Belajar Daring Jadi Solusi atau Bikin Depresi ?

Seorang dosen saat menyampaikan materi pembelajaran secara daring

 

Ach. Dandy Maulana

Kini Indonesia tengah dihadapkan dengan tantangan pandemi COVID-19, baik dari sektor ekonomi, sosial, teknologi juga pendiidkan. Sektor pendidikan mau tidak mau harus beradaptasi dengan kondisi COVID-19 ini. Di sisi lain ada dampak positif dan negatifnya dengan kondisi seperti sekarang ini, tentu kita sebagai mahasiswa (agent of change) harus bisa memanfaatkan teknologi sebagai media pendidikan agar pendidikan tidak mandeg. Penulis yakin semua lembaga pendidikan memakai sistem program onlline  atau lebih dikenal sekolah daring atau sistem e-learning atau online learning. Lalu apakah ini jadi solusi atau malah bikin depresi ?.

Sepintas lalu mungkin kita mengira belajar online ini gampang dilakuakan; dengan cukup punya fasilitasnya seperti smartphone dan kuota serta jaringan yang mendukung, maka kegiatan ini mudah dilakukan. Sepertinya dugaan itu keliru. Setelah beberapa minggu melaksanakan pembelajaran menggunaka sistem daring, semua masalah dan kendala mulai bermunculan. Di antaranya tidak semua siswa mempunyai fasilitas yang sama; contohnya smartphone.

Di sumenep guru PNS SD Avan fathurrahman(40) harus rela berkeliling dari rumah ke rumah untuk mengajar murid-muridnya dikarenakan banyak muridnya yang masih tidak memiliki smartphone . Ini jelas merupakan sebuah problem dari sistem program daring ini. Mungkin bagi siswa dari keluarga mampu  ini bukan suatu masalah,namun bagi siswa yang notabenya dari keluarga kurang mampu ini suatu masalah besar, tidak hanya bagi peserta didik tapi juga bagi wali muridnya.

Juga kendala jaringan  jadi pemsalahan peserta didik. Banyak  dari mereka yang berasal dari tempat terpencil yang susah akan jaringan, mereka harus keluar rumah untuk mencari jaringan, dan itu memicu stress bagi siswa bahkan depresi berat, apalagi kalau  sudah capek-capek keluar tapi belum juga dapat jaringan yang stabil. Dan jika ini terus menerus-menerus bisa mengganggu kesehatan mental mereka

 Kendala ini juga penulis rasakan. penulis sendiri berasal dari salah satu pulau terpencil di sumenep. Di pulau terpencil dengan hanya ada satu tower Xl yang itu pun kadang-kadang mat,i sangatlah sulit jaringan. Penullis harus keluar rumah untuk kuliah atau  hanya sekedar mencari refrensi untuk mengerjakan tugas. Penulis harus ke tempat tinggi atau ke pantai agar jaringan stabil, bahkan tak jarang ketika malas keluar ramah penulis harus naik genteng agar bisa kuliah , hitung-hitung berjemur agar sehat.

Apalagi tidak  semua guru melaksanakan pembelajaran online, kebanyakan mereka hanya memberikan tugas  atau PR sebagai ganti dari belajar daring. Dan, hal ini juga menjadi keluhan siswa/siswi dan juga orang tua disebabkan tugas/PR yang diberikan guru terlalu banyak seehingga membebani anak-anak.

Pemberian PR selama libur juga tiak menjamin bahwa siswa/siswi belajar di rumah. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa PR itu bisa dikerjakan nanti sehingga dibiarkan menumpuk sampai jadwal yang di tetapkankan guru baru mereka tergesa-gesa.

Berbagai Kendala dan masalah tidak hanya dirasakan oleh siswa dan wali murid saja, tapi juga bagi guru. Karena orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran ini mau tidak mau harus melek akan teknologi. Mungkin bagi mahasiswa atau siswa tidak usah diragukan. Mereka tentu ahli dalam soal daring. Lalu bagaimana dengan guru atau dosen yang tidak familiar dengan daring ? sebutlah guru senior. tentu mereka akan kesuliitan karena tak banyak dari mereka yang sangat awam akan media sosia.

Masalahnya pembelajaran daring membutuhkan pengetahuan teknis untuk mengirim materi dan menjawab beberapa pertanyaan yang ada dalam sistem tersebut. Untuk  itu tidak semua guru mudah melakukannya seperti guru senio misalnya. Mengopersikan ponsel seluler aja mereka susah, apalagi meminta mereka aktif dalam pembelajaran daring.

Kedua, mereka para guru atau dosen harus berlama-lama di depan layar karena mereka mengampu banyak kelas. Dan itu juga menjadi problem bagi guru senior yang penglihatannya sudah tidak sehat lagi, karena layar ponsel atau komputer memancarkan radiasi yang akan membahayakan akan penglihatan mereka.

