Peran Guru Konselor Terhadap Kenakalan Siswa

Bermain bersama mengurangi anak kenakalan anak
Oleh: Kafila

Pada zaman sekarang, banyak hal yang berubah. Pergaulan siswa adalah contoh kecil dari sekian banyak akibat dari globalisasi. Pergaulan siswa sudah tidak ada batasnya. Banyak siswa yang melakukan hal-hal yang sangat membahayakan dirinya dan orang lain.

Kenakalan siswa biasanya dilakukan oleh siswa-siswa yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Namun pada kenyataannya orang cenderung langsung menyalahkan, menghakimi, bahkan menghukum pelaku kenakalan remaja tanpa mencari penyebab, latar belakang dari perilakunya tersebut.

Masa remaja juga disebut sebagai masa labil dan mudah sekali dipengaruhi oleh orang-orang di sekelilingnya. Mereka bukan hanya dipengaruhi suasana rumah tangganya, mereka juga dipengaruhi oleh perkembangan zaman, masyarakat umum, tempat mereka hidup dan bertumbuh. Karena remaja sedang meninggalkan masa kanak-kanak dan beralih kepada masa dewasa, rasa antusiasme mereka begitu menggebu. Mereka ingin mencoba segala pilihan dan kemungkinan yang diperhadapkan kepada mereka. Banyak remaja sulit mengendalikan diri atau memilih mana yang baik sehingga banyak terjadi kenakalan remaja.

Rehani (2003: IX) menjelaskan, “sejalan dengan semakin pesatnya arus globalisasi dan demikian canggihnya dunia ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata dari satu sisi memunculkan problem-problem baru yang banyak kita temukan pada diri individu dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya bimbingan dari pihak-pihak terkait (keluarga, sekolah, dan masyarakat) serta adanya kesadaran pada diri individu untuk memfilter hal-hal negatif yang akan mempengaruhi dirinya. Dengan begitu, kekhawatiran orang tua terhadap dampak negatif dari arus globalisasi dan kemajuan teknologi tidak akan terjadi pada anak”.

Dari kenakalan remaja yang sering terjadi di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sosial antara lain: tawuran antar pelajar, seringnya lari atau bolos dari sekolah, mabuk-mabukan, penggunaan obat-obat terlarang, pergaulan bebas atau seks bebas, dan lain-lain. Berkaitan dengan hal tersebut semakin berkembangnya zaman, adab para siswa saat ini mulai merosot dengan canggihnya dunia ilmu pengetahuan sehingga orang tua tidak memperhatikan bagaimana tingkah anak sehari-hari.

Wardati dan Mohammad Jauhar menjelaskan “Untuk membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang diselenggarakan sekolah perlu diarahkannya. Hal inilah yang diperlukannya pelayanan bimbingan dan konseling di samping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling”.

Setelah melihat apa yang terjadi pada siswa  saat ini, maka apa yang harus dilakukan oleh seorang guru? Guru harus menjadi konselor atau hakim? Mari kita baca tentang peran guru.

Guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan ilmu kepada siswa, tetapi juga mempunyai peran lainnya, yaitu menjadi orang tua kedua bagi siswa dan berperan sebagai konselor. Peran guru sebagai konselor sesungguhnya bukan hanya tugas guru Bimbingan Konseling (BK), tetapi juga tugas setiap guru. Guru sebagai konselor akan menolong setiap murid yang sedang bermasalah dan jika memungkinkan dapat memberikan solusi sehingga mereka dapat keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi.

Guru harusnya menjadi transformator yang mampu mentransormasi perilaku murid dengan kasih. Itu merupakan tugas utama seorang guru. Guru yang baik bukan guru yang fokus pada Kegiatan Belajar Mengajar tetapi fokus pada building character di sekolah.

Guru harus memberikan pendampingan, perhatian, dan kasih yang tulus kepada siswa. Ketika beranjak dewasa, anak-anak akan menghabiskan waktunya di sekolah. Guru harus menjadi konselor dan motivator yang baik bagi siswa-siswa di sekolah. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, guru tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membagikan nasihat kehidupan, ajaran, keterampilan, dan pengalaman kepada siswa. Jika guru menunjukkan pendampingan, perhatian, dan kasih yang tulus kepada siswa, tentu siswa akan merasa dihargai dan memiliki semangat belajar yang tinggi di sekolah. Proses konselor yang baik oleh para guru ini dapat mengantisipasi adanya permasalahan perilaku pada siswa dan juga mencegah terjadinya kenakalan remaja.

Upaya Guru dalam mengatasi Kenakalan Siswa

Dalam kenakalan siswa  terdapat upaya dalam mengatasinya, yaitu: Guru Memberikan contoh tingkah laku yang tidak menyimpang norma-norma, baik norma hukum maupun norma sosial kepada siswa, memberikan motivasi kepada peserta didik (siswa), memberikan informasi tentang bahayanya melakukan tindakan kriminal, Guru selalu mengawasi perkembangan tingkah laku siswa, memberikan bimbingan kepribadian di sekolah, dan Guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk selalu melakukan hal yang positif, dll.

Peran guru sebagai konselor sangatlah penting bagi kenakalan siswa yang ada pada saat ini, guru sebagai konselor dapat membantu para siswa untuk menjadi lebih baik dan terhindar dari pergaulan-pergaulan yang kurang baik sehingga tidak terjadi kenakalan siswa. 

Kafila . Mahasiswi IDIA (Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien) Prodi PBA Semester IV


POSTING PILIHAN

Related

Utama 2700892354219013085

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item