Bermental Bajalah Wisudawan!

Oleh: Sutejo

Era mutakhir dipenuhi dengan seribu tantangan, Wisudawan.

Tidak ada resep terbaik dalam mengatasi tantangan itu kecuali dengan menghadapi, menghayati, dan menikmatinya dengan pikiran positif dan etos kerja terbaik sehingga kau bisa menemukan pengalaman kegeniusan diri, kearifan, dan hikmah di balik perjuangan menaklukkannya.

Hanya orang yang bermental baja, pemberani, dan pemenanglah yang mampu melakukan itu. Jadilah kalian orang-orang luar biasa.

Kali ini, adalah pertemuan terakhir di ujung perkuliahanmu, Anakku. Wisuda –hanyalah sebuah resepsi akademik—yang wajib kaukenali ruh dan makrifat perjalanan keilmuannya. Belajar tak boleh berhenti, meskipun kuliah sudah tidak lagi.

Percayalah, ilmu di perguruan tinggi itu tak berarti jika kau memasuki Universitas Kehidupan sesungguhnya. Ia hanyalah setitik air di lautan. PT saja yang terlalu angkuh, merasa besar –apalagi yang di luar sana—menganggap diri mampu menyiapkan generasi di depan.

Sampai kapan pun, kampus ini siap menjadi Universitas Kehidupan Anda, yang akan menjadikanmu sebagai mahasiswa setiap waktu. Datanglah, kunjungilah, teruslah belajar kehidupan bersama kami. Bukankah di kampus tercintamu ini ada program-program sosial literasi yang menawarkan sinar hati kehidupan?

Ada romantika di jejak waktu kuliahmu, kenang dan nikmatilah. Ada harapan yang timbul tenggelam, kokohkanlah dirimu. Ada mimpi yang terus bisa membuatmu berarti. Ada gerak yang bisa mengubahmu tegak dan dinamik di riak kehidupan nanti. Ada semangat yang harus terus kaulipat di dalam dada dan jiwamu. Itu bekal abadi yang selalu menggetarkan dada-jiwamu dalam menghadapi kehidupan nyata –yang jauh lebih mendebarkan daripada di pengalaman belajar di perguruan tinggi.

Tegaklah Anakku, jadilah pemenang kehidupan dengan mental pembelajar dan pelopor kehidupan!

Menjadi pembelajar tak boleh puas hati. Untuk itu, selalu –dan selalulah—kau membaca dan menulis sebagai bekal kehidupan sebagaimana dicontohkan para pendiri bangsa ini. Henti belajar sama artinya memasuki pandosa, keranda kematian. Ilmu terus berkembang, bergerak dinamis; dan kampus-kampus di negara ini tak mungkin mampu mengantarkanmu menghadapi gelombang perubahan kehidupan yang begitu nyata di depanmu.

Bergurulah kepada perubahan sehingga menjadi manusia yang siap berubah pula adalah syahwat purba tentang kebudayaan dan kemajuan bangsa. Jadilah pemilik jiwa perubahan itu, jangan menjadi bebek kehidupan. Jadilah elang kehidupan –yang dengan bangga—jika terpaksa harus terbang sendirian!

***

Era mutakhir dipenuhi dengan harapan, Wisudawan.

Menjelmalah Bung Hatta baru, yang selalu bergaul dengan buku setiap waktu, di segala keadaan, di mana pun berada. Ingat bagaimana pesan Bung Hatta, “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku!” Artinya, dalam kondisi terhimpit oleh penjara kehidupan nanti –apapun bentuknya— tegaklah bersama buku, bukalah hati, senyumlah dalam belajar untuk memijarkan kehidupanmu kelak.

Buku adalah dosen-dosen baru kehidupan nanti. Bergurulah pada mereka yang telah mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Kami tahu, kalian bukan orang-orang kaya tetapi kayakanlah jiwamu, kayakanlah rasa dan kreativitasmu! Sebab, dengannya kau dipastikan akan menjelma orang-orang kaya pada saatnya.

Bergurulah kepada orang-orang yang cacat fisik tetapi memiliki kesempurnaan jiwa, yang mampu mengubah hidupnya dengan dramatik. Sebaliknya, begitu banyak dalam realita kehidupan kita, secara fisik sempurna tetapi mereka memiliki cacat mental akut sehingga hanya menjadilah sampah kehidupan saja.

Sehatkanlah jiwamu dengan terus berpikir positif, nyalakanlah terus api harapan, dan bergeraklah secara kreatif dalam menjalani perubahan. Jika kalian berubah 1 persen setiap hari, dipastikan dalam setahun ke depan, minimal 300 persen perubahan sudah ada dalam genggaman.

Jangan pedulikan cacian dan hinaan orang lain. Ingat pesan Andre Wongso, satu-satunya kebahagiaan adalah ketika kita disangka orang lain tidak mampu melakukan; tetapi kemudian kita mampu melakukan dan membuktikannya.

Pengalaman saya wahai Wisudawan, begitu getir jika diceritakan tetapi begitu menghipnotik jika dilihat dari sudut perubahan.

***

Sumber: Akun FB Sutejo


POSTING PILIHAN

Related

Utama 6941861250530101591

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item