Penutup dengan Bersama

  Oleh : Moh. Rasul Mauludi Pagi hari yang cerah, saat bel tanda masuk berbunyi, semua murid bergegas menuju kelas masing-masing. Sebelum...

 

Oleh : Moh. Rasul Mauludi

Pagi hari yang cerah, saat bel tanda masuk berbunyi, semua murid bergegas menuju kelas masing-masing. Sebelum pelajaran dimulai, murid dan guru wajib berdoa bersama-sama dengan dipandu kordinator kelas. Secara serentak berdoa dengan membaca doa-doa sebelum pelajaran dimulai.

Selesai berdoa, guru dengan segala metode dan model memulai pembelajarannya untuk diterapkan pada murid. Pembuka yang diterapkan setiap harinya yaitu dengan berdoa. Artinya tidak ada aktivitas pembelajaran sebelum berdoa. Mungkin yang ada hanyalah berbaris dengan rapi sebelum masuk kelas.

Berbeda dengan penutup, saat pelajaran sudah selesai, maka akan ditutup dengan berdoa, sama halnya dengan pembuka yang diawali dengan doa. Bila pembuka dilakukan dengan serentak dan bersama-sama. Dipenutup (berdoa) terkadang ada yang beda yakni tidak dilakukan secara bersama-sama.

Dalam realitasnya, mungkin tidak semua guru melakukannya atau memang sudah sesuai panduan yang diketahui sendiri. Setelah selesai pelajaran, biasanya guru memberi soal yang harus dijawab dengan cepat oleh murid, siapa yang lebih dulu mengacungkan tangan dan jawabannya benar, maka murid tersebut bisa pulang terlebih dahulu.

Seperti itu biasa dilakukan oleh guru saat jam terakhir. Ada yang sampai tuntas hingga murid pulang semua yang akhirnya tidak ada doa bersama sebelum pulang. Ada juga yang sebagian diberikan soal dimana yang benar jawabannya pulang terlebih dahulu. Biasanya murid yang memang sudah cerdas yang selalu berhasil pulang terlebih dahulu. Tentu tidak dengan murid yang belum mampu dan memang kurang kecerdasannya.

Disinilah penutup (berdoa) yang tidak bisa dilakukan bersama-sama. Menurut keutamaan berdoa, yang bersama-sama itu yang membawa berkah. Artinya disini, baik yang cerdas maupun belum cerdas tetaplah melakukan doa bersama-sama setelah selesai pelajaran.

Secara umum yang melaksanakan tebak-tebakan setelah berdoa diakhir pelajaran yakni tingkat usia dini seperti Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Sementara tingkat diatasnya yakni tingkat dasar (SD/MI) masih ada yang melakukan tebak-tebakan sebelum doa bersama diakhir pelajaran.

Secara hikmah, cerdas tidak cerdasnya murid bila didoakan rutin bersama-sama kelak doa itu yang akan membantunya menemukan jalan terang. Bisa jadi nantinya yang selalu bisa pulang terlebih dahulu karena bisa menjawab soal, tapi karena tidak ikut berdoa tidak mendapatkan hikmah. Sebaliknya yang belum dan kurang mampu, tapi karena selalu berdoa diakhir pelajaran kelak akan dapar hikmah.

Penutup dengan berdoa tetaplah dilakukan bersama-sama oleh guru dan murid. Bila ada aktivitas adu cepat dan benar atau tebak-tebakan edukasi dengan hadiah pulang terlebih dahulu bisa dilakukan setelah berdoa. Dengan demikian tidak ada murid yang meninggalkan doa bersama setelah pelajaran selesai. Barokah ilmu itu bisa diraih dengan doa.



POSTING PILIHAN

Related

Utama 723303790812213879

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item