Keteladanan Luqman Al-Hakim dalam Mendidik Anak


Dalam Al-Qur’an, Allah telah menceritakan tentang sosok yang bijaksana dan pesan-pesan hikmah yang selalu disampaikan kepada anaknya. Bahkan, Allah sudah menjadikan nama sosok tersebut sebagai salah satu nama surah Al-Quran. Sosok tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Luqman al-Hakim.

Pertanyaannya sekarang, Siapakah Luqman al-Hakim itu dan mengapa namanya selalu disebut-sebut dalam Al-Quran?. Jawabannya ada dalam buku mungil ini. Dalam buku ini dijelaskan bahwa nama asli Luqman al-Hakim adalah Luqman bin Anqa’ bin Sadun. Sedangkan nama putranya adalah Tsaran. Meskipun masih banyak pendapat yang lain tentang nama anak Luqman, pada dasarnya Luqman memiliki anak yang ia didik dengan baik.

Selain itu, para ulama salaf beselisih pendapat, apakah Luqman adalah seorang nabi, ataukah orang saleh tetapi bukan nabi. Dalam hal ini, para ulama terbagi menjadi dua kelompok, tetapi mayoritas mengatakan bahwa Luqman hanyalah manusia biasa yang saleh. Yahya bin Sa’id al-Anshari menceritakan dari Sa’id bin al-Musayyab, ia berkata, “Luqman adalah laki-laki berkulit hitam dan berbibir tebal asal Mesir. Allah memberinya hikmah (kebijaksanaan), tetapi tidak menganugerahinya kenabian (nubuwwah).”

Meski tidak dikaruniai kenabian, tetapi banyak sekali hikmah yang terlontar dari sosok Luqman al-Hakim. Allah telah memberikan tawaran kepada Luqman untuk memilih antara kenabian dan hikmah, akan tetapi ia lebih memilih hikmah dikarenakan ada alas an yang mendorongnya memilih hikmah. Seperti yang dikatakan oleh Sa’id : Aku mendengar kisah dari Qatadah, dia berkata : “ Luqman ditanya, ‘Mengapa  engkau lebih memilih hikmah dari pada kenabian, sementara Allah telah memberimu pilihan?.’ Luqman menjawab, “Sekiranya Tuhan menurunkan kenabian kepada ku tanpa memberi pilihan, aku pasti berharap keselamatan dari-Nya, dan berharap agar mampu menunaikan tugas kenabian itu. Namun, Dia memberiku pilihan, dan aku takut tidak akan mampu mengemban tugas kenabian itu. Karena itulah, aku lebih menyukai hikmah.” (hlm. 24-25)

Luqman al-Hakim adalah satu diantara hamba-hamba Allah yang telah diberi hikmah. Sebagaimana telah termaktub dalam Al-Quran : “Dan kami telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah) maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.” (QS. Luqman : 12). Akan tetapi, hikmah hanya diberikan kepada orang yang Allah kehendaki. Dan barang siapa telah diberikan hikmah maka ia telah mendapatkan kebaikan yang banyak.

Mengenai hikmah, ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan hikmah itu sendiri. Mujahid menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hikmah adalah akal (kecerdasan), fikih (pemahaman agama), dan ucapan yang benar, selain kenabian. (hlm. 27). Ada yang mengartikan bahwa hikmah itu adalah ilmu yang bermanfaat dan orang yang punya ilmu itu selalu mengamalkannya. Karena di zaman sekarang, banyak orang yang berilmu tapi tidak diberi hikmah oleh Allah, maka ia tidak akan bisa mengamalkan ilmunya. Dan Luqman al-Hakim sudah memiliki hikmah itu, lalu dia ajarkan kepada anaknya dan memerintahkannya untuk mengerjakan semua hikmah yang telah disampaikannya, tentunya Luqman al-Hakim telah melakukannya terlebih dahulu.

Melalui kalam hikmahnya, Luqman al-Hakim telah mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai ajaran agama kepada anaknya. Dan yang pertama kali diajarkan Luqman kepada anaknya adalah menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Karena mempersekutukan Allah termasuk kezaliman yang besar. Nasehat Luqman yang satu ini telah diabadikan oleh Allah dalam firman-Nya surah Luqman ayat 13 yang berbunyi : “Duhai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” Dengan mengajarkan seperti ini, Luqman telah memberikan materi mendasar yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini yaitu tentang ketauhidan.

Luqman al-Hakim tidak saja menjelaskan larangan menyekutukan Allah, tetapi lebih jauh lagi, beliau juga berpesan kepada anaknya agar berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain). Selain itu, melalui nasehatnya, Luqman al-Hakim menyerukan kepada anaknya untuk mendirikan shalat dan menyuruhnya untuk menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, yaitu menyuruh manusia untuk melaksanakan yang baik dan mencegah perbuatan yang mungkar. Dan masih banyak lagi materi yang ditanamkan Luqman al-Hakim kepada anaknya melalui nasehat bijaknya, sebagai tanda kecintaannya kepada sang buah hati. Karena pada dasarnya, yang wajib mendidik anak adalah orang tuanya sendiri. Dan Luqman al-Hakim sudah berhasil menjadi pendidik yang baik dan layak untuk dicontoh oleh orang tua masa kini dalam mendidik anaknya.

Metode yang digunakan Luqman al-Hakim dalam mendidik anaknya adalah “Metode Pendidikan dengan Nasehat,” dan metode ini diiringi dengan metode “Keteladanan”. Keteladanan yang baik merupakan satu-satunya cara untuk mewujudkan tujuan nasehat yang dimaksud. Jika seandainya Luqman tidak mempunyai teladan yang baik, maka nasehat tidak akan membekas kepada anaknya dalam jangka waktu yang lama. Maka hendaknya orang tua menjadi teladan (uswah) dalam kehidupan sang anak. Mendidik anak akan efektif dan berhasil apabila orang tua sudah benar menyikapi kehadiran anaknya di tengah-tengah keluarga. Mendidik dan memelihara anak adalah ibadah yang telah diperintahkan oleh Allah. Menelantarkan dan membiarkan anak dalam kebodohan dan kemusyrikan merupakan dosa dan yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat adalah orang tuanya.

Buku yang ditulis oleh Adil al-Ghiryani dengan judul “Hikmah Luqman Al-Hakim,” ini merupakan buku mini yang menyuguhkan kumpulan pesan-pesan bijak Luqman al-Hakim, baik yang disebutkan di dalam Al-Quran, Hadis, maupun kitab-kitab yang dikarang ulama terdahulu. Nasihat-nasihat Luqman sangat sarat dengan konsep dan arahan yang sempurna dalam mendidik anak maupun untuk inspirasi kehidupan sehari-hari, yang perlu dibaca oleh seluruh kalangan masyarakat dalam upaya mengembangkan dan menjadi bahan pengajaran dalam mendidik anak.  

M.Rizal. Santri Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa Selatan dan  Mahasiswa INSTIKA Guluk-Guluk Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Semester II



POSTING PILIHAN

Related

Utama 8668494945061224901

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item