiliki rasa bangga yang rendah bagi penulis. 

Kutipan langsung ini memiliki tiga model, yaitu (a) kutipan ringkas kurang dari 40 kata, (b) kutipan 40 kata atau lebih, dan (c) kutipan yang sebagian dihilangkan. Berikut ini penjelasan ketiga model kutipan tersebut dengan contoh teks di bawah ini.

Sumber: Mangkunegara, A. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosda

Gambar 2 Kutipan Teks 

Tulisan bersambung:

  1. Hakikat Menulis (Bagian 1)
  2. Hakikat Menulis (Bagian 2)
  3. Hakikat Menulis (Bagian 3)

a. Kutipan ringkas kurang dari 40 kata

Kutipan ini ditulis dengan menggunakan tanda kutip. Kutipan langsung ditulis persis aslinya alias copy-paste teks. Kewajiban yang muncul karena tindakan ini adalah mencantumkan nama belakang penulis, tahun terbit, dan halaman. Untuk menghitung jumlah kata, dapat dituliskan dalam program Microsoft Word kalimat-kalimat yang akan dikutip, lalu sortir kalimat tersebut. Perhatikan baris kiri bawah di samping keterangan halaman, misal terdapat keterangan “words: 13/499”, artinya jumlah kata yang disortir adalah 13, jumlah keseluruhan kata adalah 499. Contoh:

Mangkunegara (2007:86) menyatakan bahwa “benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang secara cepat dapat ditentukan”.

Model di atas ditulis dengan mencantumkan nama belakang penulis dengan huruf kapital di awal, diikuti tahun dan halaman yang diberi tanda kurung dengan pemisah tanda titik dua (:) tanpa spasi. Selain model di atas, dapat juga menggunakan model berikut.

“Benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang secara cepat dapat ditentukan” (Mangkunegara, 2007:86).

Model di atas mencantumkan nama belakang penulis, tahun, dan halaman di dalam tanda kurung. Nama belakang penulis ditulis huruf kapital diakhiri tanda koma (,) diikuti spasi, lalu ditulis tahun, diikuti tanda titik dua (:) tanpa spasi dengan halaman buku.

Catatan:

Tanda kutipan tunggal (‘…’) digunakan di dalam tanda kutip (“... "), misalkan

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "Ada hubungan yang erat antara rasa

'PD' seseorang dengan totalitas pembacaan puisi."

b. Kutipan Ringkas 40—250 Kata 

Kutipan ini ditulis dengan menggunakan spasi satu, menjorok ke dalam 1,27 cm (satu kali tab), ditulis rata kanan-kiri. Contoh:  

 Mangkunegara (2009:86) memberikan penjelasan benefit yang lugas pada uraian berikut ini.

Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal kerja, dan meningkatkan keamanan. Adapun kriteria program benefit adalah biaya, kemampuan membayar, kebutuhan, kekuatan kerja, tanggung jawab, sosial, reaksi kekuatan kerja, dan relasi umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan tahunan untuk pegawai, adanya tim olah raga, kamar tamu pegawai, kafetaria pegawai, surat kabar perusahaan, toko perusahaan, discount (potongan harga) produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruang baca dan perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis, dokter perusahaan, tempat parkir, ada program rekreasi atau darmawisata.

  1. Kutipan Panjang dengan Sebagian Kalimat Dihilangkan

Kutipan ini ditulis dengan menggunakan tanda elipsis (...). Tanda ini digunakan untuk menghilangkan bagian kalimat yang kurang diperlukan. Contoh:

“Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal kerja, dan meningkatkan keamanan. ... . Sedangkan program pelayanan adalah laporan tahunan untuk pegawai, adanya tim olah raga, kamar tamu pegawai, kafetaria pegawai, surat kabar perusahaan, toko perusahaan, discount (potongan harga) produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruing baca dan perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis, dokter perusahaan, tempat parkir, ada program rekreasi atau darmawisata” (Mangkunegara, 2009:86).

Perhatikan penggunanaan tanda elipsis di atas! Untuk menghilangkan sebagian kalimat, tanda elipsis ditulis dengan menggunakan tanda titik (.) sebanyak tiga. Untuk titik ke empat, merupakan penanda akhir kalimat. 

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung merupakan tindakan copy-paste ide. Kutipan ini ditulis dengan kalimat yang berbeda dengan kalimat aslinya tanpa mengubah ide. Artinya penulis dapat merangkai kalimat sendiri yang berbeda dengan kalimat yang ditulis penulis aslinya. Contoh: 

Mangkunegara (2007:86) menyatakan bahwa benefit adalah nilai keuangan untuk pegawai dapat ditentukan dengan cepat.

Benefit adalah nilai keuangan untuk pegawai dapat ditentukan dengan cepat (Mangkunegara, 2007:86).       

