Bunga Rampai Cerita Rakyat Sumenep "Mutiara yang terserak"

P enerbitan buku kearifan lokal Madura dalam bentuk cerita rakyat ini merupakan salah satu cara untuk mena­namkan­   nilai-nilai   dan   ko...


P
enerbitan buku kearifan lokal Madura dalam bentuk cerita rakyat ini merupakan salah satu cara untuk mena­namkan­  nilai-nilai  dan  konsepsi-konsepsi  di tengah masyarakat, dan kemudian diyakini sebagai blue-print yang menjadi penuntun dalam perjalanan hidup seseorang maupun masyarakat setem­­pat. Nilai dan konsepsi itulah yang kemudian menjadi pedoman dalam mepertimbangkan tingkah laku dalam wilayah kebudayaan oleh pewarisnya. Tingkah laku setiap individu dan kelompok melalui ekspresi-ekspresi simbolik mereka merupakan cara bagaimana manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan.
Dari pemikiran inilah Rumah Literasi Sumenep berusaha menjembatani keinginan bersama melalui Sayembara Menulis Cerita Rakyat Sumenep tahun 2017, yang kemudian direpresen­ tasikan dalam bunga rampai cerita rakyat sebagaimana dalam penerbitan buku ini. Sebagai tindak lanjut dari tahapan tersebut sayembara yang diikuti 32 naskah yang masuk dan kemudian dipilih dan ditetapkan oleh dewan juri, maka delapan guru penulis dikategorikan layak terbit setelah dilakukan seleksi dengan ketat, yakni cerita rakyat berjudul Asal Mula Sumur Tanto, (Abd. Warits); Tembuk Olo-Olo (Moh. Rasul Maulidi); Rama Kaè, Ramalan Musim, dan Penantian yang Tak Bisa Dihentikan (Faidi Rizal); Asal Usul Desa Lombang (Khairul Umam); Kepak Sayap Sang Kuda Terbang (Akhmad Asy’ari); Kisah Pangeran Jaka Lombang dan Puteri Cemara Udang (Ngati Ati); Pottrè Konèng Takdir Keajaiban dan Derai Airmata (Rusdi); dan Petualangan Sang Tokoh Legendaris (Sri Suryani).
Lebih jauh, dari penulisan cerita rakyat Sumenep ini, paling tidak telah menyelamatkan dan mendokumentasikan aset budaya yang mayoritas dipelihara secara tutur-tinular. Secara garis besar, kehadiran bunga rampai ini selain bertujuan menyelamatkan aset budaya daerah juga mengomunikasikan kembali cerita tutur yang ada ke dalam bentuk teks sehingga menggugah motivasi pihak lain yang sesenergi untuk ikut serta mengemas cerita tutur yang bermunculan di masyarakat Sumenep menjadi tulisan dan lebih terpelihara.
Selanjutnya, Rumah Literasi Sumenep menyampaikan terima kasih kepada Bank BPRS Bhakti Sumenep dan pihak-pihak yang membantu dan mendorong hingga penerbitan buku ini. Tentunya dengan harapan, terbitan buku cerita rakyat ini menambah semangat masyarakat, khususnya para guru untuk lebih kreatif dalam melahirkan karya-karya yang inovatif.
Dalam merefleksikan nilai tersebut, Rumah Literasi Sumenep telah menerbitkan buku Bunga Rampai Cerita Rakyat Sumenep “Mutiara yang Terserak”. Buku ini sangat layak dibaca dan dipahami oleh semua lapisan usia, karena penggambaran yang diceritakan penulis beberapa diantaranya bersumber dari sejarah.
Untuk mendapatkan buku ini dapat dipesan melalui email: rumahliterasisumenep@gmail.com atau pesan WhatsApp  0878-6025-0200, dengan harga Rp. 30.000,- (144 hal) selain ongkos kirim.



POSTING PILIHAN

Related

Utama 6997550993526105045

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Indeks

Memuat…

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >


 

Jadwal Sholat

item