Menerapkan Al-Quran Surat-Surat Pendek (Al-Kafirun dan Al-Bayyinah) dalam Kehidupan Toleransi
Oleh: Sity Qurrota Ayuni
Kita sebagai umat Islam antar satu dengan yang lainnya, haruslah mempunyai sikap toleransi terhadap sesama. Yang mana dengan adanya sikap toleransi pada diri kita masing-masing kita akan dapat lebih menghargai orang lain dalam kehidupan kita bermasyarakat, kemudian juga dengan adanya sikap toleransi kita dapat hidup lebih rukun serta saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya.
Toleransi adalah sikap atau sifat yang memperbolehkan suatu pendapat yang berbeda, kemudian menghormati dan menghargai antar individu dan antar kelompok dalam lingkungan masyarakat. Toleransi bisa berupa toleransi antar agama, antar suku, atau antar perbedaan yang lainnya.
Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 29 ayat 2 berbunyi yaitu: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Nah jadi dapat kita simpulkan bahwa Indonesia memberikan kebebasan penuh bagi warganya untuk memilih agama yang mereka yakini, maka sudah seharusnya tingkat toleransi kita sebagai warga negara harus tinggi agar bisa menyesuaikan hak bebas tersebut. Di Indonesia berbangsa dan bernegara, khususnya sudah mempunyai sikap toleransi yang baik.
Adapun hadits tentang toleransi menurut Ibnu Abbas, ia berkata: ditanyakan kepada Rasulullah saw. Agama apa yang paling Allah cintai?. Maka beliau bersabda: Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleransi).
Adapun contoh dari sikap toleransi agama dalam kehidupan sehari-hari ialah sebagai berikut: jangan mengganggu agama orang lain, jangan memaksa orang lain untuk menganut agama yang kita anut, memberikan kesempatan masyarakat yang berbeda agama beribadah dengan tenang, senantiasa hidup rukun meskipun berbeda agama, berteman ddengan siapa saja walaupun berbeda agama, tidak merusak tempat ibadah orang lain, saling peduli dan tolong menolong walaupun berbeda agama.
Quran Surah Al-Kafirun Ayat 1-6:
Artinya: katakanlah (muhammad) wahai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah apa yang aku sembah.Untukmu agamamu dan untukku agamaku.
Kandungan pokok surah Al-Kafirun secara garis besar ialah memuat pesan sebagai berikut: sikap umat Islam terhadap orang kafir yaitu: Katakanlah: Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah". Batas toleransi dalam umat Islam yaitu: Dan kalian bukanlah penyembah apa yang aku sembah. Toleransi antar umat beragama yaitu: Bagimu amamamu dan bagiku agamaku.
Quran Surah Al-Bayyinah 1-8:
Secara garis besar surah ini memuat penjelasan tentang penyimpangan-penyimpangan yang terdapat pada agama-agama sebelum Islam dan sesudahnya. Kalangan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) bersabar menanti kedatangan Rasulullah saw. (untuk mengikuti ajarannya), mereka diperintahkan untuk mengesakan Allah swt dan menjauhi kesyirikan, serta diperintahkan untuk meninggalkan agama mereka dan memeluk agama Islam ketika Nabi Muhammad saw datang.
Demikianlah keterkaitan mengenai Surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah adalah pengakuan terhadap keberagaman agama serta sebuah keniscayaan hidup bermasyarakat. Pada hal ini, Islam menjunjung tinngi perbedaan, dimana masing-masing saling menghargai perbedaan dan menyilakan masing-masing untuk beribadah sesuai keyakinannya. Islam lebih lanjut memerintahkan untuk membangun kehidupan bermasyarakat dengan saling bertoleransi.
Dengan kita mengetahui toleransi dalam beragama maka seharusnya sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus menghargai dan menghormati keyakinan agama lain, sebab di Indonesia ini banyak agama yang dianutnya.
Referensi:
Buku Siswa Al-Qur'an Hadits. Mohammad Abdul Hafidz, Munifatunnufus. Jakarta: KEMENAG, 2014. Cet ke-1
*****
Sity Qurrota Ayuni, Mahasiswi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Daar Al Uluum (IAIDU) Asahan Kisaran Sumatera Utara
