Manusia Sebagai Mahluk Beragama


Oleh: Maimun Main

Manusia adalah makhluk "homo religious" mahkluk yang beragama. Artinya manusia butuh pada Tuhan. Dalam dirinya ada fitrah untuk beragama. Disamping itu pula manusia adalah makhluk "Zoon Politicon" makhluk sosial. Zoon Politicon merupakan istilah dr filsuf Aristoteles. Secara harfiah Zoon Politicon adalah hewan yang bermasyarakat. Jadi tak ada cerita manusia yang tdk membutuhkan orang lain.

Menurut Adam Smith, manusia adalah "Homo Homini Socius" yang berarti manusia menjadi sahabat bagi manusia lainnya. Jadi tidak ada satu-pun manusia yang tdk membutuhkan sahabat. Baik sahabat sebagai teman curhat, kawan diskusi, patner kerja, sobat makan, sekaligus seseorang yang siap menemani kita dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Yang terakhir ini, teman suka maupun duka. Teman yang siap diajak untuk berjuang dan berkorban. Yang sepenuh hati menerima apa adanya tanpa syarat ada apanya.

Adam Smith menambahkan, manusia sebagai makhluk "homo economicus" makhluk yang memiliki potensi untuk terus selalu berusaha memenuhi kebutuhannya. Makhluk yang selalu haus dengan apa yang namanya materi. Makanya, ketika manusia sebagai makhluk "homo Homini Socius" bergandeng dengan "homo economicus" sudah pasti akan menciptakan kehidupan yang bahagia.

Bahagianya karena sudah punya teman dan punya target untuk dijadikan alasan untuk diperjuangkan didalam ikhtiar mencari usaha sebagai ladang memenuhi Sandang, Pangan dan Papan. Kalau masih ada yang setia dengan "kesendiriannya" itu berarti menyalahi kodrat "alamiah" dan "ilahiah". Sebab nabi Adam saja didalam surga masih butuh ibu Hawa, apalagi anak cucunya di dunia yang tdk butuh pendamping. Amat sangat naif kiranya jika itu ada.

Sedangkan menurut Thomas Hobbes manusia adalah makhluk "Homini Lupus" yang berarti manusia yang satu menjadi serigala bagi manusia lainnnya. Jangan sampai hal ini terjadi. Sebab sudah ada pendidikan yang dalam teori humanistik adalah untuk memanusiakan manusia. Ketika jenjang pendidikan sudah selesai ditempuh maka proses pendidikan juga pernah berhenti, karena hanya dengan belajar manusia bisa seutuhnya menjadi manusia.

Ketika ia sudah selesai studi formalnya, berarti potensi untuk menajdi "serigala bagi sesamanya" telah dibunuh maka tinggal merealisasikan titah "homo Homini Socius". Maka sudah saatnya mencari teman untuk diajak menyongsong kehidupan dalam tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Jamak diketahui di kalangan akademisi diksi: dari teori ke praktik. Kenapa teori butuh praktik? Apakah tidak diakui sebagai teori jika tak ada landasan realitasnya? Apakah teori akan dianggap lelucon jika tdk punya fakta? Sama halnya dengan teori Evolusi-nya Darwin. Teori tersebut sampai detik ini tetap menjadi kontroversi yang tak berkesudahan. Bahkan menurut Dr. Zakir Naik itu bukan teori, tapi khayali. Fantasi dari seorang Darwin. Demikian dengan seorang yang sudah alim dlm teori rumah tangga tapi tak kunjung berumah tangga. Apakah akan dipercaya bahwa ia ahli?

HB. Jassin kritikus sastra tapi tdk bisa nulis puisi. Jadi secara sarkastis, hanya tahu teorinya saja. Pas dibagian praktiknya beliau kudu ngutang. Sama sekali tidak bisa. Tapi tetap saja dalm khazanah kesustraan Nusantara tetap ditempatkan sebagai kritikus sastra. Biasanya alibi yang seperti ini yang di lontarkan oleh orang yang hanya bisa berteori.

Ibnu Jarir at-Thabari. Mufasir yang ulung sekaligus juga pakar multidisiplin. Memilih hidup membujang seumur hidupnya. Hidupnya di dekasikan untuk menuntut ilmu. Memperdalam ilmu pengetahuannya. Konsentrasi bukan pada materi. Orientasi hidupnya bukan untuk berumah tangga. Namun untuk menguasai berbagai disiplin keilmuan. 

Demikian dengan Imam an-Nawawi ad-Dimasyqi. Beliau berdua ini juga yang sering dijadikan tolak ukur ke suksesan hidup. Jadi membujang bukan perkara yang perlu disesali, tapi wajib di syukuri karena masih diberi waktu yang banyak untuk tetap bisa belajar. Argumen yang cukup bagus. Pertanyaannya. Bagaimana dengan "expired" YANG ITU? Mau di korbankan? Rela?

Sumber: akun FB Maimun Main


POSTING PILIHAN

Related

Utama 6530322884548581372

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item