Mengembangkan Bakat Siswa SMA Negeri 4 Sampang Bersama DoubleK Batik


Hidayat Raharja

…/Dari canting yang molek,/lentik tanganmu meletakkan burung hong bertengger/di sebatang ranting memamerkan bulu-bulu ekornya/ Cahaya matahari jatuh/memantulkan kilau merah gemuruh.//(potongan puisi “Batik Tanjung Bumi” karya Hidayat Raharja)

Potongan puisi “Batik Tajung Bumi” menggambarkan ragam batik berupa flora dan fauna dalam salah satu batik tradisional Madura. Burung hong salah satu ciri burung dalam motif batik. Gambar yang menunjukkan pengaruh budaya luar dalam motif batik Madura, sekaligus menunjukkan bahwa tidak ada yang steril dalam kebudayaan kita. Tradisi yang terbuka dan bebaur dengan budaya bangsa lain, sehingga berkembang menjadi keunikan tersendiri di setiap wilayah daerah.

Seni batik merupakan kekayaan budaya yang dimiliki nenek moyang kita, kaya ragam dan motif, juga kandungan filosofis. Maka dalam seni membatik, gambar bukan sekadar mengandung nilai estetik tetapi juga memiliki kandungan filosofis yang diserasikan dengan fungsi dan penggunanya. Betapa agung nilai-nilai yang terkandung dalam seni batik yang kita miliki, karenanya kita patut menghargai dan melestarikannya.

Seiring perkembangan teknologi telah banyak dihasilkan batik cetak sehingga dapat dikerjakan dalam waktu yang lebih singkat dan dalam jumlah yang banyak. Batik Cap, begitu orang menyebutnya. Batik macam ini hanya dilakukan dengan menyetak pola secara berulang di atas permukaan kain. Tentu batik cap memiliki nilai artistik, dan estetika dan harga yang berbeda dengan batik tulis yang dilakukan secara manual. Inilah menariknya seni batik meski ada yang berupa cap, namun yang manual dengan menggunakan canting dan kuas lebih estetis dan bernilai mahal.

Sejauh ini sangat sedikit yang tertarik untuk melihat batik sebagai media belajar dan terapi untukmengarahkan aktivitas anaksehingga menjadilebih kreatif dan produktif. Batik bukan sekadar produk yang menhasilkan uang, namun dalamnya mengandung nilaiedukasi yang sangat berharga bagi perkembangan anak. Batik sebagai media bagi mereka untuk berlatih mengembangkan kreativitas dan bertanggung jawab. Inilah yang dilakukan DoubleK Batik yang dikelola sepasang suami istri di Sri Krisna dan Kikana Rahman di daerah kelurahan Karang Dalem, tepatnya di Jalan Rajawali I –Sampang. Sebuah home industri yang memberi kesempatan bagi anak-anak remaja di sekitar untuk belajar dan menghasikan produk yang bermanfaat.

Di DoubleK Batik siswa dilatih sesuai dengan bakat dan kemampuannya sehingga bisa menghasilan produk. Sebuah pelatihan yang di dalamnya juga belajar bekerjasama, membuat pola, dan konsentrasi dalam menyelesaikan produk sehingga bisa menghasilkan karya yang baik. Ibu Sri Krisna dan Suaminya Kikana Rahman dengan telaten memberikan pelatihan dan arahan bagi siswa-siswi SMAN 4 Sampang yang tertarik untuk belajar membatik.

Kegiatan ini diawali oleh ibu Dewi Wahyuni, S.Pd.,M.M selaku pembina OSIS SMA Negeri 4 Sampang dan Bapak Abd. Wahid Hamidullah, S.Pd, untuk memberikan aktivitas positif bagi peserta didiknya. Aktivitas yang bisa mengendalikan diri dan mengembangkan kreativitas, sehingga mereka betah ke sekolah. Saat Bu Krisna dari DoubleK Batik membuka peluang untuk anak-anak muda di sekitar kelurahan Karang Dalem, kesempatan bagi siswa-siswi SMA Negeri 4 Sampang untuk belajar membatik. Bu Dewi mengajak beberapa siswa yang berminat dan kebetulan di antara mereka yang tertarik dengan dunia desain untuk belajar membatik.

Beberapa siswa diajak untuk belajar dan berlatih membatik di DoubleK Batik. Selama seminggu mereka diajari untuk beajar membuat pola, memalam dan mewarnai. Selama berlatih BU Krisna melihat ara anak-anak bekerja. Dari pengamatan selama seminggu dapat diketahui potensi setiap anak. Ada di antara mereka yang suka dan bagus dalam membuat desain, sebagian yang lain bagus dalam pewarnaan dasar, adan ada pula dari mereka yang mahir dalam melakukan pewarnaan.