Teknik Menulis Daftar Rujukan

Daftar rujukan merupakan kumpulan referensi yang digunakan dalam merujuk teks, gambar, dan tabel dari penulis lain. Rujukan teks, gambar, dan tabel dapat ditulis melalui kutipan dalam makalah. Bentuk pertanggungjawaban tindakan rujukan ini adalah menulis identitas referensi dalam daftar rujukan. 

Referensi-referensi yang digunakan dapat berasal dari media cetak dan elektronik. Referensi media cetak dapat berupa makalah lain, prosiding, buku, jurnal, koran, majalah, dokumen resmi lembaga, karya terjemahan, hingga laporan penelitian (termasuk tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi). referrensi dari media elektronik dapat berupa internet (situs, blog), CD/DVD, jurnal online, diskusi online, surat elektronik, hingga pesan/mention dari jejaring sosial. 

Berbagai sumber dapat dimanfaatkan dalam menulis karya ilmiah. Namun, setelah memanfaatkan tulisan dari berbagai sumber tersebut melalui kutipan, harus dicantumkan sumber kutipan tersebut dengan menuliskan daftar rujukan. 

Istilah daftar rujukan berbeda dengan daftar pustaka. Daftar rujukan ini ditulis jika dalam tulisan memang menggunakan rujukan dari orang lain/menggunakan kutipan. Hal ini berbeda dengan daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis jika dalam tulisan bukan merujuk pendapat orang, melainkan hasil ketekunan membaca dari berbagai sumber yang memberikan inspirasi, wawasan untuk ditulis menjadi kesatuan wawasan. 

Daftar rujukan ditulis secara alfabetis, menjorok ke dalam jika lebih dari satu baris, dan dipisah dengan baris kosong. Daftar rujukan ditulis urut secara alfabetis, tersusun sesuai urutan abjad untuk memudahkan pembaca. Jika daftar rujukan terdiri atas lebih dari satu baris, baris kedua ditulis menjorok 1 cm masuk ke dalam. Antardaftar rujukan ditulis dengan memberi baris kosong. Dengan demikian, antarbagian daftar rujukan terpisah dengan jelas. 

Buku Cetak

Informasi buku yang ditulis dalam daftar rujukan adalah (1) nama penulis, (2) tahun penulisan, (3) judul buku, (4) kota penerbit, dan (5) nama penerbit. Satu kata nama belakang ditulis, lalu diikuti singkatan nama depan dan nama tengah (jika ada). Tahun penulisan tidak boleh disingkat. Judul buku ditulis miring dengan huruf awal kapital kecuali kata hubung (contoh: di, ke, dari, pada, yang, dengan, dan, atau, tetapi, bukan, untuk, sehingga). Jika kata hubung ini diawal kalimat, harus ditulis dengan huruf kapital. Kota penerbit ditulis dengan huruf kapital. Nama penerbit ditulis dengan huruf awal kapital dan diakhiri tanda titik. Contoh: 

Widyartono, D. 2012. Bahasa Indonesia Riset. Malang: UB Press.

Widyartono, D., Al-Arsy, A. F. & Farras, M.S. 2012. Bahasa Indonesia Riset. Malang: UB Press.

Internet (Blog, Web)

Informasi blog/web yang diperlukan menulis daftar rujukan adalah (1) nama penulis, (2) tahun, (3) judul, (4) alamat situs, dan (5) dan tanggal akses. Sebagaimana daftar rujukan dari buku,  penulisan nama, tahun, dan judul tulisan memiliki prinsip yang sama. Alamat ditulis dengan lengkap sehingga pembaca dapat menemukan rujukan asli dengan mudah. Tanggal akses ditulis untuk memberikan keterangan bahwa pada tanggal itu rujukan dapat dibaca pada alamat situs tersebut. Bisa jadi, pada bulan ini tulisan ini dapat ditemukan dan dibaca, sedangkan pada bulan berikutnya tulisan tersebut tidak dapat dibaca karena sudah dihapus oleh pemilik situs. Contoh:

Widyartono, D. 2012. Teknik Penulisan Kutipan, (http://didin.lecture.ub.ac.id/ keterampilan-menulis/teknik-penulisan-kutipan), diakses pada 1 September 2012.

Widyartono, D. 2012. Sikap terhadap Bahasa, (http://kataberkata.com/?p=276), diakses 1 September 2012). 

Contoh Lain

 Daftar rujukan dapat juga berasal dari makalah lain, prosiding, buku, jurnal, koran, majalah, dokumen resmi lembaga, karya terjemahan, laporan penelitian, CD/DVD, jurnal online, diskusi online, surat elektronik, hingga pesan/mention dari jejaring sosial. Teknis penulisan daftar rujukan ini diatur dalam pedoman penulisan karya ilmiah yang dibuat oleh suatu lembaga/instansi tertentu.

Malang, 7 September 2012

Tulisan bersambung:

  1. Hakikat Menulis (Bagian 1)
  2. Hakikat Menulis (Bagian 2)
  3. Hakikat Menulis (Bagian 3)

Sumber tulisan: ANZDOC

POSTING PILIHAN

Related

Utama 7337378989713903466

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item