Menguak Tabir Eksistensi Melalui Film

Oleh S. Herianto Bermunculannya film-film yang membahas tentang eksistensi diri sejati menggelitik penikmat film untuk berpikir...





Oleh S. Herianto

Bermunculannya film-film yang membahas tentang eksistensi diri sejati menggelitik penikmat film untuk berpikir keras tentang eksistensi yang Maha Besar. The Gateway, Curvature, Doctor Strange, dan sebagainya merupakan film serius yang mempelajari tentang eksistensi.

The Gateway
The Gateway, sebuah film produksi Australia tahun 2018 diperankan oleh Jacqueline McKenzie sebagai Jane. Dalam film tersebut diceritakan bahwa Jane, Fisikawan Partikel yang dengan keilmuannya dapat mengembalikan kehidupan suaminya Matt  (yang diperankan oleh Myles Pollard) telah meninggal dalam kecelakaan mobil. Jane meyakini tentang konsep Dunia Paralel. Dalam pemahamannya, ada Jane yang lain yang hidup di dunia yang lain yang bahkan bisa bertukar tempat dengan data yang sama. Di dunia pararel ia menjumpai Matt masih hidup dan sehat. Film tersebut ditulis John V. Soto, Michael White dengan sutradara John V. Soto.

Curvature
Tokoh utama dalam film Curvature, Helen ( Lyndsy Fonseca ). Ia mencari tahu tentang kematian suaminya– Wells (Noah Bean) yang diduga bunuh diri. Wells telah mengerjakan sebuah proyek mesin rahasia dengan rekannya, Tomas ( Glenn Morshower), dan kematiannya yang mendadak membuat Helen bertanya-tanya apakah dia tidak melihat tanda-tanda masalah dalam kehidupan rumah tangga mereka yang tampak bahagia. Setelah tertidur di sofa pada suatu malam, dia terbangun dan mendapati dirinya mengenakan pakaian yang berbeda. Sangat mirip dengan konsep Dunia Paralel pada film The Gateway. Helen bisa melompat ke dunia lain kapan saja atau mengajak orang-orang di dunia lain ke dunianya. Film yang disutradarai oleh Diego Hallivis merupakan wujud dari karya Brian DeLeeuw, penulis.

Doctor Strange 
Dr. Stephen Strange’s (Benedict Cumberbatch) biasa dipanggil Doctor Strange berlatar belakangan ilmu kedoteran. Ia tidak percaya dengan dengan pengobatan tradisional, keyakinan, bahkan terhadap ruh. Akhirnya bertekuk letut setelah dibukakan mata batinnya oleh guru spiritual (Sang Leluhur) dengan cara memisahkan badan kasar dan halus Doctor Strange. Doctor Strange menyadari bahwa kekuatan badan kasar itu sangat lemah. Doctor Strange merupakan film based on the comic book by Jon Spaihts. Film tersebut diproduksi tahun 2016 dan disutradarai oleh Scott Derrickson.
Ada apa sebenarnya? Pesan apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh dunia perfilman? Pada derajat pamahaman seperti apa dunia Barat dalam bahasan eksistensi tentan Tuhan?


POSTING PILIHAN

Related

Esai 1447209134147875744

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item