Ceritaku Disaat dan Sesampainya
http://www.rumahliterasisumenep.org/2020/06/ceritaku-disaat-dan-sesampainya.html
Cerita: Alifina Ayu Ramadani
Pada saat liburan sekolah, tepatnya pada saat hari raya Idul Fitri, saya sekeluarga berencana untuk berlibur ke kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Kota Malang juga dikenal sebagai kota terdingin.
Akhirnya waktu yang kunanti-nanti pun telah datang. Saya dan sekeluarga berencana berangkat pada hari minggu pukul 06.00 pagi, karena perjalanan yang akan kami tempuh sangatlah jauh. Ibuku sedang menyiapkan barang-barang untuk kami bawa. Ibuku juga mempersiapkan bekal makanan dan minuman untuk perjalanan nanti, sedangkan ayahku mempersiapkan kendaraan (mobil) untuk kami pakai nanti, agar tidak ada masalah di perjalanan nanti ayah mengecek semua kondisi mobil.
Selama di perjalanan aku sangat bersyukur sekali karena begitu besar karunia Allah SWT. yang telah membuat alam yang sangat indah dan suasana bukit serta pantai yang begitu indah.
Setelah memasuki awal perjalanan rute pertama,kami melewati Kabupaten Pamekasan yang dikenal dengan motto Gerbang Salam. Disini juga ada tempat pariwisata yang sangat terkenal yaitu ‘Api Tak Kunjung Padam’ yang mengartikan api tersebut tidak pernah padam walaupun di waktu musim penghujan tiba. Sekalipun di Kabupaten Pamekasan ini, mempunyai pantai yang sangat indah dan memesona bernama pantai ‘Talang Siring’.
Di pantai Talang Siring mempunyai pasir yang berwarna putih dan laut yang berwarna biru bersih. Sehingga bagi para wisatawan yang datang tidak akan cepat merasa bosan dan menjadi betah. Di perbatasan antara Kabupaten Sumenep dan Pamekasan kami telah melewati sumber air belerang, meskipun setiap kendaraan yang melewati akan mencium aroma menyengat, tidak sedikit orang yang berhenti untuk ingin mengetahui sumber air lebih dekat, dan juga di percaya oleh masyarakat sekitar sumber air tersebut bisa menyembuhkan penyakit kulit.
Lalu kami telah memasuki rute ke dua yaitu Kabupaten Sampang yang terkenal dengan motto ‘Sampang Bahari’ karena masyakarat di sana mayoritas sebagai nelayan. Di sini juga terdapat pantai bernama Camplong, pantai tersebut sangat berbeda dengan pantai Talang Siring yang berada di Kabupaten Pamekasan, karena memiliki tembok yang tinggi tertutup rapat, sehingga dapat menutupi pemandangan pantai dan terkesan kurang menarik. Kabupaten ini merupakan daerah terendah dari pada tiga Kabupaten yang berada di pulau Madura lainnya. Sehingga jika musim penghujan tiba Kabupaten Sampang akan menjadi langganan banjir. Tetapi Masyarakat disana sudah mengantisipasi keadaan tersebut dan sudah terbiasa akan terjadi banjir.
Kami telah memasuki rute ke tiga yang dibatasi ujung pulau Madura berbatas laut dengan kota Surabaya yaitu Kabupaten Bangkalan. Kabupaten ini dikenal dengan motto ‘Bangkalan Berdzikir’. Kabupaten ini mempunyai parawisata yang indah dan religi, yaitu terdapat pemakaman Syeikhona Holil yang
setiap harinya selalu ramai dikunjungi para peziarah dari luar Jawa maupun penduduk lokal. Di perjalanan antara Kabupaten Bangkalan ke Kota Surabaya terdapat jembatan yang panjang dan megah bernama Jembatan Suramadu, jembatan yang digunakan sebagai jalur untuk menuju ke Kota Surabaya.
Di kota Surabaya terdapat bandara yang bernama, Bandara Juanda. Di kota tersebut juga terdapat bangunan-bangunan megah dan gedung yang sangat tinggi. Tak terasa kini perjalanan sudah empat jam kami lewati tiga Kabupaten. Yaitu Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan juga Kabupaten Bangkalan.
Akhirnya waktu yang ku nanti yaitu memasuki Kota Malang sudah tiba, kota yang sangat dingin dan sejuk. Pada pukul 12.00 siang, kami sekeluarga berhenti di mesjid untuk melakukan ibadah shalat dhuhur.
Setelah selesai shalat dhuhur kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan ke rumah pakde ku, untuk beristirahat sejenak disana. Alangkah dinginnya di Kota Malang sehingga saya dan adikku kedinginan, lalu kami diberi selimut agar tidak kedinginan.
Keesokan harinya saya dan ayahku berencana untuk berekreasi ke Jatim Park 2 yang bertempat di jalan Oro-oro Ombo 9. Disana terdapat berbagai jenis binatang, sehingga saya tertarik untuk pergi ke Jatim park 2. Sebelum ke Jatim Park 2, saya mengajak kakak sepupu untuk ikut pergi bersama. Setelah kami berkemas-kemas untuk pergi tak lupa sarapan terlebih dahulu.
