Perempuan Invalid



Joe Mawar

Seorang teman mengirim foto mantan padaku. Sebuah foto keluarga lengkap. Seorang laki-laki tampan bersama seorang perempuan manis dan empat anak membersamai. Kuklik foto itu untuk melihat lebih cermat. Ada yang tiba-tiba menghangat. Syukurlah mereka bahagia, Tuhan. Aku tak perlu khawatir apa-apa. Aku lega melihat bayanganmu di foto itu.

Aku gemas melihat empat bocah itu. Melihat perempuanmu menggelayutkan tangannya pada lengan lelaki-nya. Padamu. Tangan yang dulu bergandeng denganku menyusuri jalan-jalan berdebu. Ugh. Mataku mengerjapkan linang. Linang bahagia.

Kau tak akan bahagia jika bersamaku hingga kini. Tuhan sungguh maha pengatur. Menjagamu dalam kenyamanan hidup.

Kau tak pernah tahu, surat undangan pernikahan yang kukirim ke alamatmu hanyalah suatu skenario. Agar kau membenciku. Agar kau menyangkaku telah mengkhianatimu. Mengkhianati janji yang digurat pada batang pohon Klengkeng di kampus kita dulu.

Aku pergi. Membawa beban jantung. Dalam haru biru melepas namamu, seperti menyerahkan setangkup debu ke tengah samudera, aku tak punya pilihan selain memilih jalan ini. Jalan yang jauh dari hidupmu. Pada satu ruang yang tak akan pernah kautemukan lagi.

Ruang sunyi.

Aku memilih tinggal di sini. Di panti asuhan ini. Tanpa impian untuk menjadi istri siapapun. Tak juga istrimu. Sebab, adakah di dunia ini laki-laki yang sedia menikahi perempuan tanpa rahim? Sedang aku tahu betul, kau menginginkan banyak anak jika kita berjodoh. Maka, takdir tak jodoh ini adalah cara Tuhan menyayangi kita, menyayangimu.

Aku pun bahagia. Meski melihat foto keluargamu terasa diriku ini hanyalah sehelai daun kering yang terjatuh. Tak dapat kusalahkan angin yang menjatuhkan jisimku ke bumi...

Tuhan selalu memberi porsi bahagia yang sesuai dengan keadaan kita. Aku bahagia dengan anak-anak di panti ini. Mereka menyebutku bunda meski mereka tak terlahir dari rahimku...

Jika kita bertemu, mungkin aku bahkan tak sanggup bertanya apa kabar padamu. Aku ingin melakukan face off. Agar selamanya kita tak bertemu lagi...



POSTING PILIHAN

Related

Utama 8226287911842451027

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item