Pendidikan Karakter, Tantangan dan Solusinya


Oleh: Abdul Afif Sagala

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang saat ini menjadi salah satu perhatian utama kementrian pendidikan dan kebudayaan yang dipimpin oleh Nadim Makarim atau kerap di panggil Mas Nadim dalam membangun pendidikan di indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hal tersebut harus disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat yang tentunya juga harus dirumuskan dengan baik oleh pemerintah secara tersistematis dan komprehensif karena pendidikan karakter adalah suatu kebiasaan, maka dari itu menurut Kevin & Karen (1999) Asmani (2011) dan Priyambodo (2017) bahwa dalam membangun karakter tersebut membutuhkan communities of character (lingkungan masyarakat yang dapat membentuk karakter).

Dalam proses perubahan tersebut, pendidikan karakter adalah sebuah keniscayaan. Sebab, bangsa yang mempunyai karakter yang kuat akan dapat mencapai tampuk peradaban dunia. Namun, dalam penerapannya tidak semudah yang dibayangkan karena harus dihadapkan pada proses perkembangan zaman yang serba digital sehingga masalah dan tantangan yang muncul lebih bersifat universal.

Laju perkembangan pendidikan di era digital dapat dikatakan sangatlah cepat, berbagai kemajuan yang dimilikinya tidak hanya dapat digunakan oleh orang dewasa, melainkan anak-anak juga dapat menikmatinya dengan lebih sederhana. Penggunaan tekhnologi banyak diterapkan dalam dunia pendidikan formal sebagai sarana untuk menunjang pola interaksi antar guru dan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas.

Lahirnya situs jejaring sosial berbasis website memiliki potensi besar bagi usernya(penggunanya) untuk membuat profile, melihat postingan-postingan pengguna lain yang tersedia, serta dapat mengajak atau menerima permintaan pertemanan yang tergabung dalam situs tersebut yang telah menjadi standar dalam era komunikasi digital saat ini.

Dengan berbagai kemudahan tekhnologi digital yang ada, tindak kejahatan dapat semakin terfasilitasi seperti game online yang dapat bersifat merusak mental remaja, konten-konten sosial media yang tidak sesuai umur anak tersebut, pornografi, plagiasi (pelanggaran hak cipta), dan lain sebagainya.

Aktifitas anak lebih banyak bersentuhan dengan dunia digital daripada harus bertemu dan berinteraksi dengan teman sebaya yang berada di lingkungannya dengan bermain petak umpet, bermain kelereng, bermain sepeda, dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi tugas bersama keluarga, sekolah, dan masyarakat supaya anak tersebut tidak terkontaminasi dampak negatif dari era digitalisasi yang ada saat ini.

Tantangannya

Pada era digitalisasi tidak hanya memberikan manfaat dan peluang besar bagi mobilitas kehidupan manusia di dunia ini. Namun, terdapat tantangan di dalamnya yang harus dintasipasi dan dikontrol penggunaannya dengan cara bersama-sama.

Pengaplikasian tekhnologi di era digital saat ini dapat dikatakan memudahkan urusan manusia akan tetapi lambat laun dapat memberikan efek kecanduan bagi para penggunanya karena orang tersebut telah terbiasa melakukan sesuatu dengan lebih mudah dan cepat. Adapun tantangan di era digitalisasi yang dihadapi dalam bidang sosial budaya adalah terletak pada kemerosotan nilai moral dan budaya di lingkungan masyarakat dan khususnya anak remaja yang menjadi salah satu tantangan yang amat serius dan jika hal ini tidak diawasi dan dikontrol maka akan berdampak pada tindak kenakalan remaja.

Menurut Rahmi Pramulia dan Yoneta Oktaviani dalam jurnalnya yang diterbitkan pada tahun 2019 tentang “Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kenakalan Remaja Pada Siswa-Siswi MAN 2 Model Pekanbaru Tahun 2018” menyebutkan bahwa data kasus kenakalan remaja pada tahun 2020 dapat diprediksi akan mengalami peningkatan menjadi 12944, 47 kasus. Hal ini mengindikasikan bahwa jika tidak dikontrol dan diawasi secara bersama-sama, maka bukan hal yang tidak mungkin jika angka tersebut akan tercapai atau lebih meningkat di tahun 2020.

Solusinya

Dunia digital harus disikapi dengan serius oleh semua pihak dalam pengendaliannya agar dapat membawa manfaat bagi kehidupan orang banyak. Adapun langkah yang harus diterapkan dalam pengasuhan orang tua di era digital saat ini adalah sebagai berikut:

Pertama, Orangtua harus selalu mengupgrade (meningkatkan) pengetahuannya tentang dunia digitalisasi saat ini khususnya tentang aplikasi-aplikasi smarthphone android/Ios yang biasa digunakan oleh anaknya. Sebab orangtua tidak bisa mengontrol dan mengawasi anaknya jika orangtuanya sendiri gagap tekhnologi dan tidak bisa untuk mengoperasikan.

Kedua, Jika orangtua dan anak terpisah oleh jarak, maka orangtua bisa selalu mengawasi dan mengontrol anaknya dengan fitur canggih yang telah tersedia pada smartphone (ponsel pintar) nya masing-masing seperti fitur “kontrol orangtua”. Dengan adanya fitur “kontrol orangtua” maka sebagai orangtua tidak memiliki alasan lagi untuk tidak dapat mengawasi dan mengontrol akses digital yang dilakukan oleh anaknya meskipun jarak antar orangtua dan anaknya sangat jauh.

Ketiga, Meminimalisir penggunaan internet dan gadget pada anak agar tidak mengganggu waktu belajarnya. Keempat, Harus tegas dalam melarang jika terdapat konten yang tidak pantas untuk ditonton. Kelima, Perlu adanya komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua dalam pengembangan afektifnya. Keenam, Perlu adanya penanaman budi pekerti dari orangtua yang selalu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari agar anak tersebut menjadi terbiasa.
 
Abdul Afif Sagala (Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Aktif di Peace Literacy Network/ PeaceLink)
(sumber tulisan: https://modernis.co/pendidikan-karakter-tantangan-dan-solusi-di-era-globalisasi/27/03/2020/)


POSTING PILIHAN

Related

Utama 489309388174712149

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item