Pembelajaran daring juga dianggap membosankan dan bikin stress karena kurang kreatif dan inovatif. Menurut hasil dari survei persepsi pelajar jawa timur tentang dampak Covid-19 yang di lakukan oleh pimpinan wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul ulama (IPNU) jawa timur menyimulkan bahwa pembelajaran daring ini terkesan membosankan dan bikin stres. Mayoritas pelajar yang malaksanakan sistem belajar online dari rumah massing-masing sejak petengahan maret lalu, menyatakan jenuh daan bosan dengan sistem belajar yang saat ini sedang dijalani. Rasa jenuh dan bosan itu dipiicu oleh kurang kreatifnya sistem pembelajaran daring yang diterapkannya.

Ketua PW IPNU Jawa timur, chairil muntadin mengungkapkan, dari survei yang mereka lakukan, mayoritas pelajar di jawa timur menilai sistem pembelajaran daring kurang kreatif. Menurut dia sebanyak 22,29 persen pelajar jawa timur yang menjadi  responden survei, menginginkan metode belajar yang lebih kreatif dan inovatif. Hal itu di dukuung dengan temuan lainnya. ada 88,75 persen responden yang menggarap sistem kegitan belajar  mengajar saat ini menjemuhkan, membosankan dan membuat tress.

Periode pengambilan data ini diaksanakan ada tanggal 28 maret sampai 11 april 2020 menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Survei dilaksanakan dengan teknik multistage random sampling dengan margin of error 5 persen.

Bagaimanpun metode yang digunakan dalam pembalajaran daring ini jangan membuat orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran ini merasakan stress atau bahkan sampai depresi berat, karena itu akan melemahkan imun kita dan otomatis virus akan mudah masuk pada tubuh kita.

Lalu apa yang harus dilakukan jika  demikian ? apakah belajar daring ini  sebaiknya ditiadakan agar para siswa bisa istirahat dengan tenang di rumah ? tentu juga tidak. belajar daring ini sudah jadi solusi terbaik meskipun pada kenyataanya banyak problem dan kendala-kenndala dan belum maksimal pelaksanaannya. Dan ini bisa d maklumi karena pembelajaran daring ini secara tiba-tiba dan tanpa persiapan matang sebelumnnya.

Virus ini memang muncul secara tiba-tiba. Ini yang membuat mendikbud dan kemenag harus memutuskan secara cerdik dan cepat apa yang bisa dilakukan. Alasannya, slah satu cara menekan virus corona dengan membatasi pertemuan, maka belajar daring menjadi alternatif. Tidak ada pilihan lain. Mau meliiburkan tentu tidak mungkin. Tentu itu sangat aneh. Apakah karena virus corona kegiatan belajar diliburkan ? kebijakan pemerintah agar phisical distancing bisa dilaksankan tetapi pendidikan tetap harus ada. Maka belajar daring adalah solusi terbaiknya.

Pengalihan pembelajaran daring yang dipaksakan saat ini semoga menyadarkan pemerintah dan setiap lembaga pendidikan bahwa pembelajaran era kekinian sudah saatnya diperhatikan. Jadi, bukan karena ada pandemi terus mendadak ada sistem darng. Dan semoga setelah berkhirnya pandemi ini, daring tidak di tinggalkan begitu saja dan terus dikembangkan dan dibenahi karena belajar mengajar menggunakan teknologi utamanya  internet tidak bisa dihindari di massa yang akan datang.

Acuan:

  1. Liputan6.com.(2020, 21 april). Guru SD di sumenep mengajar dari rumah ke rumah karena murid tak punya HP. Diakses pada tanggal 2 bulan mei tahun 2020, dari m.liputan6.com/regional/read/4232473/guru-sd-di-sumenep-mengajar-dari-rumah-ke-rumah-karena-murid-tak-punya-hp
  2. Kompas.com.(2020, 16 april). Survei: sistem belajar online membosankan dan bikin stres. Di akses pada tanggal 2 bulan mei tahun 2020. Dari   https://regional.kompas.com/read/2020/04/16/15230481/survei-sistem-belajar-online-membosankan-dan-bikin-stres?page=all#page3

    
*****

Ach. Dandy Maulana, adalah Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam UIN Sultan  Maulana Hasanuddin Banten, dan Alumni Pondok Pesantren Nurul Islam,  dan MTs Nurul Huda. Alamat    Desa Banbaru Kec. Giligenting Kab. Sumenep Madura. Email: dandymaulana830@gmail.com


POSTING PILIHAN

Related

Utama 7867711188336692669

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item