Sajak-Sajak Nuris Watun Hasanah, Giligenting
Nuris Watun Hasanah, asal Giligenting, kini sedang kuliah di Prodi Perbankan Syariah, Institut Dorisah Islamiah Al-Amien (IDIA ) Prenduan Madura Semester 4 , serta aktif sebagai anggota AJMI. Dan kini sedang fokus menulis mimpi-mimpinya melalui bahasa tulis.
Mata Literasi
Kekaburan akan gerak tulisanmu
Di sepenghujung kabutnya tekadmu
Tenggelamnya mata indah dipelupuk torehanmu
Hurufmu sulit kutafsirkan
Mata lembaranmu penuh sendu dan gurau
Mataku tak sanggub meredub, biarkan seperti itu
Matamu tanpak berdiskusi mengintai
Matamu sulit kutaklukkan
Aku mengikuti jejak karyamu
Jiwa Literasi
Kurasakan tiap barisan coretanmu
Tak paham lagi arti kata membelenggu
Semboyan keteguhan ku erat dengan kuat
Kurangkai keteguhan di ujung jiwa
Lembaran berakhir Bahagia
Rasaku berjalan meski tertatih, letih
Segaris jiwaku terimakasih
Cinta Literasi
Aku tak paham scenario cerita
Yang kutemukan dipucuk bukumu
Aku tak paham makna berduka
Yang kutau cinta memeluk tulisan kita
Jenuh perihal torehan berentetan
Ku kecup penuh keikhlasan
Bangsa Literasi
Mengiringi irama nuansa serak pasrah
berputar meski Langkah tercegat
suatu hari bangsa tertawa, penuh Bahagia
“ bung esok bangsa berpesta”
“esok bangsa penuh karya”
“esok aku tau isi dunia”
Dan
“esok kematianku takkan sia-sia”
Setitik Literasi
Semaikan walau sepercik
Ia akan kuat sebagai penguat
Bertanya sendiri kenapa perlu diisi
Benihnya memekar berakar
Teka-teki misteri hari terlampaui
Tidak tau batas berinteraksi
Hingga menjadi debu tak karuan
Kau harus paham ini