Belajar Menulis Bersama Komparasi
![]() |
Yulianti saat memaparkan materi tentang mindset |
Kembali, puluhan aktivis komunitas Komparasi (Komunitas Presentasi dan Apresiasi) belajar bersama dalam pengembangan dunia kepenulisan di Pendopo Atas Taman, Jl. Brigjen Abdullah 11, Pajagalan Sumenep, Minggu, (01/11/2020).
Komparasi dalam naungan Rumah Literasi Sumenep (Rulis) kali ini menguraikan pemahaman dasar-dasar menulis bertajuk “Membangun Kreatifitas Menulis” dengan pemateri Syaf Anton Wr dan Yulianti.
Syaf Anton dalam kesempatan tersebut mengurai pengalamannya sejak ia terjun dalam dunia kepenulisan dan sejumlah organisasi kesenian yang ia geluti.
“Komunitas merupakan sarana efektif dalam menbangun kekuatan berkarya, karena di dalamnya akan terjadi gesekan pemikiran yang kemudian akan menguatkan karya-karya yang ditulis,” ujar sastrawan yang juga budayawan itu.
Salah seorang pengurus Rulis, Yulianti memaparkan banyak hal terkait mengubah sikap dan prilaku sebelum memasuki dunia kepenulisan.
“Dengan pola pikir yang berkembang, kita sendiri yang bertanggung jawab atas kemajuan dan perkembangan yang terjadi pada diri kita,” jelas perempuan yang telah melahirkan beberapa buku cerpen tersebut.
Menurutnya, pola pikir yang percaya bahwa kecerdasan atau bakat yang dimiliki sifatnya akan tetap dan tidak akan berubah, ini yang disebut fixed mindset. “Pola pikir macam ini akan menghambat pemikiran kreatif, apalagi dalam pengembangan dunia kepenulisan,”
Jadi berfikirlah dengan cara growth mindset. “Pemilik growth mindset biasanya berpikir bahwa kecerdasan atau bakat hanyalah titik permulaan. Mereka tidak mau bergantung hanya dari bakat yang dimilikinya saja,” jelas guru SMP N1 Dasuk itu
“Selalu belajar dan bekerja keras adalah hal yang wajib dilakukan untuk mendapatkan suatu keterampilan yang akan mengantarkannya pada kesuksesan,” tegasnya.
Aktivis Komparasi yang umumnya dari generasi milleneal itu terdiri para mahasiswa, peminat belajar menulis, dan dari komunitas lainnya. (red_rulis)