Bagi kami di sekolah kegiatan ini sangat membantu terhadap pengembangan kreativitas anak. Beberapa siswa yang berbakat dalam bidang desain menemukan muara untuk mengembangkan kemampuan dirinya sehingga bisa berkembang secara optimal. Mereka bukan hanya bisa membatik, tetapi juga mendapatkan penghasilaan dari yang dikerjakannya. Mereka bisa praktik, berkarya dan dari kemampuannya dihargai hasil karyanya. Sebuah kebanggaan bagi mereka diberi kesempatan untuk belajar membatik, sekaligus bisa memperoleh peghasilan yang bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Hasil binaan dari Ibu Krisna, siswa bisa membuat desain batik serta mewarnainya. Siswa berlatih berdisiplin untuk taat waktu, sehingga bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sebuah aktivitas yang sangat membantu terhadap perkembangan displin mereka, sehingga bisa menghargai waktu dengan baik.

Hal yang tidak dapat dibaikan mereka juga dituntut kemampuan mengembangkan diri untuk bisa bekerja sama dengan orang lain, sebab pekerjaan ini merupakan sebuah tim yang bisa saling membantu. Secara khusus yang bekerja di bagian desain akan sangat mempengaruhi terhadap pewarnaan. Jika bagan desain bsia bekerja tepat waktu, maka bagian pewarnaan bisa mewarnai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kegiatan yang sangat menguntungkan bagi sekolah karena selain membekali siswa keterampilan membatik, juga mengajari anak-anak untuk menghargai waktu sehingga lebih bermanfaat dan lebih produktif.

Pengalaman yang sangat berharga, ketika karya para siswa tersebut dibuat untuk memenuhi pesanan yang datang di DoubleK Batik. Secara langsung anak diajari untuk bertanggungjawab terhadap pekerjaannya yang dibutuhkan orang lain. Sehingga setiap anak yang tergabung dalam kegiatan membatik merasa memiliki tanggung jawab untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Hanya dengan disiplin tinggi, dan ketelatenan maka dapat diperoleh hasil yang bagus dan bisa memuaskan pelanggannya.

Ada beberapa hal yang sangat menarik dengan kegiatan membatik yang dilakukan SMA Negeri 4 Sampang, antara lain: pertama, kegiatan ektrakrikuler tersebut sebagai wadah bagi siswa yang senang dan berbakat dalam bidang desain dan batik. Sebuah kegiatan yang tidak mengganggu jam belajar, namun bernilai positif dan produktif.

Kedua, mereka belajar menata diri dengan tekun dan bertanggung jawab. Setiap anak mendapat tugas sesuai dengan kemampuannya, dan jika terdapat kesalahan dalam bekerja, mereka punya tanggungjawab untuk membuat ulang apa yang dikerjakannya. Pekerjaan yang salah tidak akan dibayar. Sebuah hukuman yang mengajarkan mereka untuk tanggung jawab, dan menyadarinya tetang efisiensi waktu.

Ketiga, melatih kemampuan mereka untuk konsentrasi dalam mengerjakan tugas sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang akan dibuat. Sikap ini yang secara personal sangat berpengaruh bagi anak-anak SMA Negeri 4 Sampang. Pembiasaan bekerja secara konsentrasi dan bertanggung jawab sangat memengaruhi mereka dalam pelajaran di sekolah.

Keempat, mereka bekerja tetapi juga tetap menuntut ilmu karena kegiatan yang dilakukan di luar jam sekolah dan dari hasil kerjanya siswa mendapatkan bayaran sesuai dengan hasi karya yang dihasilkan. Juga patut bangga kegiatan ini merupakan kegiatan melestarikan seni batik sebagai kekayaan budaya bangsa. Sebuah proses pendidikan bagi mereka memahami kekayaan bangsa juga belajar sebagai entertainer, sehingga memiliki bekal pengetahuan mengenai kewirausahaan dan belajar berhubungan dengan orang lain melalui “Pekerjaan” yang ditekuninya.

*****

Kerap kali kemiskinan jadi penghambat untuk menempuh pendidikan, tetapi perlu dipahami mereka bahwa menuntut ilmu merupakan salah satu cara bagi mereka untuk meningkatan derajat hidup. Salah satu cara mereka keluar dari rantai kemiskinan dan kebodohan. Kami berharap kelak mereka bisa menentukan nasibnya dan mampou mengembangkan diri dan keterampilannya sehingga bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekelilingnya.

Upaya yang dilakukan sekolah untuk memberikan mereka bekal secara nyata yang dipraktikakannya dalam berwira usaha. Barangkali kelak di antara mereka ada yang menjadi pengusaha bidang industri batik atau menjadi seorang desainer batik dengan karya yang elegan. Atau dari pengalamannya bisa membuka usaha baru yang mempekerjakan orang lain. Hal yang sangat terbuka ketika sejak muda mereka mulai berwirausaha.

Bagi kami di SMA Negeri 4 Sampang kerjasama ini merupakan cara sekolah terlibat dengan industri yang dibutuhkan masyarakat. Sebuah kerjasama yang sangat membantu sekolah dalam pembinaan anak berbakat mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Hidayat Raharja, pelukis sketsa dan mengelola SMA Negeri 4 Sampang

(Tulisan ini telah tayang di Jawa Pos Radar Madura, 20 Februari 2022 dan FB Hidayat Raharja)

POSTING PILIHAN

Related

Utama 5951102147047329881

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item