Saya, ayah, ibu, adik, kakak sepupuku dan sekeluargapun siap untuk berangkat menuju Jatim park 2. Setelah memasuki daerah Jatim Park 2 , disana saya dapat belajar dan mengetahui berbagai patung yang berbentuk hewan. Lalu, ayahku membeli tiket terlebih dahulu untuk dapat masuk dan melihat berbagai jenis binatang di dalam.
Di waktu aku masuk ke dalam sangat terkejut karena terdapat jenis binatang yang belum pernah aku lihat. Dari hewan buas, hewan jinak, hewan yang dilindungi dan jenis ikan-ikan lucu. Betapa senangnya hati kami semua disaat melihat berbagai binatang tersebut. Dan tak lupa kami juga disana mengabadikan momen dengan berfoto keluarga dan juga berfoto dengan binatang disana.
Setelah puas berekreasi ke Jatimpark 2, saya sekeluarga akan pulang ke rumah pakdeku. Keesokan harinya saya sekeluarga, terdiri dari ayah, ibu, dan adikku akan pulang ke Kabupaten Sumenep. Sebenarnya aku masih ingin berlama di Kota Malang itu, tetapi jika aku terlalu lama tinggal di rumah pakde ku, aku sangat kasian terhadap kakek dan nenekku yang ada di Sumenep, karena mereka aku tinggal untuk pergi ke Kota Malang. Aku tak lupa membawakan oleh-oleh untuk mereka, agar mereka senang ketika aku pulang.
Saya sekeluarga akan berangkat ke Sumenep pada pukul 04.00 setelah sholat subuh. Tak lupa ayah mengecek semua kondisi mobil, karena jarak perjalanan yang akan kami tempuh sangatlah jauh dan akan terasa letih. Akan selalu aku ingat pengalamanku bertemu dengan binatang disana. Dan tak akan ku lupakan cerita ketika aku liburan di Kota Malang.
🌲🌲🌲
Alifina Ayu Ramadani. Temannya biasa memanggilku Fina. Lahir di Surabaya pada 05 September 2008. Ia suka menulis dan bercita-cita menjadi dokter dan pengarang. Ia sekarang duduk di kelas 5 SDN Pabian 4, Sumenep. Fina merupakan anak pertama dari dua bersaudara, tinggal di Jalan Antariksa no 9 Satelit Pabian Sumenep.
POSTING PILIHAN
Pada saat liburan sekolah, tepatnya pada saat hari raya Idul Fitri, saya sekeluarga berencana untuk berlibur ke kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Kota Malang juga dikenal sebagai kota terdingin.
Akhirnya waktu yang kunanti-nanti pun telah datang. Saya dan sekeluarga berencana berangkat pada hari minggu pukul 06.00 pagi, karena perjalanan yang akan kami tempuh sangatlah jauh. Ibuku sedang menyiapkan barang-barang untuk kami bawa. Ibuku juga mempersiapkan bekal makanan dan minuman untuk perjalanan nanti, sedangkan ayahku mempersiapkan kendaraan (mobil) untuk kami pakai nanti, agar tidak ada masalah di perjalanan nanti ayah mengecek semua kondisi mobil.
Selama di perjalanan aku sangat bersyukur sekali karena begitu besar karunia Allah SWT. yang telah membuat alam yang sangat indah dan suasana bukit serta pantai yang begitu indah.
Setelah memasuki awal perjalanan rute pertama,kami melewati Kabupaten Pamekasan yang dikenal dengan motto Gerbang Salam. Disini juga ada tempat pariwisata yang sangat terkenal yaitu ‘Api Tak Kunjung Padam’ yang mengartikan api tersebut tidak pernah padam walaupun di waktu musim penghujan tiba. Sekalipun di Kabupaten Pamekasan ini, mempunyai pantai yang sangat indah dan memesona bernama pantai ‘Talang Siring’.
Di pantai Talang Siring mempunyai pasir yang berwarna putih dan laut yang berwarna biru bersih. Sehingga bagi para wisatawan yang datang tidak akan cepat merasa bosan dan menjadi betah. Di perbatasan antara Kabupaten Sumenep dan Pamekasan kami telah melewati sumber air belerang, meskipun setiap kendaraan yang melewati akan mencium aroma menyengat, tidak sedikit orang yang berhenti untuk ingin mengetahui sumber air lebih dekat, dan juga di percaya oleh masyarakat sekitar sumber air tersebut bisa menyembuhkan penyakit kulit.
