Melawan Sejarah Ruliser

Pada dekade 80-an industri Amerika memimpin pasar otomotif. Kelas marketing di setiap perguruan tinggi menjadi jurusan pavorit. Para pelaja...

Pada dekade 80-an industri Amerika memimpin pasar otomotif. Kelas marketing di setiap perguruan tinggi menjadi jurusan pavorit. Para pelajar berlomba masuk di jurusan marketing. Hasilnya, Amerika mencatat penjualan terbesar pada industri mereka.

Pada saat yang sama, pelajar Jepang lebih tertarik mengikuti kuliah di enginering. Mereka melalui hari-hari berkutat dengan mesin hingga mereka benar-benar menjadi ahlinya.

Memasuki era 90-an, industri Amerika merosot tajam. Mereka terdepak dari pemimpin pasar. Produk mereka tidak lagi diburu pasar. Berbagai jurus marketing yang mereka keluarkan tidak mampu meningkatkan penjualan.

Hal berbeda terjadi pada industri otomotif Jepang. Produk mereka memenangi persaingan industri dunia. Produk mereka dengan mudah ditemukan di setiap tempat.

Tingginya permintaan produk Amerika pada tahap-tahap awal karena dipicu keberhasilan trik marketing. Keberhasilan ini tidak berlangsung lama bila dibandingkan dengan keberhasilan Jepang yang bertahan hingga kini. Jepang mampu menjaga kepercayaan pasar dengan kualitas mereka. Dari Jepang, lahirlah konsep Total Quality Managemen yang menjejal dunia.

Belajar dari sejarah tersebut, dimanakah posisi Rulis saat ini?

Tentu Ruliser berharap, Rulis tidak mengalami nasib tragis seperti industri Amerika. Kita tidak bisa bermanja-manja dan terlena dengan banyaknya permintaan menjadi narasumber saat ini namun kemudian mereka melupakan kita.

Kunci dari sebuah keabadian karya adalah kualitas. Agar Rulis selalu dicari, maka kita harus memberikan karya atau kerja yang berkualitas.

Sebuah karya, kerja atau pelayanan menyandang predikat berkualitas ketika mampu memenuhi atau bahkan melebihi harapan konsumen.

Hal terpenting yang harus diketahui oleh sebuah penyedia produk adalah mengetahui harapan konsumen dengan tepat. Dengan ketepatan menangkap harapan konsumen, produsen dapat menentukan spesifikasi produk yang ia ciptakan.

Kesalahan mengidentifikasi kebutuhan konsumen membuat produsen salah menciptakan produk. Bila ini terjadi, pelayanan hanya berbuah kekecewaan bahkan cercaan.

Semoga Rulis bisa memberikan kepuasan kepada mereka sehingga Rulis tidak cepat menjadi bagian dari sejarah gerakan literasi, namun menjadi institusi yang terus mengukir dunia literasi.

Sebagai bagian dari ikhtiar meningkatkan kualitas internal,  Bagian Pengembangan SDM telah menyusun rencana yang telah dituangkan dalam daftar rencana kemarin. Walaupun daftar tersebut masuk dalam rancangan tahun 2019, namun semoga bisa terealisasi pada 2018. (Taufiku)

POSTING PILIHAN

Related

Gupen 7039388417323090250

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

item