Olahan Kripik Tempe Mahasiswi P2M Zona Ekonomi IDIA Prenduan
 | |
| Kemasan kripik dan diberdayakan mahasiswi P2M IDIA |
Siapa sangka makanan yang paling membosankan bagi para santri ini ternyata memiliki ribuan manfaat. Namun sayangnya masih banyak yang menganggap tempe ini sebagai makanan bagi beberapa orang yang berada di bawah rata-rata. Selain karena harganya yang lumayan bisa di raih oleh kantong, tempe ini juga mudah ditemui.
Pengolahan kripik tempe ini hadir dengan memberdayakan beberapa pegawai bariklan yang di pandu dan di prakarsai oleh sebelas orang dari anggota P2M. Alasan P2M zona ekonomi mengolah tempe menjadi kripik, yakni agar santri tidak bosan dan lebih suka dengan adanya varian baru sehingga bisa menjadikannya cemilan sehat di kala santai dan penat
“Tempe ini makanan murah namun kualitas mahal” ujar Sherly Quraisy salah satu peserta P2M waktu evaluasi kerja kami. Salah satu manfaat dari olahan tempe ini yaitu dapat memenuhi kebutuhan vitamin B12, dimana vitamin B12 memiliki segudang manfaat baik, seperti menghasilkan sel darah merah, membantu proses sintesis DNA, mengaktifkan asam folat, menjaga kesehatan sistem saraf dalam tubuh, serta meningkatkan fungsi kerja otak.
Penamaan kripik tempe ini sendiri diambil dari bahasa madura yaitu “Tempe Bunter’s” . dimana Bunter disini dalam bahasa Madura berarti bulat. Karena kripik tempe yang di produksi oleh P2M Ekonomi ini bentuknya bulat. Dan karena cita rasanya yang kress kress jadi kripik tempe ini diberi nama “Tempe Bunters”
(Dewi Anggita Islami, Peserta P2M Zona Ekonomi, IDIA Prenduan)
