Mirisnya Akhlak Para Pemuda di Era 4.0


Oleh: Rizki Pauziah Siregar

Di zaman yang sangat memprihatinkan, dimana banyak sekali fenomena- fenomena tragis seperti banjir di bogor yang begitu mengiris hati, meruntuhkan banyak jiwa dan perumah. Selain itu banjir di jakarta pun menyusul kejadian di bogor, yang tidak kalah tragis dan mengundang banyak bunyi tangisan dari para korban yang belum tentu berdosa.

Hal ini terjadi ada beberapa kemungkinan, salah satunya ialah akibat ulah tangan manusia sendiri, seperti menebang pohon sembarangan hingga hutan gundul tak berisi, atau bisa juga ini sebagai teguran atau ujian keimanan bagi kita semua umumnya. 

Hidup tak akan seindah yang kita inginkan, sebab hidup adalah kenyataan yang harus dihadapi bukan hanya sekedar berpangkuh tangan dan bermimpi selama mungkin. Jika membahas tentang kehidupan pastilah semua orang  di dunia yang panah ini menginginkan masa kehidupan yang  terang benderang selamanya. 

Dan dalam dunia yang panah ini, tempat kita berteduh sementara. Sudah beribu kejadian dan banyak problema yang menyapa bertubi- tubi. Bukan cuman fenomena alam yang menyedihkan sekarang, akan tetapi problema moral para pemudah lebih menyedihkan dan tak terkendalikan, karena sudah begitu rusak, sebab kebebasan pergaulan telah merasuki mayoritas pemuda pada masa kini.

Semakin bertambahnya tahun demi tahun, moral atau angka kesopanan menurun drastis. Dan ngomongin sopan santun nih iya!! Pada zaman sekarang di era 4.0 begitu miris sekali dikalangan anak kecil ataupun kalangan pemuda. Parah bangat guys, coba kita lihat perbandingannya dengan zaman dahulu. Dulu!  Murid kalau salah pada gurunya pasti minta maaf dan ketika dihukum akan menerima dengan ikhlas,  juga selalu patuh jika disuruh untuk melakukan sesuatu.

 tapi di era 4.0 ini, murid yang salah semakin bermasalah, ketika dihukum sama gurunya malah guru dipukul kembali, saat disuruh melakukan sesuatu, tidak mau dan membangkang. Begitulah etika kebanyakan anak sekarang. anak tak lagi peduli akan ibu yang melahirkannya penuh pengorbanan, dan tak mau tahu akan perjuangan sang ayah pada dirinya. Ayah yang rela membanting tulang yang telah rapuh, berjuang melawan terik matahari yang menyengat kulit diri. Keluarga pun ia campakkan begitu saja, masa depannya pun semakin gelap.

Pergaulan bebas semakin meraja rela, menghantam masa depan pemuda- pemudi yang selalu berdiri di atas bumi, dengan berbagai macam godaan dan rayuan negatif mereka hadapi, seperti narkoba yang merusak otak, menguras perekonomian, mabuk dimana- mana, berjudi, hingga akhirnya mereka pun malas beribadah.

Dengan demikian kegelisahan datang menghampiri banyak orang di zaman ini, tak lebih karena telah jauh dan  jarang berdzikir. Tahmid semakin terminimalisir serta lupa akan waktu beribadah kepada sang pemilik cinta.

Kecurangan semakin menyilat, bisa saja karena malam mereka tak pernah berdenyut melantunkan ayat- ayat al- qur’an dan tasbih. Sehingga jadilah mata hati mereka mendung gelap, jiwa menjadi kosong juga gosong, pandangan nurani merabun, dan akhirnya keyakinan kepada sang pencipta segala alam pun semakin mengendur.

Jadi, jika pemuda sudah ambruk tak berdaya, semangat telah pupus, maka tidak bisa dipungkiri lagi, bahwasanya kejayaan negara kita akan hancur dan mundur. Sebab maju atau mundurnya suatu negara  itu  tergantung pada pemuda suatu bangsa. Seorang pejuang negara mestilah bijaksana dan mempunyai pemikiran yang luas (update).

Oleh sebab itu, pendidikan umum dan moral sangatlah penting untuk diterapkan di kalangan pemuda/i. Pendidikan itu harus mengaitkan dan dukungan beberapa pihak yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. 

Sekolah ialah tempat mengolah dan mengasah pengetahuan sang buah hati. Dan adapun keluarga itu, berfungsi sebagai tempat dasar atau awal  anak  untuk  belajar menkondisikan atau mengontrol emosionalnya serta kedisiplinan. Dan yang terakhir adalah masyarakat atau lingkungan sekitar, ini sangat berbahaya juga berpengaruh bangat terhadap perkembangan seorang anak. Untuk menghindari hal negatif yang kemungkinan bisa menyerang ke pribadian anak tercinta, dan mencuci otak mereka. Maka sesegera mungkin dibentengi dari hal tersebut.

Dengan pondasi (benteng) dzikir yang kuat, akan jadi penolong dan sekaligus pengobat kelelahan hati dan keletihan jiwa yang hampa, serta dari virus lainnya. Dzikir merupakan jalan pintas meraih kebahagiaan tanpa biaya,  problem hidup akan ringan, serta guncangan jiwa akan luluh sirna.

Dari pada mengkonsumsi barang yang tidak jelas dan membahayakan diri, mendingan mengkonsumsi dzikir, karena dzikir adalah makanan jiwa yang paling baik dan murah. 
Kemudian kalau pendidikan moral sudah berjalan dengan baik dan  lancar, serta konsumsi jiwa telah aman. Maka para pemuda pejuang negara pun akan bangkit, menggerakkan masa depan bangsa dengan sangat terarah dan takkan terkalahkan oleh masa.

Perlu kita ketahui pendidikan itu juga sering di ibaratkan sebagai obor yang ada di tangan kita, yang digunakan untuk menerangi jalan gelap gulitadi suatu ruang. Jika obor tidak ada atau obornya mati, maka bayangkan apakah yang akan terjadi? Tentu saja kegelapan yang kau peroleh dalam saat itu. 

Adapun jalan yang perlu dilakukan agar obor tersebut tetap menyala kokoh ialah dengan menjaga cahaya api itu sendiri supaya selalu bercahaya, bukan yang lain. Cahaya itu hasil dari pendidikan yang kau perjuangkan selama sisa waktu dirimu di dunia panah yang penuh sandiwara ini.

Kenikmatan apapun itu akan kau dapatkan, dan sepengetahuan saya, kebanyakan  manusia akan rela melakukan segalanya demi menggapai hasratnya. Walaupun hasrat itu bisa menghipnotis manusia menjadi tidak baik atau terjerumus, itu bisa ditangani dengan mudah, bagi orang yang berpendidikan. Dimana pendidikannya seimbang dengan ilmu agamanya terutama akhlak/ etika/ moral selalu di sandang kemanapun, kapanpun, dan dimanapun kaki berpijak juga nafas berhembus.

Rizki Pauziah Siregar,asal Medan, kini sebagai Mahasiswi IDIA Prenduan Sumenep,

POSTING PILIHAN

Related

Utama 7797821988185949151

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item