Lalu kami telah memasuki rute ke dua yaitu Kabupaten Sampang yang terkenal dengan motto ‘Sampang Bahari’ karena masyakarat di sana mayoritas sebagai nelayan. Di sini juga terdapat pantai bernama Camplong, pantai tersebut sangat berbeda dengan pantai Talang Siring yang berada di Kabupaten Pamekasan, karena memiliki tembok yang tinggi tertutup rapat, sehingga dapat menutupi pemandangan pantai dan terkesan kurang menarik. Kabupaten ini merupakan daerah terendah dari pada tiga Kabupaten yang berada di pulau Madura lainnya. Sehingga jika musim penghujan tiba Kabupaten Sampang akan menjadi langganan banjir. Tetapi Masyarakat disana sudah mengantisipasi keadaan tersebut dan sudah terbiasa akan terjadi banjir.
Kami telah memasuki rute ke tiga yang dibatasi ujung pulau Madura berbatas laut dengan kota Surabaya yaitu Kabupaten Bangkalan. Kabupaten ini dikenal dengan motto ‘Bangkalan Berdzikir’. Kabupaten ini mempunyai parawisata yang indah dan religi, yaitu terdapat pemakaman Syeikhona Holil yang
setiap harinya selalu ramai dikunjungi para peziarah dari luar Jawa maupun penduduk lokal. Di perjalanan antara Kabupaten Bangkalan ke Kota Surabaya terdapat jembatan yang panjang dan megah bernama Jembatan Suramadu, jembatan yang digunakan sebagai jalur untuk menuju ke Kota Surabaya.
Di kota Surabaya terdapat bandara yang bernama, Bandara Juanda. Di kota tersebut juga terdapat bangunan-bangunan megah dan gedung yang sangat tinggi. Tak terasa kini perjalanan sudah empat jam kami lewati tiga Kabupaten. Yaitu Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan juga Kabupaten Bangkalan.
Akhirnya waktu yang ku nanti yaitu memasuki Kota Malang sudah tiba, kota yang sangat dingin dan sejuk. Pada pukul 12.00 siang, kami sekeluarga berhenti di mesjid untuk melakukan ibadah shalat dhuhur.
Setelah selesai shalat dhuhur kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan ke rumah pakde ku, untuk beristirahat sejenak disana. Alangkah dinginnya di Kota Malang sehingga saya dan adikku kedinginan, lalu kami diberi selimut agar tidak kedinginan.
Keesokan harinya saya dan ayahku berencana untuk berekreasi ke Jatim Park 2 yang bertempat di jalan Oro-oro Ombo 9. Disana terdapat berbagai jenis binatang, sehingga saya tertarik untuk pergi ke Jatim park 2. Sebelum ke Jatim Park 2, saya mengajak kakak sepupu untuk ikut pergi bersama. Setelah kami berkemas-kemas untuk pergi tak lupa sarapan terlebih dahulu.
Saya, ayah, ibu, adik, kakak sepupuku dan sekeluargapun siap untuk berangkat menuju Jatim park 2. Setelah memasuki daerah Jatim Park 2 , disana saya dapat belajar dan mengetahui berbagai patung yang berbentuk hewan. Lalu, ayahku membeli tiket terlebih dahulu untuk dapat masuk dan melihat berbagai jenis binatang di dalam.
Di waktu aku masuk ke dalam sangat terkejut karena terdapat jenis binatang yang belum pernah aku lihat. Dari hewan buas, hewan jinak, hewan yang dilindungi dan jenis ikan-ikan lucu. Betapa senangnya hati kami semua disaat melihat berbagai binatang tersebut. Dan tak lupa kami juga disana mengabadikan momen dengan berfoto keluarga dan juga berfoto dengan binatang disana.
Setelah puas berekreasi ke Jatimpark 2, saya sekeluarga akan pulang ke rumah pakdeku. Keesokan harinya saya sekeluarga, terdiri dari ayah, ibu, dan adikku akan pulang ke Kabupaten Sumenep. Sebenarnya aku masih ingin berlama di Kota Malang itu, tetapi jika aku terlalu lama tinggal di rumah pakde ku, aku sangat kasian terhadap kakek dan nenekku yang ada di Sumenep, karena mereka aku tinggal untuk pergi ke Kota Malang. Aku tak lupa membawakan oleh-oleh untuk mereka, agar mereka senang ketika aku pulang.
Saya sekeluarga akan berangkat ke Sumenep pada pukul 04.00 setelah sholat subuh. Tak lupa ayah mengecek semua kondisi mobil, karena jarak perjalanan yang akan kami tempuh sangatlah jauh dan akan terasa letih. Akan selalu aku ingat pengalamanku bertemu dengan binatang disana. Dan tak akan ku lupakan cerita ketika aku liburan di Kota Malang.
🌲🌲🌲
Alifina Ayu Ramadani. Temannya biasa memanggilku Fina. Lahir di Surabaya pada 05 September 2008. Ia suka menulis dan bercita-cita menjadi dokter dan pengarang. Ia sekarang duduk di kelas 5 SDN Pabian 4, Sumenep. Fina merupakan anak pertama dari dua bersaudara, tinggal di Jalan Antariksa no 9 Satelit Pabian Sumenep.
