Mengenal Lebih Jauh Metamorfosis Kehidupan
Kehidupan yang kita rasakan sekarang, bukanlah kehidupan yang abadi dan akan terus mengalami perkembangan, hingga mencapai kehidupan yang abadi. Dari kehidupan dunia saja kita telah mengetahui bahwa kita pernah hidup sebelumnya, yaitu di alam kandungan, lalu lahir ke dunia dan akan kembali meninggalkan dunia kembali untuk memasuki varian alam yang lain, seperti keterangan yang telah di paparkan oleh Syekh Zainuddin bin Ahmad Al Qadhi di dalam buku Daqaiqul Akhbar.
Di dalam buku ini secara detail membahas mengenai penciptaan makhluk, mulai dari manusia, jin, setan dan alam semesta, beserta dengan rahasia-rahasia dalam setiap penciptaan. Menjadi maklum jika buku ini berbau mistik, karena tidak munngkin kita dapat melihat bahkan mengetahui alam gaib dengan mata telanjang, problematikanya tidak hanya terletak pada perbedaan dimensi alam, namun juga adanya dimensi waktu. Sehingga buku ini hadir untuk pembaca yang budiman sebagai sarana untuk mengetahui keinginan yang bersifat manusiawi, mengenai kehidupan dan apa yang akan terjadi setelah kehidupan yang kita lalui ini.
Nama buku ini merupakan nama asli dari kitab yang diterjemahkan, yaitu kitab Daqaiqul akhbar, sebuah kitab dengan menggunakan bahasa arab yang memang telah masyhur diajarkan di pesantren-pesantren Nusantara, bahkan telah di jadikan ajian rutin Ramadlan di sebagian pesantren. Sebagai penyejuk hati dan pengokoh keimanan. Terlebih untuk memperkokoh tombak spiritual ketuhanan. Karena dalam menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa Al-Qur’an lebih dahulu menyebutkan orang yang beriman kepada sesuatu yang gaib sebelum menyebut melakukan shalat dan mengeluarkan zakat. Yaitu dalam surat Al Baqarah ayat dua “sebagai petunjuk bagi orang orang yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada sesuatu yan gaib dan orang yang menegakkan shalat dan menginfakkan sebagian rizki yang kami berikan kepada mereka’’.
Pemahaman terhadap kalimat yang gaib tersebut bisa bermacam, terlebih kepada yang gaib yang tergolong dalam rukun iman, yaitu Allah, Malaikat, Qada dan Qadar dan kepda hari Kiamat. Sehingga tidak salah jika mengatakan bahwa buku ini merupakan buku yang diktat, yang wajib di baca dan di ajarkan.
Kebanyakan isi dan kandungan buku ini secara terperinci menerangkan hal-hal yang gaib, seperti kejadian-kejadian di hari kiamat, dan keadaan iblis. Apakah iblis juga dimatikan? Jawabanya ialah betul, bahkan malaikat israfil pun dan sekawanannya yang telah menyebabkan bumi dan seisinya luluh lantak dengan tiupan sangkakalanya juga akan meninggal, setelah Allah memerintahkannya.’’pergilah dan matilah engkau di sebuah tempat antara surga dan neraka”(hlm,165). Sehingga tak satupun makhluk yang tersisa pada saat itu kecuali Allah SWT. sebagaimana dalam firman-Nya ”tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”(QS,Al-Qashas,88).
Taukah kalian bahwa hal paling menakutkan dalam proses perpindahan alam yaitu ketika sangkakala ditiup oleh malaikat Israfil. Ketakutan saat itu bahkan digambarkan dengan wanita yang hamil akan mengalami keguguran, manusia yang waras akan menjadi linglung seperti orang yang mabuk. Hal ini sebagai gambaran betapa pedihnya azab Allah di kala itu. Namun ada yang mengatakan bahwa paling mengerikannya, ialah ketika ruh keluar dari tubuh seseorang, yang dilukiskan dengan kedua matanya melotot, napasnya tersenggal-senggal, bibirnya menggigil kaku, kedua matanya cekung, dan lain lain. Dua pendapat yang berbeda ini dapat di klasifikasikan dengan menyatakan yang pertama merupakan hal yang terjadi di akhirat sedangkan yang kedua dapat terjadi di dunia.
Orang yang beriman tidak perlu merasa takut atau gundah untuk menghadapi kehidupan selanjutnya karena apa yang di lukiskan diatas merupakan salah satu adzab bagi mereka yang pantas. Dan apa yang orang beriman kerjakandi dunia tidak akan tertukar dengan amal orang lain. Karena pada hari kiamat mereka akan di kenali dengan tanda yang ada pada mereka seperti sabda Rasulullah SAW ketika di tanya oleh sahabat ”ya Rasulallah, dengan tanda apakah orang orang yang beriman akan dikenali di hari kiamat kelak?” beliau pun menjawab “sesumgguhnya umatku nanti wajahnya akan bercahaya dan badannya akan bersinar karena bekas –bekas wudlu”.
Selain mengajarkan tauhid, buku ini juga mengajarkan nilai nilai akhlak, Seperti dalam cerita anjing yang masuk surga, yang mengajarkan kita tidak mudah menghakimi ahli maksiat dengan neraka, karena seekor anjing pun yang sudah dikenal dengan dengan paling jeleknya hewan, sebab kenajisannya telah termaktub dalam kitab suci Al Qur’an masih dapat masuk surga bersama orang yang di cintai Allah. yaitu anjing Ashhabul Kahfi.
Pembahasan di dalam buku ini dimulai dengan memaparkan nur Muhammmad, mulai dari penciptaannya yang lebih dahulu dari penciptaan langit dan bumi, hinggga bentuk tubuh manusia yang menyeruapi lafadz tulisan Muhammad dalam versi arab. Serhingga orang kafir tidak akan masuk neraka dengan tubuh yang tetap. Tak seorang kafir pun tubuhnya akan di bakar di dalam api neraka nanti dalam bentuknya yang asli, yaitu bentuk-bentuk menyerupai tulisan Muhammad itu, bentuk ini merupakan simbol kemuliaan. Oleh karena itu bentuk mereka nanti akan diubah menyerupai babi terlebih dahulu sebelum di masukkan dan disiksa di dalam neraka.
Selain menggunakan bahasa yanag mudah dipahami, buku ini juga hadir dengan peta konsep mengenai pembahasan yang cukup penting, sehingga dapat mempermudah pembaca dalam memahami dan mengingatnya.
Cerita–cerita yang disajiakn di dalam buku ini bukan hanya mitos walaupun tidak ada garis sanad yang jelas dari cerita-cerita tersebut. Namun cerita yang tekandung di dalam buku ini merupakan cerita yang telah masyhur disampaikan oleh penceramah-penceramah dan telah tersebar luas di seantero negri, meski kita ketahui bersama bahwa masyhur terkadang tidak menjadi jaminan bahwa cerita tersebut benar. Sehingga dipandang perlu untuk melengkapi cerita cerita tersebut dengan referensi yang jelas.
Moh.Bahrudi adalah santri Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Selatan, Guluk-guluk Madura.
